KKB Papua Makin Kejam, Bikin Warga Tembagapura Ketakutan, Minta Segera Dievakuasi ke Timika
Suara tangisan anak-anak yang ketakutan terdengar dari video rekaman tersebut. Terlihat, aparat keamanan melindungi mereka dari serangan KKB.
TRIBUNCIREBON.COM - Aksi brutal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua membuat ratusan warga Tembagapura ketakutan dan minta dievakuasi.
//
Warga cemas KKB kembali beraksi memutus total akses jalan perkampungan sehingga warga terjebak seperti terjadi pada 2017 silam.
Pasukan gabungan TNI dan Polri mulai mengevakuasi warga Tembagapura ke Timika.
Hingga malam ini, Jumat (6/3/2020), proses evakuasi masih berlangsung.
Sebanyak 258 warga dari Kampung Banti 1, Banti 2, dan Opitawak, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua, sudah dievakuasi ke Kota Timika.
Warga minta dievakuasi karena kelompok kriminal bersenjata (KKB) dari berbagai wilayah di pegunungan Papua sudah berada di sekitar kampung, dan menebar teror dengan menembaki pos penjagaan TNI - Polri.
Aksi yang dilakukan KKB ini tentunya membuat warga merasa terancam.
Tak hanya itu, warga juga sudah mulai sulit mendapatkan kebutuhan sembako dan layanan kesehatan.
Keputusan warga ini karena tidak menginginkan peristiwa November 2017 kembali terjadi.
Di mana, saat itu KKB sempat memasuki kampung mereka hingga akses keluar masuk kampung terputus.
"Warga ketakutan karena kehadiran KKSB dari luar Timika masuk ke perkampungan mereka," kata Dandim 1710/ Mimika Letkol Pio L Nainggolan, saat dihubungi, Jumat (6/3/2020).
Evakuasi warga dilakukan oleh anggota TNI - Polri menggunakan bus karyawan PT Freeport Indonesia, ke markas Detasemen Kavaleri (Denkav) Serigala 3 Ceta, di Jalan Agimuga.
Warga yang dievakuasi mayoritas perempuan dan anak-anak.
Tiba di Denkav, mereka diterima TNI - Polri dan Pemkab Mimika. Kesehatan warga pun di periksa.