Kasus Virus Corona di China Menurun, Angka Perceraian Justru Meningkat Setelah Karantina
Sementara kasus corona di China terus mengalami penurunan, angka perceraian justru mengalami peningkatan.
TRIBUNCIREBON.COM- Hingga Kamis (19/3/2020) pukul 9.30 WIB, angka infeksi Covid-19 di seluruh dunia telah mencapai 219.101 orang di 173 negara.
Angka ini bertambah lebih dari 19.000 kasus dalam waktu 24 jam dan ada lima negara yang menambah daftar panjang negara terinfeksi.
Angka kematian sendiri bertambah menjadi 8.962 dan pasien yang dinyatakan sembuh menjadi 85.673 orang.
Di China sendiri, angka kasus baru infeksi corona terus menurun.
• Update Kasus Virus Corona di Indramayu, per Kamis (19/3/2020): PDP Total 5 Orang, ODP Total 41 Orang
Dengan total infeksi 80.928 kasus, 34 di antaranya merupakan kasus baru.
Sementara kasus corona di China terus mengalami penurunan, angka perceraian justru mengalami peningkatan.
Melansir globaltimes.cn, Sabtu (7/3/2020), sebuah kota di China telah mencapai puncak perceraian sebagai akibat dari COVID-19.
Kantor pendaftaran perkawinan di beberapa distrik di Xi'an, ibukota Provinsi Shaanxi di Cina Barat Laut telah menyaksikan sejumlah janji perceraian sejak dibuka kembali pada 1 Maret, demikian laporan media.
• Pasien Positif Virus Corona di Jabar Bertambah Jadi 22 Orang, Gubernur Ridwan Kamil Imbau Hal Ini
Di tengah upaya pengendalian corona, kantor pendaftaran perkawinan mengadopsi sistem penunjukan pada 1 Maret.
"Kami mulai menerima beberapa janji telepon pada 2 Maret, dan lebih banyak janji (perceraian) dibuat pada hari-hari mendatang," seorang pejabat bernama Wang dari kantor pendaftaran di distrik Beilin, Xi'an, kepada wartawan.
Pada tanggal 5 Maret, kantor menerima 14 janji perceraian.
Jumlah tersebut mencapai batas atas yang ditentukan oleh kantor.
• Jangan Sampai Kecolongan, Begini Cara Benar Membersihkan Handphone Agar Terhindar dari Virus Corona
Wang mengatakan bahwa perjanjian perceraian juga mencapai batas atas pada 4 Maret.
"Sebagai akibat dari epidemi, banyak pasangan telah terikat satu sama lain di rumah selama lebih dari sebulan, yang membangkitkan konflik yang mendasarinya (perceraian), tambahan bahwa kantor tersebut telah ditutup selama sebulan, oleh karena itu kantor telah melihat jumlah perceraian yang meningkat tajam, "kata Wang.
"Biasanya kantor akan melihat gelombang perceraian setelah Festival Musim Semi dan ujian masuk perguruan tinggi," tambahnya.
• Pelaku Pembakar Rumah di Majalengka, Jual Kamera Hasil Sewaan Untuk Bayar Hutang