PENGAKUAN Mucikari Kawin Kontrak di Puncak: Turis Banyak Minta Janda, Tarif Rp 7 Juta untuk 5 Hari

Rupanya, ada beberapa kriteria yang disampaikan oleh turis Arab dan calon istri kontraknya.

Tribunnewsbogor.com
Barang bukti dari empat mucikari kawin kontrak yang ditangkap polisi 

"Saya (bilang) udahlah supir dijadikan kaka sama saya, kaka perempuannya. Sedangkan supir nggak tahu apa-apa, saya yang nyuruh, supir suruh duduk, udahlah ini kakaknya. Setelah itu dikasihkan uang sama supirnya, jadi gak usah kakak-kakak, diterima saja uangnya, terus yang saya ngerti bahasa Arab Mabruk, makasih, udah gitu aja," kata ON.

Soal sebutan kawin kontrak, IM tetap saja berkilah.

 

"Ya mungkin karena predikat kampung Arab kawin kontrak, tapi yang saya tahu perkawinan sejatinya nggak seperti itu. Semacam booking aja, tapi harus menghadirkan saksi dan saya salaman," kata dia.

IM pun kemudian menjelaskan kalau dirinya tak ingin jika hal itu terjadi pada anak perempuannya sendiri.

"Jangan terjadi, anak saya jangan sampai," katanya.

Sementara itu, tersangka yang berlaku sebagai sopir yakni BS mengaku tak tahu menahu, karena dirinya hanya diminta mengantar tamu oleh ON.

"Baru pertama kali, sebelumnya kerja sebagai freelance, saya hanya disuruh aja, ikut masuk ke dalam disuruh salaman aja, gak ngerti bahasanya, yang saya dengar kayak ijab kabul," akunya.

Diberitakan sebelumnya, praktik prostitusi berkedok kawin kontrak di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor dibongkar Polres Bogor.

Empat mucikari dua diantaranya wanita ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kawin kontrak tersebut.

Dalam praktinya, para mucikari menawarkan para wanita kepada turis Arab untuk dijadikan istri kontrak.

Lama waktu kawin kontrak disepakati antara si pelanggan dengan wanita yang jadi istri kontrak.

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Pengakuan Mucikari Kawin Kontrak di Puncak: Kebanyakan Minta Janda, Tarif Rp 7 Juta untuk 5 Hari

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved