Virus Corona Mewabah

Sempat Diisolasi di RSHS Bandung, 2 Pasien Dinyatakan Negatif Virus Corona

Dua pasien yang diobservasi di Ruang Infeksi Khusus Kemuning (RIKK) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung sejak Minggu (26/1/2020), dinyatakan nega

Editor: Fauzie Pradita Abbas
Tribun Jabar/Muhammad Syarif Abdussalam
Direktur Utama RSHS Bandung, dr. R. Nina Susana Dewi Sp.PK(K), memberikan keterangan melalui konferensi pers di RSHS Bandung, Kamis (30/1/2020). 

Jika pemantauan selesai, maka tim dokter akan memutuskan apakah pasien bisa dirawat di luar ruang isolasi atau tidak.

Jika bisa dirawat di luar ruang isolasi, maka pasien akan dikembalikan ke Rumah Sakit Borromeus.

Yovita mengatakan pasien pertama yang dirawat tersebut adalah seorang laki-laki berusia 35 tahun dan baru pulang beberapa hari lalu dari Sichuan, China.

Pasien ini adalah WNA dari China yang bekerja di salah satu perusahaan di Indonesia.

 Ilmuwan Sebut Butuh Waktu Beberapa Bulan Kembangkan Vaksin Virus Corona

Seperti diketahui, katanya, Sichuan masuk dalam salah satu kawasan di China yang dua warganya terkonfirmasi terjangkit virus corona.

Laki-laki ini juga, katanya, kemudian mengalami demam dan radang tenggorokan dan berobat ke RS Cahya Kawaluyaan Padalarang.

Dari Rumah Sakit Cahya Kawaluyan, pasien dirujuk ke RSHS dan diterima di IGD.

Karena punya riwayat perjalanan ke Sichuan dan terdeteksi mengalami infeksi saluran napas, pihak RSHS memindahkan pasien ini ke ruang isolasi di RIKK dari IGD RSHS secara langsung menggunakan ambulans lewat jalan khusus, tanpa melalui koridor dalam rumah sakit.

"Saat dikirim dari Cahya Kawaluyaaan, pasien mengalami demam 37,7 derajat Celcius. Tapi saat di IGD RSHS, suhunya sudah di bawah 37 derajat. Kondisi terakhir, pasien dalam kondisi baik tidak ada demam, dan tenang. Dalam pemeriksaan di tenggorokan memang ada radang. Jadi dari pemeriksaan tadi malam dan pagi, pemeriksaan darah, sel darah putih baik dan trombosit normal," kata Yovita di RSHS, Senin (27/1/2020).

Pasien ini pun, katanya, masih menjalani observasi di ruang isolasi RIKK.

Pihaknya menduga pasien ini mengalami infeksi saluran pernapasan atas akut.

Pihaknya pun tetap melakukan pengambilan spesimen dari hidung dan tenggorokan pasien untuk selanjutnya diperiksa.

Pasien kedua, katanya, adalah laki-laki berusia 24 tahun, warga negara Indonesia dan bertempat tinggal di kawasan Dago, Bandung. Pasien ini sudah lama mengidap epilepsi dan sering berobat ke Singapura.

"Pasien kontrol dalam kondisi baik (di Singapura), lalu kembali ke Indoneisa dan ke Bandung 22 Januari. Sehari setelah dari Singapura mengalami batuk dan demam. Pada 25 Januari pasien kejang dan tidak sadar, dibawa ke RS Borromeous," katanya.

Saat itu, katanya, dilakukan pemeriksaan darah dan ditemukan ada infeksi, kemungkinannya infeksi paru-paru, walau hasil ronsen saat itu menunjukkan kondisinya masih baik.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved