Miris, Harga Garam Semakin Anjlok dari Rp 2500 di 2017, Kini Rp 150 di 2019 per Kilogramnya

Dipenghujung musim kemarau 2019 harga garam di Kabupaten Indramayu justru semakin anjlok.

Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Petani garam saat mengolah garam di Desa/Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Selasa (17/9/2019). 

Para tengkulak menentukan harga garam berdasarkan permintaan pasar.

"Kalau saya sih ambil untung hanya Rp 100 per kilogram saja. Ya biar sama-sama enak, saya enak, petani enak, kasian juga mereka. Ada juga tengkulak yabg mengambil untung Rp 200 per kilogram. Jadi harga memang ditentuinnya oleh tengkulak," ujarnya.

MANFAAT Berkumur Dengan Air Garam Ampuh Untuk Sembuhkan Batuk Berdahak, Ini Penjelasannya

Obat Alami Rebusan Daun Jambu Biji dan Larutan Garam Ampuh Sembuhkan Sakit Gusi

Harga Garam Anjlok Hingga Rp 350 Per Kilo, Petani Garam Indramayu: Harus Ada Upaya dari Pemerintah

Adapun terkait semakin anjloknya harga garam di Kabupaten Indramayu, disebutkan Jamaludin disebabkan oleh kalah saingnya kualitas dari garam produksi lokal dipasaran jika dibanding dengan kualitas garam import.

"Memang kalau dari segi kualitas dan harga garam import lebih unggul dari garam lokal, garam-garam lokal bahkan sampai menumpuk karena tidak lakunya di pasaran," jelas dia. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved