Nasional
Djarot Ungkap Keinginan Ahok Saat Jadi Bos BUMN, Singgung Soal Tionghoa dan Minoritas
Djarot Saiful Hidayat membeberkan keinginan mantan Gubernur DKI Jakarta, Ahok saat jadi bos BUMN nanti
“Ya sebenarnya itu yang saya panggil minggu lalu. Saya tidak umumkan karena memang itu review internal, ini ada problem sistem yaitu sistem digital tetapi tidak smart,” ujar Anies Baswedan dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com, pada Jumat (1/11/2019).
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat lantas menanggapi pertanyataan Anies Baswedan itu.
Djarot Syaiful Hidayat bahkan sampai terkekeh saat memaparkan pandangannya terkait Anies Baswedan yang menyebut e-budgeting tidak pintar.
Peristiwa itu terjadi saat Djarot Syaiful Hidayat hadir sebagai narasumber di acara Apa Kabar Indonesia Malam, TV One.
• Diminta Tandatangani Pakta Integritas oleh Ketua Suporter, Andre Rosiade: Jangan Ragukan Nyali Saya!
TONTON JUGA
Penelusuran TribunJakarta.com sistem e-budgeting penganggaran milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pernah mendapat penghargaan sebagai salah satu inovasi perencanaan terbaik di Indonesia.
Pada April 2017, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memberikan predikat tersebut.
Sistem ini mulai diperkenalkan di DKI Jakarta ketika Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur.
Sistem tersebut akhirnya digunakan di Jakarta saat Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat menjabat.
• Blak-blakan! Andhika Pratama & Ussy Ogah Diundang Acara TV Ini, Gisella Anastasia: Wah Berani Banget
Djarot Syaiful Hidayat mengatakan jika Anies Baswedan menganggap sistem anggaran digital tak pintar, seharusnya mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu membuatnya menjadi pintar.
"Kalau sistemnya dianggap tidak smart ya dibuat smart dong," kata Djarot Syaiful Hidayat dikutip TribunJakarta.com dari YouTube TV One.
"Saya tahu Pak Anies juga orang yang smart," imbuhnya.
Menurut Djarot Syaiful Hidayat pintar atau tidaknya sesuatu sistem tergantung kepada seseorang yang mengoperasikannya.
"Tapi begini menurut saya se-smart apapun sytemnnya tapi kalau orang yang mengunakan sistem itu tidak smart ya akan berantakan," kata Djarot Syaiful Hidayat.
• Andhika Pratama & Ussy Blak-blakan Ogah Diundang Acara TV Ini, Gisella Anastasia: Wah Berani Banget
"Jadi menurut saya tergantung pada orangnnya," imbuhnya sambil tertawa.
Djarot Syaiful Hidayat mengatakan masyarakat DKI Jakarata justru seharusnya mengucapkan terima kasih kepada sistem e-budgenting tersebut.
"Ini sebetulnya kita harus terima kasih, karena jadi ditemukan kejanggalan itu, jadi bisa disempurnakan," kata Djarot Syaiful Hidayat.
"Bahwa ada sesuatu yang tidak benar loh, mari kita perbaiki sama-sama," tambahnya.
Djarot Syaiful Hidayat menjelaskan sistem e-budgeting dirancang agar tercipta transparansi dalam merancang anggaran.
• Tanggapi Isu Video Syur Mirip Nagita Slavina, Raffi Ahmad: Gua Kepala Keluarga Harus Klarifikasi
Hal tersebut bertujuan untuk menekan kemungkinan adanya korupsi di Pemprov DKI Jakarta.
"Sistem ini dirancang karena kita ingin ada transparansi, e-budgeting itu kuncinya adalah supaya anggaran yang dirancang oleh Pemprov diketahui oleh publik," jelas Djarot Syaiful Hidayat.
"Kita bisa menekan tingkat korupsi dan hal-hal yang tidak perlu," tambahnya.
SIMAK VIDEONYA:
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Beberkan Keinginan Ahok Saat Jadi Bos BUMN, Djarot Saiful Hidayat Singgung Soal Tionghoa & Minoritas
Gibran Rakabuming Larang Presiden Jokowi Datang ke Solo, Ternyata Ini Alasannya |
![]() |
---|
Rocky Gerung Mau Jadi Menkumham, Ajukan Syarat Tak Main-main: Minta Wewenang Bubarkan Kabinet |
![]() |
---|
Jokowi Isyaratkan Reshuffle Kabinet, Ancam Copot Menteri yang Lamban Tangani Dampak Pandemi Covid-19 |
![]() |
---|
Presiden Jokowi Sudah Tidak Tahan Ingin Blusukan, Bakal Kunjungi Daerah Zona Hijau Covid-19 |
![]() |
---|
Kesal Rocky Gerung Seolah Selalu Salahkan Jokowi, Fadjroel Rachman Ucap Ini, Rosi Sampai Gebrak Meja |
![]() |
---|