Perawan Desa Lelea Indramayu Tampak Cantik Dalam Festival Ngarot Jadi Incaran Para Perjaka

diaraknya para perawan dan pejaka ini memiliki filosofi untuk membina pergaulan yang sehat, saling menyesuaikan sikap, serta tingkah laku yang sesuai

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok
TribunCirebon.com/Handhika Rahman
Gadis-gadis Desa Lelea Indramayu mengikuti Festival Ngarot sambil berjalan keliling desa, Rabu (18/12/2019). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Sebanyak 67 gadis tampak cantik jelita dalam perayaan Festival Ngarot di Desa/Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Rabu (18/12/2019).

Mereka didandani sedemikian rupa agar terlihat elok dan memesona dalam acara adat khas Desa Lelea tersebut.

Pantauan Tribuncirebon.com di lokasi, gadis-gadis itu juga mengenakan hiasan rangkaian bunga yang disimpan di kepala masing-masing.

Hiasan bunga ditambah pakaian kebaya hijau disertai selendang kuning membuat gadis-gadis itu menjadi sorotan dari ribuan masyarakat yang ikut menyaksikan perayaan Festival Ngarot.

Gadis-gadis Desa Lelea Indramayu mengikuti Festival Ngarot, Rabu (18/12/2019).
Gadis-gadis Desa Lelea Indramayu mengikuti Festival Ngarot, Rabu (18/12/2019). (TribunCirebon.com/Handhika Rahman)

Kuwu Desa Lelea, Raidi mengatakan, selain para gadis ada pula para pria yang ikut menjadi peserta dalam Festival Ngarot tersebut.

Mereka yang menjadi peserta itu haruslah gadis-gadis perawan dan pria perjaka di desa setempat.

Para peserta Ngarot ini disebut juga dengan istilah Kasinoman (Pemuda-Pemudi).

"Kalau keseluruhan ada 107 pemuda dan pemudi. Tidak ada batasan umur, tapi mereka yang jadi peserta itu harus perawan dan pejaka," ujar Raidi kepada Tribuncirebon.com di kediamannya.

Gadis-gadis Desa Lelea Indramayu mengikuti Festival Ngarot sambil berjalan keliling desa, Rabu (18/12/2019).
Gadis-gadis Desa Lelea Indramayu mengikuti Festival Ngarot sambil berjalan keliling desa, Rabu (18/12/2019). (TribunCirebon.com/Handhika Rahman)

Raidi menjelaskan, dalam Festival Ngarot mula-mula Kasinoman dikumpulkan di rumah kepala desa yang tengah menjabat.

Kemudian mereka akan diarak mengelilingi Desa Lelea diiringi dengan musik tarling khas Indramayu.

Selain para peserta Ngarot, ribuan masyarakat yang hadir menyaksikan Festival Ngarot pun terlihat ikut mengarak Kasinoman.

Mereka tampak antusias berjalan mengikuti barisan arak-arakan yang dipimpin oleh kepala desa diikuti dengan para peserta Ngatot.

"Diarak mengelilingi desa, nanti finisnya itu di Kantor Kuwu," ujar dia.

Warga Desa Lelea Indramayu turut serta dalam arak-arakan Kasinoman pada Festival Ngarot di Desa Lelea, Indramayu, Rabu (18/12/2019).
Warga Desa Lelea Indramayu turut serta dalam arak-arakan Kasinoman pada Festival Ngarot di Desa Lelea, Indramayu, Rabu (18/12/2019). (TribunCirebon.com/Handhika Rahman)

Ia menjelaskan, diaraknya para perawan dan pejaka ini memiliki filosofi untuk membina pergaulan yang sehat, saling menyesuaikan sikap, serta tingkah laku yang sesuai dengan adat budaya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved