Di Balik Bau yang Dihasilkan, Ternyata Nih 17 Manfaat & Khasiat Makan Petai, Hingga Terkait Mitosnya

Petai disebut-disebut memiliki banyak manfaat bagi tubuh.Meski demikian ada pula efek sampingnya.

kesehatan-kontan
Ilustrasi petai 

14. Menghilangkan kebiasaan merokok

Khasiat pete yang jarang disadari adalah dapat membantu seseorang yang ingin berhenti merokok. Vitamin B6 dan B12, kalium dan magnesium, mampu membantu tubuh untuk mengatasi kecanduan nikotin.

15. Kurangi Stres

Manfaat pete berikutnya yang bisa didapatkan tubuh karena kandungan kaliumnya. Kalium adalah mineral penting yang membantu untuk menormalkan detak jantung, mengirim oksigen ke otak dan mengatur keseimbangan cairan tubuh.

Ketika Anda stres, kecepatan metabolisme tubuh akan meningkat, sehingga akan mengurangi kadar kalium dalam tubuh. Hal ini dapat diseimbangkan dengan mengonsumsi petai.

16. Melawan bakteri

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa ekstrak biji petai mampu digunakan untuk mengatasi bakteri jahat. Ekstrak biji petai mengandung trithiolane dan hexathionine yang memiliki kemampuan antibakteri. Kesimpulan sementara dari penelitian yang sudah ada, ekstrak biji petai paling efektif melawan golongan bakteri Gram-negatif.

17. Menurunkan kadar gula darah

Khasiat pete yang terakhir adalah kemampuannya menurunkan kadar gula darah. Hal ini berkat kandungan beta-sitosterol dan stigmasterol. Meski begitu, efek menurunkan darah ini baru dilakukan pada hewan yang coba mengalami diabetes. Namun efeknya tidak muncul pada hewan yang normal.

Mitos Bahaya Petai

Selain menyebabkan bau mulut dan buang air kecil beraroma tidak sedap, ada beberapa mitos efek buruk makan petai terhadap gangguan kesehatan, berikut di antaranya:

1. Sakit ginjal

Mitos pertama yang dipercaya oleh masyarakat luas adalah makan petai bisa menyebabkan ginjal rusak. Menurut pakar kesehatan, makan petai memang bisa menyebabkan sakit ginjal, jika dikonsumsi secara berlebihan.

Biasanya, kondisi tersebut terjadi pada orang-orang yang menggunakan petai sebagai obat tertentu. Kandungan asam jengkolat yang ada dalam petai inilah yang kemudian bisa menyebabkan kerusakan pada ginjal.

Ginjal kita memainkan peran penting dalam menghilangkan kelebihan potasium dari tubuh. Orang dengan masalah ginjal harus menghindari makan petai secara berlebihan.

Sementara sumber lain menyebutkan manfaat petai untuk ginjal dapat meningkatkan fungsi ginjal. Ini karena petai mengandung polisulfida siklik sebagaio antijamur dan antibakteri pada ginjal.

2. Perut kembung

Mitos lain yang menyebutkan bahwa bahaya petai bisa memicu gangguan pencernaan ternyata sesuai dengan fakta medis. Jika kita mengonsumsinya dengan berlebihan, maka kita pun akan mengalami masalah perut kembung atau begah.

Sebaiknya Anda menghindari makan petai terlalu banyak, terutama petai yang masih dalam keadaan mentah. Petai mengandung phytates dan inhibitor tripsin yang mengganggu pencernaan protein, dan penyerapan seng dan kalsium. Merendam dan memasak petai bisa sedikit mengurangi efeknya.

Disarankan juga meminum banyak air untuk mengurangi akumulasi asam djenkolic dalam tubuh.

3. Badan pegal

Mitos yang menyebutkan bahwa kerap makan petai bisa menyebabkan pegal-pegal ternyata juga benar adanya. Konsumsi asam jengkolat yang berlebihan memang bisa memicu rasa nyeri pada persendian.

4. Sakit kepala

Mitos yang menyebutkan bahwa bahaya petai bisa menyebabkan sakit kepala, hingga saat ini belum ada penelitian yang berhasil membuktikan hal tersebut.

5. Arthritis

Selain itu, mitos bahaya petai bisa menyebabkan arthritis juga tidak benar adanya. Justru, kandungan petai seperti antioksidan atau anti-inflamasi justru mampu mengatasi berbagai macam peradangan dalam tubuh. (*)

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved