Sempat Merintih Minta Tolong, Wanita Ini Tewas Penuh Luka di Pos Polisi Karena Terlambat Ditolong

Karena tak berani, ia lalu bergegas memanggil warga setempat untuk memeriksa asal suara rintihan seorang perempuan dari pos polisi.

Editor: Mumu Mujahidin
ISTIMEWA/FACEBOOK
Jenazah Irmayanti (23) saat tiba di Rumah Sakit Umum Polewali Mandar, Sulawesi Barat. 

TRIBUNCIREBON.COM - Seorang gadis remaja ditemukan tewas dengan luka parah di dalam bekas kantor pos polisi di Desa Rea, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Minggu (9/2/2020).

Penemuan sesosok mayat perempuan ini langsung menghebohkan warga Rea dan netizen.

Sebelum meninggal, sejumlah warga sempat mendengar suara rintihan korban yang diduga tengah minta tolong saat jatuh dan tak berdaya di lantai bangunan bekas pos polisi.

Penemuan korban bermula ketika seorang pedagang nasi kuning bernama Sarce hendak menjajakan dagangannya untuk warga yang lalu lalang tak jauh dari pos polisi, tempat korban ditemukan terkapar, Minggu subuh tadi sekitar pukul 5.30 Wita.

Mulanya, Sarce kaget dan sempat ketakutan lantaran mendengar suara rintihan seorang perempuan sambil minta tolong dari dalam pos polisi.

Karena tak berani, ia lalu bergegas memanggil warga setempat untuk memeriksa asal suara rintihan seorang perempuan dari pos polisi.

Benar saja, warga yang berdatangan ke pos polisi yang sudah lama tak difungsikan itu menemukan sesosok perempuan mengenakan celana panjang tanpa identitas apa pun di sakunya.

Faradiba Yusuf Kerjasama dengan Karyawan BNI Makassar Ini Maling Duit Nasabah Sebesar Rp 135 Miliar

Penyakit Diabetes Bisa Disembuhkan, 5 Buah ini Dipercaya Ampuh Obati Diabetes Secara Alami

Warga yang datang ke lokasi hanya menemukan sebuah helm yang diletakkan rapi di meja pos polisi bersama kantong plastik berisi kerupuk dan camilan lainnya.

Tallulangi, saksi mata yang menemukan korban terluka parah di dalam pos polisi ini mengatakan, ia sempat memanggil korban yang sedang terkapar di lantai bekas pos polisi.

Namun karena tak ada respons, Tallulangi dan warga lainnya pun memilih melapor ke polisi terdekat.

Ia tidak berani mendatangi ke suara rintihan itu karena takut ada masalah.

“Saya sempat teriak dari luar pos polisi saat melihat korban terkapar penuh darah di sekitarnya, karena tak ada suara, saya lalu melaporkannya ke kantor polisi terdekat,” jelas Tallulangi.

Gadis remaja tewas kehabisan darah di bekas pos polisi karena tidak ada seorang warga pun membantunya.
Gadis remaja tewas kehabisan darah di bekas pos polisi karena tidak ada seorang warga pun membantunya. (Kompas.com/Junaedi)

Korban saat ditemukan masih bernyawa namun tak sadarkan diri.

Kemudian dievakuasi warga ke rumah sakit.

Namun nyawa korban tak terselamatkan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved