Pria di Sidoarjo Tebas Sahabatnya Pakai Celurit, Tersinggung Dihina Tampangnya Tampang Maling Ayam

Gurauan kelewatan bisa jadi membuat orang yang diajak bergurau marah, bahkan naik pitam.

Editor: Fauzie Pradita Abbas
Kolase SURYA.co.id/M Taufik/Kompas.com
ILUSTRASI. Pria Jember, Nito tak terima disebut tampang maling ayam. Dia lalu sabetkan celurit pada temannya di TPI Sidoarjo, Senin (24/2/2020). 

TRIBUNCIREBON.COM - Gurauan kelewatan bisa jadi membuat orang yang diajak bergurau marah, bahkan naik pitam.

///

Hal ini seperti yang terjadi di Sidoarjo. Gara-gara tak terima disebut tampang maling ayam, pria Jember bernama Nito ini pulang ke rumah mengambil celurit.

Dia lantas kembali menemui temannya yang dirasa menghinanya hingga menyabetkan celurit ke tubuh korban berulang kali.

Alhasil, sabetan celurit tersebut membuat temannya itu langsung terkapar dan meninggal dunia.
Ya, kisah gurauan tampang maling ayam bisa dijadikan pelajaran bagi pembaca agar tak kelewat batas.

Setelah peristiwa penyabetan celurit itu, Nito pun harus meringkuk di penjara Polres Sidoarjo.

Kisah selengkapnya gurauan tampang maling ayam yang membuat Nito tersinggung ada di artikel di bawah ini.

ILUSTRASI. Pria Jember, Nito tak terima disebut tampang maling ayam. Dia lalu sabetkan celurit pada temannya di TPI Sidoarjo, Senin (24/2/2020).
ILUSTRASI. Pria Jember, Nito tak terima disebut tampang maling ayam. Dia lalu sabetkan celurit pada temannya di TPI Sidoarjo, Senin (24/2/2020). (Kolase SURYA.co.id/M Taufik/Kompas.com)

Nito menyabetkan celuritnya kepada Sakdullah (40) saat berada di TPI Tambakoso, Sidoarjo, Minggu (23/2/2020).

Korban yang berasal dari Dusun Krajan Tengah, Desa Semedusari, Kecamatan Lekok, Pasuruan pun terkapar dan meninggal dunia.

Sementara, Nito yang berasal dari Dusun Krajan, Desa Gelang Rakit, Kecamatan Sumber Baru, Jember melarikan diri setelah membunuh Sakdullah.

Menurut penuturan Nito, tiga kali sabetan celurit dihujamkan ke tubuh Sakdullah.

"Saya bacok tiga kali. Kena dada, perut dan pundaknya," kata Nito yang sehari-hari bekerja sebagai tukang babat tebu tersebut saat di Polsek Waru, Senin (24/2/2020).

Ia menceritakan, kejadian itu pada Minggu siang saat bertemu dengan Sakdullah di TPI.

Berawal dari obrolan ringan, dia mengaku tersinggung dengan perkataan pria yang bekerja sebagai tukang cari kupang tersebut.

"Saya tidak pernah ngapa-ngapain kok, katanya wajah saya ini perawakan pencuri. Tampang saya dibilang tampang maling ayam," sambungnya.

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved