Predator Anak

Predator Anak di Pasuruan Diciduk Polisi, Penyuka Sesama Jenis, Kelabui Anak SMA dengan Hipnotis

Ia bahkan tertawa ceria saat difoto dan direkam oleh media yang hadir dalam konferensi pers tersebut.

Editor: Mumu Mujahidin
(SURYA.co.id/Galih Lintartika)
Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Adrian Wimbarda bersama tersangka Mustofa (47) saat merilis kasus penculikan, penyekapan dan pencabulan, Selasa (17/3/2020). 

Ia mulai melepaskan diri dari orang tuannya.

Ia kabur dan hidup di Jakarta.

Di sanalah, ia merasa kehidupan yang sesungguhnya dimulai.

"Di Jakarta saya setiap hari pakai baju perempuan. Di Jakarta pula, saya mulai melacurkan diri saya. Saya menjajakan diri saya di sebuah tempat prostitusi. Saya sedikit lupa, karena sudah lama tahun 1987 dulu," jelas dia.

Sepulang dari Jakarta, ia mengaku dirinya sudah mulai berubah.

Ia merasa dirinya bukan seorang laki-laki tapi perempuan.

Ia lantas menjalani kehidupannya sebagai laki-laki yang kewanitaan.

Bahkan, ia pun memilih untuk tidak menikah.

Sebab, ia tidak memiliki rasa cinta terhadap perempuan atau wanita yang mendekatinya.

"Saya lebih suka laki-laki, saya juga sering minta taubat, dan sudah berdoa, tapi tetap masih suka laki-laki," papar dia.

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Hari Ini: Jabar dan Jabodetabek Potensi Hujan Disertai Angin & Petir

Kapolres Pasuruan Tak Habis Pikir

Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan menggeleng-gelengkan kepala melihat apa yang dilakukan Mustofa terhadap korbannya dalam kasus pencabulan sejenis.

Ia hanya menghela nafas panjang dan tidak mengira ada orang yang berbuat sebejat itu.

"Kamu muslim?," tanya Kapolres kepada Mustofa alias Musdalifa

"Iya," kata Mustofa menganggukkan kepalanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved