Perawan Desa Lelea Indramayu Tampak Cantik Dalam Festival Ngarot Jadi Incaran Para Perjaka
diaraknya para perawan dan pejaka ini memiliki filosofi untuk membina pergaulan yang sehat, saling menyesuaikan sikap, serta tingkah laku yang sesuai
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Sebanyak 67 gadis tampak cantik jelita dalam perayaan Festival Ngarot di Desa/Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Rabu (18/12/2019).
Mereka didandani sedemikian rupa agar terlihat elok dan memesona dalam acara adat khas Desa Lelea tersebut.
Pantauan Tribuncirebon.com di lokasi, gadis-gadis itu juga mengenakan hiasan rangkaian bunga yang disimpan di kepala masing-masing.
Hiasan bunga ditambah pakaian kebaya hijau disertai selendang kuning membuat gadis-gadis itu menjadi sorotan dari ribuan masyarakat yang ikut menyaksikan perayaan Festival Ngarot.

Kuwu Desa Lelea, Raidi mengatakan, selain para gadis ada pula para pria yang ikut menjadi peserta dalam Festival Ngarot tersebut.
Mereka yang menjadi peserta itu haruslah gadis-gadis perawan dan pria perjaka di desa setempat.
Para peserta Ngarot ini disebut juga dengan istilah Kasinoman (Pemuda-Pemudi).
"Kalau keseluruhan ada 107 pemuda dan pemudi. Tidak ada batasan umur, tapi mereka yang jadi peserta itu harus perawan dan pejaka," ujar Raidi kepada Tribuncirebon.com di kediamannya.

Raidi menjelaskan, dalam Festival Ngarot mula-mula Kasinoman dikumpulkan di rumah kepala desa yang tengah menjabat.
Kemudian mereka akan diarak mengelilingi Desa Lelea diiringi dengan musik tarling khas Indramayu.
Selain para peserta Ngarot, ribuan masyarakat yang hadir menyaksikan Festival Ngarot pun terlihat ikut mengarak Kasinoman.
Mereka tampak antusias berjalan mengikuti barisan arak-arakan yang dipimpin oleh kepala desa diikuti dengan para peserta Ngatot.
"Diarak mengelilingi desa, nanti finisnya itu di Kantor Kuwu," ujar dia.

Ia menjelaskan, diaraknya para perawan dan pejaka ini memiliki filosofi untuk membina pergaulan yang sehat, saling menyesuaikan sikap, serta tingkah laku yang sesuai dengan adat budaya.