WO Tipu Calon Pengantin
Pemilik WO HL yang Tipu Pengantin Beralasan Keguguran, Saat Ditangkap Kondisinya Hamil Tua
ST (24) harus mengurusi dekorasi acara lamarannya sendiri. Seharusnya acara tersebut dipersiapkan oleh wedding organizer (wo) HL.
Rata-rata pasangan muda langsung melakukan pembayaran DP sekitar Rp 15 juta sampai ada yang membayar full Rp 30 juta karena tawaran yang menarik dari wedding organiser.
Gelagat mencurigakan terlihat ketika mendekati hari pernikahan. WO HL seperti menghilang dan sulit ditemui.

Pengakuan Korban
Gelar Jagatraya (26) dan Febiana Ramadan Putri (25), satu pasangan yang tertipu mengatakan sudah membayar penuh dari diskon 50 persen yakni Rp 30 juta.
"Saya tahu wedding organizer ini dari instagram, bunyinya diskon 50 persen dan berakhir hari ini saja, jadi kami sekeluarga langsung mencari dan membawa uang DP," ujar Gelar ditemui di rumahnya di kawasan BTN Gadung Permai, Cianjur, Sabtu (15/2/2020).
Gelar mengatakan, HL mempermainkan sistem diskon supaya uang cepat masuk.
• Sebar Undangan Pernihahan Berkonsep Pesta Kebun, Perempuan di Cianjur Ini Tertipu Wedding Organizer
"Saya ambil full package, namun tak termasuk catering," ujar Gelar.
Ia bersama keluarga pun akhirnya pontang panting kembali mencari bahan untuk pernikahan karena acara sakral harus tetap berlangsung.
"Akhirnya orangtua kami harus mencari kekurangan agar acara tetap berlangsung," katanya.
Gelar mengaku akan mendatangi kepolisian dan melaporkan secara resmi awal pekan depan.
Ia mengatakan, saat ini sudah ada sekitar 20 pasangan yang bernasib sama di Cianjur
"Di Cianjur korban sudah sampai 20 orang, rata-raya tertipu sekitar Rp 20 juta sampai ada yang Rp 120 juta, kami sudah sempat mendatangi pihak kepolisian, awalnya di Cianjur, pindah ke Bandung, lalu ke Jakarta katanya," ujar Gelar (25) seorang korban yang warga Cianjur saat ditemui di rumahnya, Sabtu (15/2/2020).
Gelar mengatakan, ia bersama puluhan korban lainnya masih menanti itikad baik dari Binjuw selaku pemegang akun wedding organizer 'HL'.

"Saya ingin ketemu kalau mau kekeluargaan hayu selagi ada itikad baik, namun sekarang tak tahu harus bagaimana lagi, sampai sekarang ada grup korban juga, akhirnya ketika melihat kasus di Depok kami berani membuka ke media," katanya.
Gelar mengatakan, dari informasi korban sudah ke Jakarta dan Bekasi.
"Kalau saya ga berani membuka dan mendatangi polisi, saya khawatir ada korban lainnya," kata Gelar.
Gelar mengatakan, Binjuw juga dikabarkan pindah ke Bandung setelah ramai didatangi rumahnya oleh para korban.