Virus Corona
Gara-gara Virus Corona, Hong Kong Kekurangan Stok Peti Mati, Padahal Setiap Hari Permintaan Tinggi
Jumlah tersebut berasal dari 34 negara yang salah satunya adalah Hong Kong, yang mana ada 2 kematian di negara tersebut.
TRIBUNCIREBON.COM - Korban tewas akibat terinfeksi virus corona terus berjatuhan.
Melansir Kompas.com (24/2/2020) yang mengutip data real time John Hopkins University, jumlah kematian dari seluruh kasus yang terjadi di dunia telah mencapai 2.469 kasus.
Jumlah tersebut berasal dari 34 negara yang salah satunya adalah Hong Kong, yang mana ada 2 kematian di negara tersebut.
Sementara jumlah kematian terbanyak yaitu di Hubei, provinsi di Tiongkok yang disebut tempat virus ini berasal.
Menjadi salah satu negara yang harus menghadapi serangan virus corona, baru-baru ini diketahui Hong Kong harus menghadapi masalah lain.
Negara tersebut kini tengah menghadapi kekurangan peti mati.
Padahal kebutuhan per harinya cukup tinggi.
Kekurangan yang terjadi diakibatkan oleh sempat dihentikannya produksi peti mati akibat kekacauan wabah virus corona.
Melansir Asiaone.com (24/2/2020), Pabrik-pabrik di provinsi Guangdong sebelumnya diperintahkan untuk tutup hingga 10 Februari untuk mengatasi penyebaran virus corona yang sangat menular.
• Polisi Tetapkan 3 Tersangka dalam Kasus Susur Sungai SMPN 1 Turi Yogyakarta, Siapa Saja Mereka?
• Bahan Pembuatan Kosmetik Tak Berizin di Cirebon Akan di Uji Lab untuk Memastikan Bahaya atau Tidak
Sehingga kini Hong Kong menghadapi kekurangan peti mati setelah pabrik pemasok terbesarnya tak melakukan produksi.
Pihak bisnis pemakaman di Hong Kong pun mengungkapkan keluhannya.
Ketua Asosiasi Bisnis Pemakaman di Hong Kong, Kwok Hoi-pong, mengatakan kepada Post, bahwa larangan sementara itu juga mencakup pengiriman 'peti mati jadi' ke Hong Kong.
Menurutnya, Provinsi Guangdong sendiri menyumbang 99 persen peti mati yang digunakan di kota itu.
Sementara permintaan mereka berkisar antara 120 hingga 140 peti mati per harinya.
"Asosiasi kami bertemu pada 1 Februari dan menyadari bahwa kami kehabisan stok," katanya.
• Politik Memanas, Dambakan Jadi PM Malaysia Anwar Ibrahim Sebut Mahathir Mohamad Berkhianat
• BPOM Jabar Menyita Ribuan Dus Berisi Kosmetik dari Gudang yang Diduga Tak Berizin di Cirebon