KAKEK Usia 75 Tahun di Purbalingga Akhinya Berani Disunat, Dibujuk Istrinya Setelah 11 Tahun Menikah
Wajahnya tampak semringah setelah menjalani khitan selama kurang lebih 30 menit di klinik tersebut.
TRIBUNCIREBON.COM - Rabu (5/2/2020) lalu menjadi hari bersejarah bagi Heri Susanto alias Acun, pria berusia 75 tahun.
//
Warga Dusun Batur, Desa Krangean, Kecamatan Kertanegara, Kabupaten Purbalingga itu menjalani sunat atau khitan setelah memantapkan diri untuk menjadi mualaf atau masuk Islam.
Kakek kelahiran 12 Desember 1945 itu dikhitan di Klinik Kasih Medika Kecamatan Kertanegara.
• Ditemukan di Medan, Gadis Tasikmalaya Ini 5 Tahun Hilang Dikira Sudah Meninggal, Nangis Lihat Bapak
Wajahnya tampak semringah setelah menjalani khitan selama kurang lebih 30 menit di klinik tersebut.
Istri beserta anak dan keluarganya ikut mendampingi Acun saat datang ke klinik Kasih Medika itu.
Sebelum disunat, Heri melakukan prosesi membaca dua kalimat Syahadat yang disaksikan pemilik klinik dan kiai setempat.
Prosesi khitan tersebut menjadi perhatian banyak pasien di klinik.
Heri mengaku tidak takut saat akan disunat.
• Remaja Polewali Mandar Ini Dibiarkan Warga Tewas Kehabisan Darah, Pembunuh Ternyata Mantan Pacarnya
Dirinya sudah berniat dikhitan karena ingin memeluk Agama Islam mengikuti keyakinan istri keduanya.
"Saya tidak takut disunat karena saya sudah niat masuk Agama Islam," kata Acun kepada Tribun Jateng, Rabu (5/2/2020).
Sebelum masuk Agama Islam, Acun belum kepikiran untuk khitan meski usianya sudah 74 tahun.
Acun mengaku memiliki tiga anak dan sembilan cucu dari istri pertamanya.
Sedangkan dari istri kedua, baru memiliki satu anak.
• Bercanda Berlebihan, Suami Lama-lama Malah Jadi Emosi pada Istri, Si Istri Ditusuk Sampai Mati
"Saya asli dari Medan dan usia sudah 75 tahun," tuturnya.
Heri Susanto dan Misyati (40) sudah 11 tahun menikah dan hidup bersama.
Karena lama tinggal dengan Misyati, seorang muslimah, sang suami ingin mengikuti agama istrinya.
"Saya selalu memberi arahan agar menjadi orang yang lebih baik," kata Misyati saat mendampingi suaminya.
Acun dulu tinggal di Jakarta, kemudian pindah ke Purbalingga.
• Pemulung di Madiun Ini Jadi Miliarder Berkat Tanaman Liar yang Laris di Luar Negeri, Ini Tanamannya
Dengan istri pertama, ia sudah lama bercerai.
Misyati menyarankan jika suaminya akan masuk Islam, maka harus disunat terlebih dahulu.
Namun ketika diminta untuk sunat, sang suami takut.
Keinginan Acun untuk memeluk Islam atas kemauan dia sendiri.
Tapi istrinya sering mengingatkan, untuk menjadi muslim maka suaminya harus khitan.
Ternyata Acun menunda-nunda untuk menjalani khitan karena takut.
• Inilah Sosok Penting di Balik Cepatnya Adaptasi Geoffrey Castillion di Persib Bandung
"Dulu pernah disuruh khitan bilangnya nanti-nanti. Dia kelihatannya takut."
"Saya bilang saja ke suami sakitnya paling sehari dua hari saja," terang Misyati.
Niatan suami, kata dia, tidak menjadi bahan perbincangan tetangga.
Justru, suaminya mendapat dukungan dari para tetangganya.
"Tetangga malah senang, malah kasih dukungan," ungkapnya.
Ia mengaku mengadakan syukuran kecil-kecilan setelah suaminya disunat.
• Ambruk Akhir Pekan Lalu, DPRD Dorong Pemkot Cirebon Segera Perbaiki Jembatan Sumurwuni
Syukuran diadakan bersama keluarganya.
"Besok akan mengadakan syukuran kecil-kecilan. Ya bersama keluarga," terangnya.
Suardi, pemilik klinik Kasih Medika, mengaku bukan pertama kalinya mendapatkan pasien disunat di usia dewasa.
Kliniknya telah dua kali mendapatkan pasien dewasa hendak melakukan sunat.
"Pasien pertama orang Sumbawa yang menikah dengan warga Purbalingga."
"Kemudian orang Jepang bekerja dengan orang Desa Kramat yang minta disunatkan di sini (kliniknya), dan Pak Heri ini yang ketiga," beber Suardi.
• Pegawai BNI Makassar Kerjasama dengan Faradiba Yusuf Untuk Bobol Duit Nasabah, Rp 135 Miliar Raib
Menurutnya, secara umum tidak ada perbedaan signifikan mengkhitan anak-anak maupun dewasa.
Yang membedakan khitan orang dewasa adalah pengecekan gula darah dan tekanan darah.
"Sebelum pemeriksaan dilakukan wawancara dulu terkait alergi obat maupun penyakit kronis."
"Untuk membedakan lagi ya cara pengerjaannya saja," jelasnya. (Rahdyan Trijoko Pamungkas)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kakek Berumur 75 Tahun Ini Akhirnya Berani Disunat, Kata Istrinya Paling Cuma Sakit Sehari Dua Hari