Virus Corona
Inilah 2 Opsi Penjemputan 74 WNI di Kapal Diamond Princess, Mana yang Lebih Baik?
Sejak beberapa waktu lalu, pemerintah telah menyusun rencana penjemputan 74 WNI dari kapal pesiar Diamond Princess di perairan Yokohama, Jepang.
"Beberapa tempat alternatif kita siapkan."
"Salah satunya kemarin yang dipakai untuk observasi di Natuna, tetapi belum tentu itu yang dipakai," jelasnya.
Kali ini, khusus WNI dari kapal Diamond Princess akan dikarantina selama empat pekan, atau 28 hari.
Sebab ada peningkatan status di kapal pesiar itu, sebagai episentrum baru penyebaran virus corona.
Virus itu diduga mengalami mutasi, sehingga gejalanya tidak sejelas yang dulu.
Bahkan, seseorang bisa dikatakan terinfeksi kendati tidak menampakkan gejala tertentu.
• Soal Wacana Pemindahan Ibu Kota Jabar ke Kertajati, Wabup Majalengka: Belum Ada Komunikasi
Pemerintah Jepang Izinkan Indonesia Bawa Pulang 74 WNI
Keputusan ini diambil pemerintah Jepang, di tengah kritikan yang dilontarkan pada mereka terkait karantina penumpang Diamond Princess.
Menteri Luar Negeri Jepang, Toshimitsu Motegi mengatakan bahwa Indonesia dan Filipina berencana memboyong warganya untuk kembali.
"Kami telah menyetujui dua pemerintah yang meminta penjemputan warga masing-masing ke negaranya, yakni Indonesia dan Filipina," ujarnya dikutip dari Kompas.com.
Motegi menambahkan, kedua negara ini akan menjemput dengan menggunakan pesawat carter.
Memang langkah ini diambil, menyusul selesainya masa karantina di atas kapal Diamond Princess.
Selain itu, ada 759 penumpang asal AS, Korea Selatan, Australia, Hong Kong, Israel, dan Kanada yang sudah dijemput.
"Izin sudah diberikan, silakan datang menjemput," tambahnya.
Sebelumnya, empat WNI kru kapal Diamond Princess terdeteksi positif virus COVID-19.