Virus Corona di Kuningan
10 Warga Kuningan Menjadi Pasien dalam Pemantauan Virus Corona, Seorang di Antaranya WNA
Berdasarkan keterangan Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan hingga saat ini, mencatat sebanyak 10 orang pasien dalam pemantauan virus Corona.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mumu Mujahidin
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBIN. COM, KUNINGAN - Pencegahan penyebaran virus Corona menjadi keseriusan setiap Pemerintah Daerah, termasuk Pemkab Kuningan.
Berdasarkan keterangan Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan hingga saat ini, mencatat sebanyak 10 orang pasien dalam pemantauan virus Corona.
"Mereka terdiri dari 7 laki-laki dan 3 orang perempuan. Dari jumlah 10 itu satu orang sudah sembuh dan 9 masih dalam tahap pemantauan," ungkap KetuaTim Pencegahan Bahaya Covid 19, Susi Lusiyanti yang juga Plt Kepala Dinas Kesehatan Kuningan, Rabu (11/03/2020).
Disebutkan, dari jumlah 10 pasien dalam status pemantauan, salah satunya merupakan WNA.
Sedangkan sisanya adalah WNI.
"Mereka berusia kisaran 20-70 tahunan," sebutnya.
Penangan tim medis dilakukan di Rumah Sakit Umum.
Terlebih setiap Rumah sakit memiliki ruang khusus Isolasi.
"Sesuai dengan instruksi pemerintah , maka setiap daerah harus membuat crisis center corona atau
Covid -19," katanya.
• VIDEO Siwon Super Junior Mampir ke Kantor Raffi Ahmad, Nagita Sajikan Sate, Serabi & Tahu Goreng
• Diduga Susah Move On, Pria Ini Bacok Suami Sang Mantan Istri di Atas Motor hingga Terluka Parah
Kemudian lanjutnya daerah Kabupatan Kuningan telah memiliki nomor pelayanan hotline yang bisa dihubungi oleh warga Kuningan baik untuk konsultasi maupun melaporkan dugaan virus corona.
"Nomor hotline 081388284346 ," ungkap Susi.
Menurut Susi, sejumlah warga yang masuk dalam pemantauan tersebut pernah bepergian ke luar negeri.
“Termasuk warga Indonesia yang berada di luar negeri,” ujar Susi.
Menurut pantauan tribun di Rumah Sakit, Petugas tak mengizinkan awak media untuk mengambil dokumentasi di ruangan rumah sakit yang berisi pasien dalam pemantauan virus Corona.
Upaya pencegahan terhadap Covid -19 terus dilakukan petugas medis di Kuningan.
Hal itu menyusul banyaknya laporan dari masyarakat mengenai kedatangan warga asing di setiap daerah.
"Untuk pengecekan langsung itu dilakukan oleh Petugas Medis di masing-masing Puskesmas setempat," kata Wakil Direktur RSUD 45 Kuningan Zaenal kepada wartawan, Rabu (11/03/2020).
• 10 Warga Kuningan Menjadi Pasien dalam Pemantauan Virus Corona, Seorang di Antaranya WNA
• VIDEO Siwon Super Junior Mampir ke Kantor Raffi Ahmad, Nagita Sajikan Sate, Serabi & Tahu Goreng
Menurutnya sosialisasi dan sudah tersedianya krisis centre menjadi upaya dalam mendukung pelaporan dalam pencegahan Covid-19 di Kota Kuda.
"Jadi, bagi warga yang mengetahui adanya WNA datang, sebelum 14 hari, itu wajib lapor. Dan untuk mendapat pengecekan kesehatan dari ancaman bahaya virus tersebut, " jelas dia.
"Kemudian yang menjadi lokasi penangannya, itu Rumah Sakit Gunung Djati Cirebon," tandasnya.
Sebab, ruangan isolasi khusus pasien virus corona di Kuningan belum tersedia.
"Karena, ruang isolasi khusus itu ada persyaratannya," jelas dia.
Bertambah Dua Orang
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon memastikan jumlah pasien dalam pemantauan corona di Kabupaten Cirebon bertambah.
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, mengatakan, ada dua pasien baru yang masuk kategori dalam pemantauan corona.
• VIDEO - Hari Keempat, Tarsidi Korban Tenggelam di Sungai Cimanuk Majalengka Berhasil Ditemukan
Menurut dia, pertambahan jumlah pasien dalam pemantauan itu berlangsung sejak Selasa (11/3/2020) hingga hari ini.
"Setiap harinya bertambah satu pasien dalam pemantauan," kata Enny Suhaeni saat ditemui di Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Gunung Jati (UGJ), Jalan Terusan Pemuda, Kota Cirebon, Rabu (11/3/2020).
Ia mengatakan, sebelumnya terdapat lima pasien yang masuk kategori dalam pemantauan di Kabupaten Cirebon.
• Live Streaming All England Open 2020, Jonatan Christie Jadi Pembuka Perjuangan Wakil Indonesia
Karenanya, saat ini jumlah pasien dalam pemantauan corona se-Kabupaten Cirebon mencapai tujuh orang termasuk dua pasien baru tersebut.
Menurut dia, pasien dalam pemantauan tidak menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit.
Mereka berada di tempat tinggalnya masing-masing tetapi kondisinya tetap dipantau petugas Dinkes dan Puskesmas setempat.
• Satu Keluarga Tewas Setelah Makan Ikan Buntal, Ternyata Ini Dampak Berbahaya Konsumsi Ikan Buntal
"Pemantuan kondisi kesehatannya juga dilakukan secara intensif, petugas kami datang langsung ke lokasi," ujar Enny Suhaeni.
Menurut dia, ketujuh pasien dalam pemantauan itu telah disarankan harus beristirahat total di rumah.
Bahkan, mereka juga tidak diperkenankan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya secara intens.
Nantinya, tim medis juga akan terus melakukan pengecekan kesehatan mereka secara berkala.
• Pasien Suspect Corona di Sumut Dijauhi Karena Surat Dokter Bocor, Diperlakukan Begini di Rumah Sakit
"Pengecekan itu untuk melihat perkembangannya, apakah masih dalam pemantauan atau dinyatakan sembuh," kata Enny Suhaeni.
Meninggal
Salah satu pasien positif virus corona atau Covid-19 dikabarkan meninggal dunia. Pasien tersebut adalah pasien kasus 25.
"Tadi malam pukul 02.00 WIB lewat sedikit, pasien identitas nomor 25 meninggal dunia," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Yuri mengatakan, pasien tersebut merupakan perempuan warga negara asing (WNA) berusia 53 tahun.
Menurut Yuri, pasien tersebut masuk ke rumah sakit dalam keadaan sakit berat. Sebelum dinyatakan positif corona, ada penyakit yang mendahului, seperti diabetes, hipertensi, dan paru obstruksi menahun.
Yuri mengatakan, saat ini pemerintah telah memproses pengiriman jenazah ke negara asalnya.
"Pasien ini memang masuk ke rumah sakit sudah dalam keadaan sakit berat karena memang ada faktor penyakit yang mendahuluinya," kata Yuri.
"Sekarang sedang dalam proses untuk mengirimkan kembali jenazah ke negaranya dan selama perawatan didampingi oleh suaminya," tutur dia
Sebelumnya, pemerintah telah mengumumkan adanya tambahan delapan orang yang dinyatakan positif virus corona pada Selasa (10/3/2020).
• Baru Diadopsi, Anjing Ini Malah Dimakan Sampai Tak Tersisa oleh Si Tuan, Tulangnya pun Digerogoti
Dengan demikian, hingga Selasa sore, ada 27 orang yang dinyatakan pasien positif Covid-19.
Sebelumnya, hingga Senin lalu, tercatat ada 19 orang yang dinyatakan positif virus corona.
"Dari hasil laboratorium yang kita dapatkan sampai dengan siang hari tadi dan berdasarkan hasil analisis bersama para ahli," ucap Yuri.
Dengan meninggalnya pasien kasus 25, maka ada 26 orang di Indonesia yang dinyatakan positif virus corona dan mengidap Covid-19.
Adapun delapan orang pasien Covid-19 yang kemarin dinyatakan positif virus corona sebagai berikut:
- Pasien 20 merupakan perempuan berusia 70 tahun. Dia merupakan bagian dari penelusuran atau tracing dari subklaster Jakarta.
- Pasien 21 merupakan perempuan berusia 47 tahun. Dia juga didapatkan setelah dilakukan tracing dari subklaster Jakarta.
- Kemudian, terdapat perempuan berusia 36 tahun yang merupakan pasien kasus 22. Diduga penularannya tidak terjadi di Indonesia. "Ini imported case," ucap Yuri.
- Pasien 23, dia diketahui sebagai perempuan 73 tahun yang juga kasus impor. "Imported case. Kondisinya saat ini sedang menggunakan ventilator karena faktor comorbid (penyakit yang menyertai) cukup banyak. Kondisi stabil," kata Yuri.
- Selanjutnya, terdapat pasien 24 yang juga merupakan kasus impor. Dia adalah laki-laki berusia 46 tahun. Pasien 25 adalah perempuan 53 tahun, yang merupakan warga negara asing. "Imported case, kondisi stabil," kata Yuri.
- Berikutnya, terdapat pasien kasus 26 yang merupakan laki-laki berusia 46 tahun. Dia juga merupakan WNA dan tercatat sebagai kasus impor.
- Setelah itu, tercatat pasien 27 yang merupakan laki-laki berusia 33 tahun. Pasien 27 merupakan WNI dalam kondisi stabil. Namun, pemerintah belum mendapatkan kepastian dari klaster mana virus corona itu berasal. "Kami menduga local transmission. Kami tracing, ini bukan impor, tidak jelas bagian dari klaster yang lain. Sementara belum (diketahui)," ujar Yuri. (*)