Virus Corona

Novel The Eyes of Darkness Tahun 1981 Prediksikan Virus Corona, Ungkap China Punya Senjata Biologis

Di novel They Eyes of the Darkness, ada sebuah penyakit yang diberi nama ‘Wuhan-400’

(EPA via AlJazeera)
Staf kesehatan membawa seorang pasien ke dalam rumah sakit Jinyintan, China 

Laboratorium itu mempelajari berbagai virus mematikan. Letak lab itu hanya berjarak 32 km dari pusat penyebaran wabah Corona virus saat ini.

Ashraf Sinclair Meninggal Karena Serangan Jantung, Padahal Rajin Olah Raga, Begini Pandangan Medis

Teori konspirasi itu menyebutkan  bahwa virus Corona yang terlibat dalam wabah saat ini tampaknya buatan manusia dan kemungkinan melarikan diri dari laboratorium virologi Wuhan

Meskipun begitu, teori tersebut telah ditolak secara luas. Faktanya, lab itu adalah yang pertama menemukan virus Corona.

The Eyes of the Darkness versi lama menamakan virusnya 'Goraki-400’ dan ‘Wuhan-400’ milik Dean Koontz yang tampaknya memiliki kesamaan dengan virus Wuhan.
The Eyes of the Darkness versi lama menamakan virusnya 'Goraki-400’ dan ‘Wuhan-400’ milik Dean Koontz yang tampaknya memiliki kesamaan dengan virus Wuhan. (twitter via taiwannews)

Sementara itu, Koontz menuliskan jika virus dianggap sebagai senjata sempurna untuk disebarkan.

Sebab, virus hanya mempengaruhi manusia ki serta tidak dapat bertahan hidup di luar tubuh manusia selama lebih dari satu menit.

Diketahui, virus akan mati di negara dengan derajat panas yang cukup tinggi dan akan lebih mudah mengontaminasi di negara dingin.

Postingan Terakhir Ashraf Sinclair Suami BCL Sebelum Meninggal, Kini Akun IG-nya Langsung Diserbu

Koontz sendiri sudah berlalulalang di dunia penulis sejak buku pertamanya yang berjudul Star Quest diterbitkan pada tahun 1968. 

Ide-idenya menghasilkan karya fiksi suspens yang fenomenal kurang lebih 80 novel dan 74 karya fiksi pendek. 

Sementara, Albert Wan yang mengelola tiki Bleak House Book di San Po Kong, mengatakan bahwa Wuhan secara historis telah menjadi lokasi berbagai fasilitas penelitian ilmiah. 

Salah satu fasilitas ilmiah itu juga berhubungan dengan mikrobiologi dan virologi. 

"Koontz sosok penulis cerdas, ia mengetahui semua ini dan menggunakan informasi faktual untuk menyusun cerita yang meyakinkan," kata Wan.

Penulis Inggris, Paul French berspesialisasi dalam buku-buku tentang Tiongkok dan mengatakan banyak unsur di sekitar virus di Tiongkok. 

Itu berkaitan dengan perang dunia kedua yang mungkin menjadi faktor dalam pemikiran Koontz.

“Orang Jepang pasti melakukan penelitian senjata kimia di Tiongkok yang sebagian besar kami asosiasikan dengan Unit 731 di Harbin dan Cina utara. Tetapi mereka juga menyimpan senjata kimia di Wuhan yang diakui Jepang, ”kata French.

newscientist.com, Ilustrasi virus corona
newscientist.com, Ilustrasi virus corona (newscientist.com)

Pendapat lain datang dari Pete Spurrier yang mengelola penerbit Blacksmith Books di Hong Kong.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved