Para Nelayan Pantura Dilema Antara Pilih Melaut di Natuna atau Laut Papua? Ini Alasan Mereka

Para nelayan yang menjadi awak kapal itu justru merasa dilema jika mesti beralih menangkap ikan ke perairan Natuna.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Tribuncirebon.com/ Handhika Rahman
Aktivitas nelayan di Pelabuhan Karangsong Kabupaten Indramayu, Selasa (7/1/2020). 

Siap Melaut ke Natuna Asal?

Para pemilik kapal di asal Pantura Jawa meminta Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) permudah pengurusan izin tangkap ikan bagi para nelayan sebelum beroperasi ke laut Natuna.

Seorang pemilik kapal asal Kabupaten Indramayu, Maman Suparman Yahya (60) mengatakan, hal ini demi memproteksi para nelayan selama melaut di wilayah perairan ZEE Indonesia itu.

"Kami meminta jaminan dari KKP dalam hal ini untuk kelengkapan CV, karena CV merupakan nyawanya kapal," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, di Pelabuhan Karangsong Kabupaten Indramayu, Selasa (7/1/2020).

Para Nelayan Pantura Indramayu Siap Jaga Kedaulatan Indonesia di Laut China Selatan atau Natuna

VIDEO - Nelayan Pantura Indramayu Siap Melaut di Laut Natuna, Bersaing dengan Nelayan China

Maman Suparman Yahya menyampaikan, sekarang ini kapal-kapal milik nelayan di Kabupaten Indramayu sebagian besar memiliki izin atau CV untuk menangkap ikan di zona Papua.

Sehingga apabila pemerintah mengintruksikan nelayan melaut ke Natuna, mesti adanya perubahan izin dari zona Papua ke zona Natuna.

Dalam hal ini, dirinya meminta agar KKP bisa mempermudah pengurusan izin tersebut.

Selain persoalan izin, Maman Suparman Yahya juga meminta adanya perlindungan dalam bentuk surat perintah dari Kemenko Polhukam untuk melaut di perairan Natuna.

Aktivitas nelayan di Pelabuhan Karangsong Kabupaten Indramayu, Selasa (7/1/2020).
Aktivitas nelayan di Pelabuhan Karangsong Kabupaten Indramayu, Selasa (7/1/2020). (Tribuncirebon.com/ Handhika Rahman)

"Kami juga meminta dikeluarkannya secarik surat perintah dari Kemenko Polhukam sehingga membantu kami dari segi keamanan," ujarnya.

Dirinya menyebut, kemungkinan yang tidak diinginan bisa saja terjadi di lautan, terlebih nelayan di Kabupaten Indramayu tidak seluruhnya memahami situasi di perairan Natuna.

Ia khawatir, karena ketidak tahuan itu, para nelayan saat hendak pulang usai menangkap ikan akan dijegal oleh oknum-oknum tertentu yang mengambil kesempatan dengan cara pungli atau sebagainya.

"Biasanya suka ada, misal kita pulang, hasil melautnya itu malah dibongkar oleh oknum-oknum di laut, mereka mencari-cari kesalahan, kalau ada surat perintah dari Kemenko Polhukam kan bisa jadi jaminan, nelayan akan nyaman melaut," ujar dia.

Pasangan Suami Istri Ini Meninggal Tertimpa Pohon Tumbang Tak Jauh Dari Kantor Gubernur Jatim

VIDEO VIRAL KOCAK Emak-Emak Parkir di Tengah Jalan Dikomentari Gubernur Ganjar Pranowo

Seperti diberitakan sebelumnya, instruksi memobilisasi ratusan kapal nelayan untuk beroperasi di perairan Natuna itu disampaikan oleh Menko Polhukam, Mahfud MD.

Menurut Mahfud MD, pemerintah akan mengerahkan ratusan nelayan Panturan untuk 'mengusir' kapal-kapal ikan asal China dari Perairan  Natuna.

Dalam hal ini, jika proteksi bagi nelayan asal Pantura Jawa itu bisa dipenuhi pemerintah, disebutkan Maman Suparman Yahya dirinya siap memberangkatkan kapal untuk beroperasi di Natuna.

"Saya belum tahu secara pastinya seperti apa di Natuna, tapi bagi nelayan tidak ada rasa takut jika diperintahkan melaut ke sana," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di Tribuncirebon.com dengan judul Para Nelayan Pantura Siap Melaut di Natuna, Asal KKP dan Kemenko Polhukam Penuhi Syarat Ini

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved