Baru 40 Hari Anak Sulungnya Meninggal, Pasutri Asal Blitar Ini Temukan Anak Keduanya Tewas di Parit

Awalnya anak sulung pasangan suami istri (pasutri) asal Desa Ngrendeng, Kecamatan Selorejo, Blitar ini meninggal karena mengalami sakit lambung.

SURYAMALANG.COM/M Taufik
Ilustrasi penemuan mayat 

TRIBUNCIREBON.COM - Dua anak pasangan Mustakim (40) dan Eviana (32) meninggal dalam waktu sekitar 40 hari.

//

Awalnya anak sulung pasangan suami istri (pasutri) asal Desa Ngrendeng, Kecamatan Selorejo, Blitar ini meninggal karena mengalami sakit lambung.

Niat Menculik Anak PAUD, Wanita di Surabaya Ini Malah Disergap Ibu-ibu yang Murka

Sekitar 40 hari kemudian, anak keduanya yang berinisial Rfn (10) juga meninggal.

“Saat ditemukan, mayat korban dengan kondisi tertelungkup di parit itu.”

“Diduga korban meninggal dunia beberapa menit sebelum ditemukan,” kata AKP Shodiq Effendi, Kasatreskrim Polres Blitar kepada SURYAMALANG.COM.

Gara-gara Virus Corona, Hong Kong Kekurangan Stok Peti Mati, Padahal Setiap Hari Permintaan Tinggi

Pihaknya belum dapat memastikan korban terjatuh dan terbenam di air yang hanya setinggi lutut orang dewasa tersebut.

Shodiq menduga penyakit epilepsi korban kambuh, kemudian korban terjatuh ke parit.

Karena tidak ada orang yang mengetahui, akhirnya korban tidak tertolong.

“Kata keluarganya, korban punya riwayat penyakit epilepsi,” terangnya.

BPOM Jabar Menyita Ribuan Dus Berisi Kosmetik dari Gudang yang Diduga Tak Berizin di Cirebon

Kejadian bermula saat siswa SD kelas 3 itu ikut ibunya ke sawah.

Selama ibunya menanam padi bersama ibu-ibu lainnya, korban menunggui di tepi sawah.

Kemudian korban minta izin kepada ibunya untuk mencari ikan di parit.

Setelah diizinkan ibunya, korban pergi ke arah utara.

“Karena sibuk menanam padi, ibunya tidak bisa mengawasi anaknya,” paparnya.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved