Hari Guru Nasional

Kisah Guru Honorer di Indramayu, Ngasuh Anak Didik Broken Home Dari Gaji Mengajarnya, Lihat Hasilnya

Status guru honorer yang ia sandang pun disebutkan Jamaludin tidak menyulutkan semangatnya untuk terus mengajar

Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Jamaludin Seorang guru honorer komputer di SMK NU Krangkeng Indramayu saat ditemui di Jalan Raya Krangkeng Indramayu, Jumat (22/11/2019). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRMAYU - Menjadi seorang guru merupakan kebanggaan sendiri bagi Jamaludin (36).

Status guru honorer yang ia sandang pun disebutkan Jamaludin tidak menyulutkan semangatnya untuk terus mengajar.

Padahal, diceritakan guru komputer di SMK NU Krangkeng Indramayu itu hanya mendapat upah sebesar Rp 246 ribu saja per bulan.

Jamaludin mengatakan, sudah 13 tahun lamanya ia mengabdi menjadi seorang guru honorer.

Selama pengabdian itu sudah banyak dari murid-murid didiknya sudah sukses dan mendapatkan pekerjaan yang layak, seperti menjadi seorang PNS, menjadi anggota angkatan laut, dan lain sebagainya.

"Anak yang angkatan laut ini dahulunya broken home, orang tuanya meninggal semua, anak itu hampir putus sekolah," ujar dia kepada Tribuncirebon.com melalui sambungan seluler, Senin (25/11/2019).

Dikisahkan Jamaludin, sejak saat itu anak tersebut ia bimbing, ia merangkul, dan memenuhi semua kebutuhannya agar bisa tetap bersekolah.

"Saya bilang ke anak itu, yang penting kamu berangkat sekolah, kalau makan, jajan, atau keperluan lainnya datang saja ke koperasi sekolah. Di sana bilang saja bayarnya potong uang saya," ucapnya.

Keputusan itu Jamaludin lakukan. Padahal ia juga menyadari bahwa gaji seorang guru honorer tidak akan cukup walau hanya hanya untuk memenuhi kebutuhan anak asuhnya tersebut.

Selain itu ia juga mengisahkan, Jamaludin sempat bertemu kembali dengan anak didiknya itu setelah lama tidak bertemu.

Saat Jamaludin tengah menunggu angkutan umum di pinggir jalan. Anak didiknya datang, ia turun dari mobil bersama anak buahnya yang sesama angkatan laut kemudian merangkul Jamaludin.

"Saya nangis pak di rangkul begitu. Anak didik yang dulu saya kasih makan, kasih jajan sekarang sudah jadi angkatan laut. Dia bilang terimakasih banyak karena sudah membesarkan sehingga bisa menjadi seperti sekarang ini," ucap dia.

Pengabdian Seorang Guru di Cimahi, Tak Lelah Mengajar Selama 35 Tahun Sedih Jika Murid Melawan Guru

FAKTA Menarik Pidato Viral Mendikbud Nadiem Makarim, Diawali Minta Maaf & Bahas Perubahan Oleh Guru

GURU Cantik Lemas Usai Siswanya Nyelonong Masuk ke Kamar, Sang Mertua Sempat Dengar Jeritan

Lanjut Jamaludin, ia sangat bersyukur melihat anak-anak didiknya sekarang sudah mendapat kehidupan yang layak, termasuk anak-anak yang dahulu ia asuh.

Ada 8 anak yang diasuh Jamaludin. Tidak hanya itu, semua anak asuh tersebut bahkan tidak lupa kepadanya meski sudah dewasa. Merekan bahkan ikhlas menjamin kehidupan Jamaludin.

"Ada yang ngejamin saya Rp 500 ribu per bulan, ada juga yang Rp 300 ribu. Uang itu dari gaji mereka yang disisihkan," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved