Bentrokan Geng Motor di Kota Cirebon
Bentrokan Geng Motor di Kota Cirebon Diawali Saling Tantang di Medsos
Bentrokan antargeng motor terjadi di Jalan Katiasa, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, pada Minggu (5/1/2020) dinihari.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Bentrokan antargeng motor terjadi di Jalan Katiasa, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, pada Minggu (5/1/2020) dinihari.
Dua orang dinyatakan meninggal dunia dalam bentrokan yang melibatkan Cirebon Genster dan Remaja Penggung Untuk Santai (RPUS) itu.
• Niat Jahat Pria Curi Honda Jazz Gagal, Istrinya Malah Ketinggalan di TKP, 2 Jam Langsung Terciduk
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Roland Ronaldy, mengatakan, bentrokan itu diawali saling menantang antargeng motor di media sosial.
Bahkan, kedua kubu menggunakan kode tertentu yang hanya dipahami oleh kalompoknya masing-masing.
"Misalnya kode Q, itu artinya ajakan atau menantang," kata Roland Ronaldy saat konferensi pers di Mapolres Cirebon Kota, Jl Veteran, Kota Cirebon, Selasa (7/1/2020).
Selanjutnya kode ajakan itupun ditanggapi kelompok lainnya hingga pecahlah bentrokan tersebut.
Ia mengatakan, kedua geng motor itu tidak memiliki latar belakang masalah sebelum bentrokan pecah.
Namun, kedua kelompok tersebut diketahui sering kali saling menantang di media sosial.
• WANITA Ini Diperas & Terpaksa Layani Nafsu Bejat Wartawan Gadungan, Awalnya Kenal di Aplikasi Ini
• Ini Dia Orang Terkaya di Benua Afrika Yang Memborong 10.000 Unit Mobil Desa Buatan Indonesia
"Dari kode-kode semacam itu disepakati juga lokasinya di mana dan waktunya kapan bentroknya," ujar Roland Ronaldy.
Petugas pun telah mengamankan tujuh pelaku bentrokan yang berinisial DH (18), S (17), MFS (17), MF (17), AP (17), IS (16), dan MTR (20).
Sementara dua korban meninggal dunia dalam bentrokan itu inisialnya MAB (23) dan AS (15).
Polisi Masih Dalami Kasus
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Roland Ronaldy, juga tidak menyebutkan secara pasti jumlah yang terlibat dalam bentrokan itu.
Ia mengaku masih menyelidiki bentrokan antara kelompok Cirebon Gengster dan Remaja Penggung Untuk Santai (RPUS) itu.
• Hati-hati, Kanker Serviks Stadium Awal Tak Ada Gejala Apapun, Wanita Wajib Perhatikan Hal Ini
"Untuk jumlah total yang terlibat bentrokan masih diselidiki," ujar Roland Ronaldy saat konferensi pers di Mapolres Cirebon Kota, Jl Veteran, Kota Cirebon, Selasa (7/1/2020).
Ia mengatakan, tim patroli siber juga masih menelusuri jejak digital kedua kelompok itu di media sosial.

Dari hasil pemeriksaan sementara diketahui bahwa ada sejumlah akun yang terindikasi bagian dari Cirebon Genster.
Di antaranya, Brigez, Pancuran Slow Man, Nakal Dulu Baru Sukses (NDBS), dan lainnya.
"Masih kami kembangkan untuk tersangka lainnya juga," kata Roland Ronaldy.
Dua korban meninggal dunia dalam bentrokan itu inisialnya MAB (23) dan AS (15). Keduanya anggota Gengster Cirebon.
Saat ini, polisi juga telah menangkap tujuh pelaku bentrokan dari kelompok RPUS berinisial DH (18), S (17), MFS (17), MF (17), AP (17), IS (16), dan MTR (20).
"Dari penyelidikan sementara jumlah yang terlibat bentrokan dari kelompok korban itu ada 20 motor," ujar Roland Ronaldy.
Dua geng motor terlibat bentrokan di Jalan Katiasa, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, pada Minggu (5/1/2020) dinihari.
Menurut Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota, AKP Deny Sunjaya, akibat bentrokan itu dua pemuda dinyatakan meninggal dunia.