Harga Harimau Milik Alshad Ahmad Sepupu Raffi Ahmad Ini Setara Pajero, Sehari Makan 6 Kg Daging

Kandang harimau pun ia bangun dengan menghabiskan dana Rp 300 juta sampai Rp 400 juta. Kandang itu dibangun secara detail, biar aman dan nyaman

Editor: Machmud Mubarok
Tribun Jabar/Ery Chandra
Alshad Ahmad saat berada di kandang harimau benggala yang dinamakannya eshan, di Jalan Ki Putih, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Senin (6/1/2020). 

Laporan Wartawan Tribun, Ery Chandra

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Seekor harimau benggala yang diberi nama Eshan oleh sang pemilik, Alshad Ahmad (24) berada di jeruji besi bercat warna hijau.

Dari pantauan Tribun Jabar, binatang yang memiliki nama latin "panthera tigris" itu tampak mondar mandir, berguling, duduk diam, hingga menguap.

Harimau itu sesekali melihat puluhan orang yang berada di sekitar kandang. Seorang pria mengenakan pakaian seragam bertuliskan "Animal Keeper" tampak berada di sekitar pintu masuk.

Petugas animal keeper, Asep Saepudin (46) mengatakan menjaga binatang-binatang yang berada di kediaman pemiliknya.

"Eshan berumur 2,5 tahun. Tiap hari makan dagingnya enam kilogram," ujar Asep, kepada Tribun Jabar, di Jalan Ki Putih, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Senin (6/1/2020).

Alshad Ahmad menuturkan hal serupa mengenai makanan yang diberikan kepada peliharaan yang diperolehnya dari Kebun Binatang Bandung saat masih kecil.

"Dikasih enam kilogram, daging sapi sama ayam campur," katanya.

TKW Pulang Kampung Langsung Cerai, Merasa Sakit Hati Sang Suami Bongkar Rumah Pakai Eskavator

Kanker Serviks Stadium Awal Tak Ada Gejala Apapun, Wanita Jangan Pernah Anggap Remeh Hal Sepele Ini!

Lucinta Luna Pamer Hasil Makeup, Fans Bilang Mirip Elsa Frozen, Haters Malah Bilang Seperti Waria

Alshad Ahmad (24) sedikit menceritakan awal mula bisa memelihara seekor harimau benggala yang kini berada di kediamannya.

Binatang yang memiliki nama latin panthera tigris itu berasal dari kebon binatang (Bonbin) Bandung. Sekitar 2017, pihak bonbin tengah membuka sayembara. Dia pun melamar untuk menjadi orangtua asuh harimau itu.

Dari pantauan Tribun Jabar, satu kandang untuk harimau atas nama Eshan sudah ditempati. Sedangkan atas nama Jinora dalam keadaan kosong.

"Eshan itu saya mendapatkan dan diinterview melalui beberapa tahap. Akhirnya keterima dan menjadi orangtua asuh eshan. Sampai umur eshan setahun," ujar Alshad, di kediamannya, Jalan Ki Putih, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Senin (6/1/2020).

Menurutnya, setelah itu memutuskan untuk membuat penangkaran harimau benggala. Lantas, kepikiran untuk mencari indukannya.

"Kebetulan saya dan eishan saat kecil sudah dekat. Untuk mengurangi segala risiko yang ada saya berkeputusan untuk penangkaran Eshan di sini," katanya.

Dia menuturkan harimau betina yang diberi nama Jinora diperolehnya dari daerah Tangerang.

"Cuma salahnya pas bawa masih kecil 2017 enggak ada dokumen surat jalan. Terus diamankan oleh kepala balai saat itu ke kebon binatang bandung," ujarnya.

Alshad mengatakan harimau betina yang kini masih berada di kebun binatang Bandung itu dibeli dari penangkaran perorangan di Tangerang.

"Ternyata enggak boleh, harus ada sertifikat. Di situ kesalahan administrasinya. Dibeli perorangan atau individu bukan perusahaan. Atas nama ibu Maurin. Bapak saya yang bayarin, kebetulan saya enggak tahu," katanya.

Saat diwawancara di channel YouTube, Dunia Satwa, Alshad Ahmad menyebutkan bahwa saat ia mendapatkan anakan harimau itu, harganya setara dengan harga mobil Pajero, sekitar Rp 400 juta lebih. 

Sementara ia berencana untuk memelihara dua pasang atau 4 ekor harimau. Saat ini sudah ada harimau betina yang diberi nama Jinora. Namun Jinora ini belum datang ke tempat penangkarannya di rumahnya. 

Kandang harimau pun ia bangun dengan menghabiskan dana Rp 300 juta sampai Rp 400 juta. Kandang itu dibangun secara detail, biar aman dan nyaman untuk sang harimau.

Sementara itu, selain dua ekor harimau tersebut. Binatang yang berada di kediamannya semisal merak biru, burung unta, merak hijau, rusa, merak jawa dan satwa lainnya. Untuk biaya pengeluaran seluruh kebutuhan binatang itu memakan biaya sekitar Rp. 15 juta hingga Rp. 20 juta. 

Sesuai Aturan

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jabar Ammi Nurwati‎ memastikan kepemilikan harimau Benggala di rumah Alshad Ahmad sudah sesuai aturan.

"Jadi saudar‎a Alshad Ahmad pemegang izin penangkaran satwa liar tidak dilindungi dalam hal ini Benggala (Panthera Tigris), bukan Harimau Sumatera. Sesuai dengan surat keputusan penangkaran yang saat ini dimikilki saudara Alshad Ahmad, mengacu pada Permen LH dan Kehutanan Nomor 19 Tahun 2005 tentang Penangkaran Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar," ujar Ammy di Kantor BBKSDA Jabar, Senin (6/1/2020).

Dalam Permenhut itu, setiap badan hukum bisa mengajukan sebagai penangkaran. Seperti diketahui, Alshad sendiri dikenal sebagai pembalap dan sepupu Raffi Ahmad.

"Secara akta pendirian, saudara Alshad Ahmad punya badan hukum PT Taman Satwa Eksotik. Kemudian saat yang bersangkutan mengajukan permohonan izin penangkaran, sudah sampaikan rencana perolehan indukan berupa Harimau Benggala," ujarnya.

‎Ammy menerangkan, sebelum mengeluarkan izin, proses yang dilalui panjang. Bahkan, ia mengaku disebut bertele-tele.

"Karena saya ingin memastikan hasil tes DNA dulu untuk meyakinkan rencana indukan itu bukan harimau Sumatera. Setelah secara otentik, ‎kami menerbitkan karena tentunya tidak bisa menahan pengajuan dari pemohon. Nah, begitu dapat SK diperoleh, euforianya di Youtube," ujar dia.

 Lucinta Luna Dandan Mirip Rose BLACKPINK dan Angelina Jolie, Malah Dibilang Terlihat Aura Warianya

 HAL ANEH yang Dirasakan Rizky Febian Sebelum Mamah Lina Meninggal, Merasa Aneh Berani Bahas Hal Ini

Pada kesempatan itu, BKSDA Jabar mengundang sejumlah pihak terkait unggahan Alshad di Youtubenya dengan judul kucing oren. Mereka yang datang umumnya aktivis lingkungan dan pecinta hewan serta dari Bandung Zoo.

Ia memastikan pada kegiatan hari ini, tidak memanggil sepupu Rafi Ahmad.

Sebelumnya diberitakan, sepupu Raffi Ahmad, Alshad Ahmad antusias menyambut kedatangan seekor harimau bernama Ehsan yang di rumahnya.

"Hari ini gue akan kedatangan satwa yang paling gue tunggu selama ini. Dia satwa utama di sini. Satwa yang paling megah, paling keren," kata Alshad Ahmad pada vlog di kanal Youtube Alshad Ahmad yang diunggah pada tanggal 30 Desember 2019.

Harimau berbobot 350 Kg tersebut diantarkan dengan menggunakan mobil truk ke kediaman Alshad Ahmad.

Sejumlah pria pun terlihat membantu proses pemindahan harimau tersebut dari mobil truk ke kandang yang disediakan Alshad Ahmad di rumahnya.

"Isinya berat banget dan kandangnya juga berat banget, jadi butuh banyak orang yang ngangkutnya. Karena ini satwa buas jadi harus hati-hati juga," kata Alshad.

Akhirnya, seekor harimau jantan tersebut berhasil diantarkan dan masuk ke kandang dengan selamat.

"Yang gede gini, jantan. Namanya Ehsan," kata Alshad.

Sejumlah orang termasuk Alshad Ahmad pun melihat harimau tersebut dari luar kandang.

Alshad Ahmad pun bersyukur harimau tersebut sudah sampai ke kediamannya dengan selamat.

Ia pun mengucap terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantunya.

"Akhirnya Ehsan udah di rumah. Terima kasih banyak kepada semua pihak yang terkait, instansi pemerintah yang terkait, lembaga pemerintah yang terkait," kata Alshad.

Tonton videonya di sini:

BKSDA Jabar bakal gelar Penjelasan Publik

Terkait Harimau yang didatangkan ke rumah Alshad Ahmad, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat bakal menggelar penjelasan publik.

Pada surat edarannya, BKSDA Jawa Barat menjadwalkan penjelasan publik tersebut pada Senin 6 Januari 2020.

BKSDA Jawa Barat menjadwalkan penjelasan publik
BKSDA Jawa Barat menjadwalkan penjelasan publik (ISTIMEWA)

Pada surat undangan penjelasan publik tersebut tertulis:

Yth Daftar Undangan terlampir

di Tempat

Sehubungan dengan viralnya video datangnya Kucing Oren Si Raja Hutan (Youtube.com/Npy4uC_rEtw) via Youtube yang disampaikan oleh Sdr. Alshad Ahmad yang dipublikasikan tanggal 30 Desember 2019, bersama ini kami mengundang Bapak/Ibu untuk hadir pada :

Hari/Tanggal: Senin / 6 januari 2020

Waktu            : Pukul 09.00 WIB s/d selesai.

Tempat          : Ruang media Center kanato Balai Besar KSDA Jawa Barat Jalan gede bage Selatan No.117 rancabolang-Gedebage Bandung.

Acara : Penjelasan publik. 

Dukung Hobi Anak

Orangtua dari pembalap, Alshad Ahmad mendukung aktivitas putranya untuk memelihara binatang yang disukainya. Tetapi, dengan peraturan yang sangat ketat.

Dari pantauan Tribun Jabar, pria yang mengenakan jaket hitam saat berada di depan kandang harimau benggala tampak memanggil nama Eshan seraya melambaikan tangan.

Ayah Alshad, Mansur Ahmad (70) menyampaikan kegiatan memelihara binatang-binatang merupakan kategori hobi yang dinilai bagus.

"Hobi yang sangat bagus, yang akan komersial. Dia ingin hadiahnya seperti itu. Padahal lulusan akuntansi, tapi passionnya disana. Kan enggak ada salahnya," ujar Mansur kepada Tribun Jabar, didepan pintu masuk kandang harimau, Kota Bandung, Senin (6/1/2020).

Mansur Ahmad, ayah Alshad Ahmad.
Mansur Ahmad, ayah Alshad Ahmad. (Tribun Jabar/Ery Chandra)

Ia telah mewanti-wanti putranya agar saat memelihara binatang-binatang yang ada dapat mematuhi seluruh peraturan yang telah dibuat sepatuh mungkin.

"Ada bagusnya didatangi seperti ini. Jadi semacam kontrol," katanya.

Mansur Ahmad menuturkan putranya sejak 2016 lalu mulai menyukai binatang jenis liar. Putranya itu juga pernah menjadi pembalap.

Harga Harimau Milik Alshad Ahmad Sepupu Raffi Ahmad Ini Setara Pajero, Sehari Makan 6 Kg Daging

LINK LIVE STREAMING Malaysia Masters 2020: 8 Wakil Indonesia Tampil Hari Ini Termasuk Ahsan/Hendra

Pasalnya, selain berbiaya yang mahal, potensi kecelakaannya tinggi. Sehingga sempat membuatnya khawatir.

"Ternyata setelah melihat harimau yang jinak, enggak ada masalah. Semua binatang sudah enggak menghitung detail. Buat saya pelihara yang betul, jangan sampai merana dan penting ikuti seluruh aturan," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved