UPDATE Kasus Penembakan: 8 Fakta Kasus Penembakan Anak Bupati Majalengka Terhadap Kontraktor
Majalengka sejak kemarin dikejutkan dengan kasus penembakan oleh salah seorang oknum aparatur sipil negara (ASN) yang juga
Namun, disampaikan dia, Irfan datang saat sudah terjadi kerusuhan.
"Justru kami itu sebenarnya diserang, selama ini kan berita yang beredar dari pihak pelapor, makanya kami klarifikasi," ujar Arief, Selasa (12/11/2019).
Arief menceritakan, kejadian bermula saat pukul 23.00 WIB di rumah Irfan Nur Alam, di daerah Cijati, Kabupaten Majalengka.
Saat itu, pihaknya tiba-tiba diserang oleh gerombolan bersenjata tajam yang diduga berjumlah 20 orang.
"Nah pihak yang menyerang itu dipimpin oleh Panji yang menanyakan keberadaan Andi Acong," ucap dia.
Lanjut Arief, saat itu juga pihak Panji menanyakan keberadaan Andi Acong dengan cara yang beringas terkait sisa utang.
Melihat pihaknya diserang, salah satu teman Arief mengabarkan kepada Irfan tentang perisitwa penyerangan itu.
"Kebetulan Irfan sedang berada di Bandung. Irfan kebetulan diperjalanan pulang dari Bandung diberitahu tentang hal itu. Supaya tidak terjadi kegaduhan di Cijati, maka oleh Irfan dijanjikan ketemu di Sakura Cigasong," kata Arief.
Dikatakan Arief, Irfan langsung menuju ke TKP.
Setibanya di lokasi, suasana ternyata sudah rusuh, adapun perkelahian sudah terjadi.
"Pihak gerombolan penyerang dengan senjata tajam berhadapan dengan tangan kosong. Pihak Panji berjumlah 20 orang, kami 40 orang," ujarnya.
Arief menambahkan, Irfan langsung turun dari mobil karena melihat perkelahian
Sontak, Irfan langsung mengambil senjata api, kemudian menembakan senjatanya tersebut ke atas.
"Pada saat bersamaan Panji sebagai pimpinan penyerang merebut senjata tersebut, Irfan dibantu Handoyo (teman Irfan) dan terjadilah perebutan senjata dan saat itu senjata meletus dan kena ke tangan Panji penyerang dan Handoyo tangannya," ucap Arief.
7. Keterangan Polisi