Pendaftaran CPNS Dibuka, Tenaga Guru Honorer di Indramayu Justru Bersikap Seperti Ini

Dibukanya pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipili (CPNS) 2019 rupanya tidak disambut gembira oleh tenaga

Tribun Cirebon.com/Handhika Rahman
Seorang guru honorer pelajaran komputer di SMK NU Krangkeng, Jamaludin (36) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBINCIREBON.COM, INDRAMAYU - Dibukanya pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipili (CPNS) 2019 rupanya tidak disambut gembira oleh tenaga guru honorer Kategori 2 (K2) di Kabupaten Indramayu.

Hal tersebut diungkapkan seorang guru honorer pelajaran komputer di SMK NU Krangkeng Indramayu, Jamaludin (36) saat ditemui Tribuncirebon.com, Jumat (22/11/2019).

Dirinya mengatakan, sudah tidak tertarik lagi sejak beberapa tahun terakhir bilamana CPNS dibuka oleh pemerintah.

"Kalau ada rekrutmen CPNS, kita-kita yang guru honorer pada sakit hati mas, anak yang kemarin lulus bisa mengikuti tahap CPNS klo kita yang jauh lebih dulu begini tidak bisa," ujar dia.

Faktor usia disebutkan Jamaludin menjadi penghalang khususnya bagi guru honorer yang sudah mengabdi puluhan tahun hingga pada akhirnya tidak masuk persyaratan rekrutmen.

Sesuai regulasi, syarat maksimal umur mengikuti pendaftaran, yakni 35 tahun.

Diceritakan Jamaludin, setiap ada pendaftaran CPNS ada rasa iri dalam diri pribadi saat melihat ada rekan sesama guru yang usianya jauh lebih muda tapi sudah berstatus PNS.

Hal itu disebutkan dia, kerap kali menimbulkan kecemburuan.

Jamaludin sendiri diketahui sudah mengabdi menjadi guru honorer selama 13 tahun lamanya atau sejak 2006 lalu.

Gaji yang ia terima dari mengajar hanya sebesar Rp 246 ribu per bulan.

"Rinciannya, Rp 156 ribu itu gaji yang saya terima dari jam ngajar, kalau tunjangan cuma ada transport itu juga sebulan cuma Rp 90 ribu," ucap dia.

Meski demikian, dirinya tetap memilih untuk mengabdikan diri sebagai guru walau kemungkinan diangkat menjadi guru PNS tidak mungkin terjadi.

Hal yang membuat Jamaludin ikhlas ialah ingin menyalurkan ilmu yang dimiliki dan membantu mencerdaskan generasi penerus.

Terkait rasa sakit hati setiap pendaftaran CPNS dibuka pemerintah, disampaikan Jamaludin, ia selalu menekankan asumsi bahwa guru yang berstatus PNS itu dahulu adalah muridnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved