Selain Keris Diponegoro, Belanda Juga Diminta Kembalikan Seluruh Pusaka Keraton se-Nusantara
Keris Pahlawan Nasional itupun diserahkan langsung kepada Presiden RI, Joko Widodo, di Istana Kepresidenan, Bogor.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mumu Mujahidin
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Raja Belanda, Willem-Alexander, mengembalikan keris Pangeran Diponegoro, pada Selasa (10/3/2020).
Keris Pahlawan Nasional itupun diserahkan langsung kepada Presiden RI, Joko Widodo, di Istana Kepresidenan, Bogor.
Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) sekaligus Sultah Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat, meminta Kerajaan Belanda tidak hanya mengembalikan keris tersebut.
• Setelah Keris, Sultan Sepuh XIV, Arief Natadiningrat Minta Belanda Kembalikan Bendera Pusaka Cirebon
• Sultan Sepuh Cirebon Arief Natadiningrat Sambut Baik Pengembalian Keris Pangeran Diponegoro
Namun, seluruh benda pusaka milik keraton-keraton se-Nusantara juga turut dikembalikan.
"Dari catatan sejarah ada banyak benda pusaka keraton se-Nusantara yang diambil Belanda," ujar Arief Natadiningrat saat ditemui di Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Kamis (12/3/2020).
Ia mengatakan, seluruh benda pusaka itu diambil Belanda saat menjajah Indonesia.
Dari mulai dokumen dan naskah kuno, serta benda cagar budaya lainnya.
Menurut Arief, pengembalian seluruh pusaka tersebut merupakan implementasi dari permintaan maaf Raja Willem Alexander karena Belanda telah menjajah Indonesia selama 350 tahun.
"Jadi bukan cuma keris Pangeran Diponegoro, tapi benda pusaka lainnya juga dikembalikan," kata Arief Natadiningrat.
• Ular Piton Seberat 20 kg Gegerkan Warga, Ditemukan di Atap Rumah Warga, Hewan Ternak Sering Hilang
• Pohon Kina, Tanaman Herbal yang Miliki Banyak Manfaat, Mengobati Malaria hingga Penyakit Jantung
Dikutip dari Kompas.com, keris Pangeran Diponegoro selama ini tersimpan di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda setelah melalui penelitian mendalam yang diperkuat ahli Belanda dan Indonesia.
Keris itu didapatkan Belanda saat menangkap Pangeran Diponegoro setelah perang besar 1825 - 1830.
Kolonel Jan-Baptist Cleerens kemudian memberikan keris Pangeran Diponegoro itu sebagai hadiah untuk Raja Willem I pada 1831.
Keberadaan keris tersebut sempat menjadi teka-teki setelah Koninklijk Kabinet van Zeldzaamheden (KKZ) bubar.
KKZ sendiri merupakan tempat koleksi khusus kabinet Kerajaan Belanda.
Kembalikan Bendera Pusaka Cirebon
Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat, meminta Belanda mengembalikan bendera pusaka milik Cirebon.
Pasalnya, hingga kini bendera pusaka Cirebon yang asli masih tersimpan di Negeri Kincir Angin tersebut.
Menurut dia, bendera pusaka Cirebon yang ada di Indonesia hanyalah bendera duplikat.
• Sultan Sepuh Cirebon Arief Natadiningrat Sambut Baik Pengembalian Keris Pangeran Diponegoro
• Pohon Kina, Tanaman Herbal yang Miliki Banyak Manfaat, Mengobati Malaria hingga Penyakit Jantung
"Ada di Museum Tekstile Jakarta, tapi itu duplikat benderanya," kata Arief Natadiningrat saat ditemui di Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Kamis (12/3/2020).
Ia mengatakan, bendera pusaka Cirebon yang masih berada di Belanda diperkirakan usianya mencapai 500 tahun.
Menurut dia, bendera pusaka Cirebon itu merupakan kebanggaan masyarakat Kota Udang.
Karenanya, pihaknya meminta Belanda segera mengembalikan bendera pusaka tersebut.
"Memang saat ini kami belum menempuh upaya-upaya lainnya," ujar Arief Natadiningrat.
• Pohon Kina Ada di Jawa Barat, Ridwan Kamil: Sembuhkan 100 Pasien Corona di Amerika & China
• Asep Polisi Muda yang Viral Saat Jadi Imam di Sel Penjara Sukabumi, Dipanggil Kapolri Idham Aziz
Saat ini, Keraton Kasepuhan juga tengah berupaya membuat ulang bendera pusaka Cirebon.
Pembuatan bendera pusaka itu mencontoh bendera yang tersimpan di Museum Tekstile.
Apresiasi Pemulangan Keris
Raja Belanda, Willem-Alexander, mengembalikan keris Pangeran Diponegoro kepada Pemerintah Indonesia.
Keris pusaka itu diserahkan langsung oleh Willem-Alexander kepada Presiden RI, Joko Widodo, di sela-sela lawatannya ke Indonesia pada Selasa (10/3/2020).
Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) sekaligus Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat, menyambut baik pengembalian keris Pangeran Diponegoro itu.
"Tentunya atas nama keraton-keraton se-Nusantara kami menyambut gembira," ujar Arief Natadiningrat saat ditemui di Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Kamis (12/3/2020).
Ia juga mengapresiasi permohonan maaf yang disampaikan Raja Willem Alexander karena Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun.
Menurut Arief, keraton-keraton se-Nusantara sangat menghargai permintaan maaf tersebut.
Sebab, selama masa penjajahan Belanda keraton-keraton di Indonesia merasakan sakit yang teramat dalam.
"Selama 350 tahun penjajahan Belada itu keraton-keraton tentunya merasa sangat tersakiti," kata Arief Natadiningrat.
• Di Hadapan Jokowi, Raja Belanda Meminta Maaf dan Mengakui Kemerdekaan Indonesia
• Kembalikan Keris Pangeran Diponegoro, Raja Belanda Minta Maaf Telah Menjajah Indonesia di Masa Lalu
Dikutip dari Kompas.com, keris Pangeran Diponegoro tersebut selama ini tersimpan di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda setelah melalui penelitian mendalam yang diperkuat ahli Belanda dan Indonesia.
Keris itu didapatkan Belanda saat menangkap Pangeran Diponegoro setelah perang besar 1825 - 1830.
Kolonel Jan-Baptist Cleerens kemudian memberikan keris Pangeran Diponegoro itu sebagai hadiah untuk Raja Willem I pada 1831.
Keberadaan keris tersebut sempat menjadi teka-teki setelah Koninklijk Kabinet van Zeldzaamheden (KKZ) bubar.
KKZ sendiri merupakan tempat koleksi khusus kabinet Kerajaan Belanda.
Artikel ini telah tayang di Tribuncirebon.com dengan judul Setelah Keris, Sultan Sepuh XIV, Arief Natadiningrat Minta Belanda Kembalikan Bendera Pusaka Cirebon