Cerita Ayi Tukang Rongsok, Mengais Rezeki Kumpulkan Barang Rongsok Sambil Bawa Putri Bungsu
Sore itu, pria lansia yang diketahui bernama Ayi (60) tengah mendorong gerobaknya yang sering dipakai untuk menyimpan rongsokan

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari
TRIBUNCIREBON.COM, CIMAHI - Nampak pria yang sudah berumur keluar dari sebuah gang tepatnya di Jalan Pesantren Kota Cimahi.
Sore itu, pria lansia yang diketahui bernama Ayi (60) tengah mendorong gerobaknya yang sering dipakai untuk menyimpan rongsokan yang sudah dikumpulkan.
Namun, di roda tersebut, terselip anak kecil yang mengenakan seragam sekolah sambil membawa botol minuman yang dia pegang.
Ya, anak kecil tersebut merupakan putri ketiga Ayi yang ikut ayahnya mencari barang rongsokan.
"Menjual dan nyari rongsokan, ini putri saya, kadang-kadang aja ikutnya kalau sepi di rumah, ini baru pulang sekolah," ujar Ayi yang mengenakan topi buket loreng, Kamis (28/11/2019).
Ayi mengaku sehari-hari bekerja mencari barang rongsokan dan sudah dia jalani selama setahun. Sebelumnya, Ayi bekerja sebagai satpam.
Ayi menjelaskan membawa putri bungsunya itu tidak sering dilakukan, hanya karena jika di rumah sepi dia pun kemudian mengajaknya.
"Ibunya ada, tapi lagi sepi, lagi enggak ada temen, jadi ikut," ujarnya.
Ayi mengungkapkan anak pertamanya itu, sedang dirawat di rumah sakit Cisarua, menurut pengakuannya anaknya itu sedang sakit dan tak sadarkan diri.
• Kisah Anak Pemilik 12 Jari Kaki, Dulu Terkenal Jago Tebak Kini Hidup Prihatin di Pelosok Hutan Mande
• KISAH Risman Harus Menggendong Anaknya Saat Bekerja Menambal Ban Karena Ditinggal Mati Sang Istri
• Kisah Guru Honorer di Indramayu, Ngasuh Anak Didik Broken Home Dari Gaji Mengajarnya, Lihat Hasilnya
Meskipun begitu, Ayi terus berusaha mengais rezeki dengan segala daya apapun yang ia bisa kerjakan terpenting halal.
Di lokasi, putri bungsunya itu, terduduk di gerobak rongsokan milik ayahnya, Ayi yang umurnya hampir setengah abad itu, melangkahkan kakinya dengan perlahan sambil mendorong gerobaknya.
Di zaman yang serba mahal, dirinya pun harus berjuang mempertahankan hidupnya dengan cari mengais rezeki mengumpulkan barang-barang bekas. (*)