Suspect Corona di Cirebon
WNA Suspect Corona yang Dirawat di RSD Gunung Jati, Datang Ke Cirebon Untuk Belajar Tari Topeng
WNA asal Hubei berinisial XC (25) dirawat di Ruang Isolasi RSD Gunung Jati, Kota Cirebon.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- WNA asal Hubei berinisial XC (25) dirawat di Ruang Isolasi RSD Gunung Jati, Kota Cirebon.
//
XC tiba di Indonesia pada 1 Februari 2020 melalui Bandara Soekarno - Hatta dan langsung menuju Cirebon.
Menurur Direktur Utama RSD Gunung Jati, dr Ismail Jamaludin, kedatangan XC ke Kota Udang ialah ingin belajar tari topeng Cirebon.
• Ketua DPC Hanura Indramayu Daftar Pilkada Indramayu 2020 Lewat Partai Demokrat, Usung Visi Misi Ini
Bahkan, pasien juga sempat berlatih bersama 50-an orang di sanggar tari yang berada di Desa Barisan, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon.
"Rencananya pasien belajar tari topeng hingga 12 Februari 2020," kata Ismail Jamaludin dalam konferensi pers di Ruang Komite Medik RSD Gunung Jati, Jl Sudharsono, Kota Cirebon, Rabu (5/2/2020).
Ia mengatakan, pasien baru mengikuti satu sesi latihan tari pada Senin (3/2/2020) siang.
• Antisipasi Longsor, TNI-Polri Membuat Bronjong di Sungai Cikasarung Majalengka
Padahal, dalam sehari pasien dijadwalkan mengikuti latihan tiga sesi, yakni pagi, sore, dan malam.
Namun, kondisi pasien memburuk setelah mengikuti sesi pertama sehingga langsung dilarikan ke RSD Gunung Jati.
"Kami langsung tempatkan di ruang isolasi karena latar belakang pasien berasal dari Hubei," ujar Ismail Jamaludin.
Pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan awal untuk mengetahui kondisi pasien.
Hasilnya, dari beberapa indikator kondisi pasien dinyatakan baik dan belum ditemukan adanya gejala pneumonia.
Namun, Ismail mengatakan, status pasien ditetapkan sebagai dalam pengawasan karena berasal dari Provinsi Hubei yang salah salah satu kotanya ialah Wuhan.
"Hasil rontgen toraks dan dadanya juga menunjukkan kondisi normal, tidak ditemukan riwayat infeksi paru-paru ataupun pneumonia," kata Ismail Jamaludin.