Virus Corona Mewabah, Pria Ini Timbun 17 Ribu Botol Hand Sanitizer, Tapi Bingung Jual Ke Mana
Pria ini satu dari mungkin ribuan penjual yang telah mengumpulkan stok hand sanitizer dan masker sebelum wabah virus corona merebak.
TRIBUNCIREBON.COM- Pada 1 Maret 2020, Matt dan Noah Colvin melakukan perjalanan darat sepanjang 1.300 mil melintasi Tennessee dan ke Kentucky.
Tujuannya untuk mencari hand sanitizer, namun hasilnya nihil.
Matt melakukannya karena peminat hand sanitizer di Amazon, situs belanja online terpopular di Amerika Serikat, sangat banyak.
Karena harganya yang semakin tidak masuk akal, Amazon menarik barang-barangnya seperti hand sanitizer, tisu dan masker wajah.
• Cegah Virus Corona, Suhu Tubuh Anggota Polres dan Pengunjung Polres Majalengka Diperiksa
Amazon juga memperingatkan jika mereka terus menaikkan harga, mereka akan kehilangan akun mereka.
Hanya saja, akibatnya jutaan orang di seluruh negeri mencari hand sanitizer untuk melindungi diri dari penyebaran coronavirus.
Padahal nyatanya Matt punya 17.700 botol hand sanitizer dan bingung mau dijual ke mana.
"Ini adalah botol hand sanitizer dalam jumlah besar," katanya.
• MI Miftahul Huda Indramayu Gelar Istigosah dan Doa Bersama Agar Terhindar Dari Bahaya Virus Corona
• Ciri-ciri Awal Seseorang Punya Kolesterol Tinggi, Waspada Jika Ada Gejala Mencurigakan Seperti Ini
Diketahui Matt adalah salah satu dari mungkin ribuan penjual yang telah mengumpulkan stok hand sanitizer dan masker sebelum wabah virus corona merebak.
Ketika wabah merebak, mereka siap menjualnya untuk membantu warga lainnya.
Tapi Amazon mengatakan baru-baru ini menghapus ratusan ribu daftar dan menangguhkan ribuan akun penjual untuk menaikkan harga yang berkaitan dengan virus corona.
Amazon, eBay, Walmart dan platform perdagangan online lainnya juga berusaha untuk menghentikan penjual mereka dari membuat keuntungan berlebihan dari krisis kesehatan masyarakat.
• Sempat Bertemu Menhub, Ridwan Kamil dan Istri Jalani Tes Virus Corona: Alhamdulillah Kami Negatif
Sementara perusahaan bertujuan untuk mencegah orang menimbun produk seperti itu dan menaikkan harga, banyak penjual telah membersihkan toko lokal mereka dan mulai menjual barang secara online.
Sekarang rak fisik dan digital hampir kosong.
Mikeala Kozlowski, seorang perawat di Dudley,telah mencari hand sanitizer sejak sebelum dia melahirkan anak pertamanya, Nora, pada tanggal 5 Maret.
Ketika dia mencari di toko-toko, tapi telah terjual habis.
• BREAKING NEWS: Pasien Positif Corona di RSD Gunung Jati Kota Cirebon Diuji Swab Ulang
Ketika dia memeriksa Amazon, dia tidak bisa menemukannya kurang dari 50 US Dollar.
"Anda egois, menimbun sumber daya untuk keuntungan pribadi Anda sendiri," katanya tentang para penjual.
Tak heran, "N95 mask", "Clorox wipes, "hand sanitizer" menjadi kata pencarian yang paling populer.
Matt bercerita bahwa dia membeli 3,50 US Dollar untuk membeli 50 boks masker wajah, empat botol pembersih tangan dan termometer.
Lalu dalam beberapa hari, dia berhasl menjual masker di eBay, dengan harga masing-masing dari 40 hingga 50 US Dollar, dan terkadang lebih tinggi.
• BREAKING NEWS: Jumlah ODP Corona di Kabupaten Cirebon Capai 71 Orang
Dia menolak untuk mengungkapkan keuntungannya pada catatan tetapi mengatakan itu substansial.
Di tempat lain di negara ini, penjual Amazon lainnya melakukan hal yang sama.
Chris Anderson, seorang penjual Amazon di Pennsylvania tengah, mengatakan ia dan seorang temannya telah berkeliling Ohio, membeli sekitar 10.000 masker dari toko.
Dia menggunakan kupon untuk membeli paket 10 masing-masing sekitar 15 US Dollar dan dijual kembali seharga 40 hingga 50 US Dollar.
• Begini Kondisi Terkini Pasien Positif Corona di RSD Gunung Jati Kota Cirebon
Setelah dipotong Amazon dan biaya lainnya, ia memperkirakan, ia mendapat untung 25.000 US Dollar.
Hanya saja, kini Amazon dan situs lainnya membatasi penjualan sehingga masih ada banyak barang yang belum dijual di rumah mereka.
Jika terus seperti ini, mereka akan menjualnya via lokal.