JANDA Muda Ini Sembunyi dan Tidur di Kamar Mandi Untuk Selamatkan Diri Saat Hendak Diperkosa
JANDA Muda Ini Sembunyi dan Tidur di Kamar Mandi Untuk Selamatkan Diri Saat Hendak Diperkosa
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Cerita memilukan kembali datang dari TKW asal Kabupaten Indramayu.
TKW asal kabupaten Indramayu berinisial N (29) warga Desa Bugis Tua, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, mengaku dilecehkan harga dirinya serta mendapat kekerasan fisik selama bekerja di Hong Kong.
N menceritakan, kejadian tidak pantas itu sudah dia dapatnya sejak hari pertama bekerja pada awal Oktober 2019 lalu.
• Mata Kiri Novel Baswedan Sudah Rusak, Jengkel Malah Dituding Rekayasa, Bahkan Sampai Diolok-olok
"Saya diperlakukan tidak seronoh selama kerja di sana, cuma bekerja tiga hari saja saya tidak kuat," ujar dia kepada Tribuncirebon.com melalui sambungan seluler, Kamis (7/11/2019).
Untuk melindungi harga dirinya, selama bekerja janda beranak satu selalu mengurung diri di kamar mandi.
Saat malam tiba, diakui N, ia bahkan harus rela tidur di kamar mandi untuk menghindar dari perilaku bejat majikannya tersebut.
"Saya tidur di kamar mandi, karena cuma ruangan itu saja yang ada kuncinya," ucap dia.
N bercerita, di rumah itu hanya ada majikan beserta dirinya saja.
Saat baru menginjakan kaki di rumah majikan yang ia sebut Puan tersebut, lelaki berumur 62 tahun itu tanpa alasan yang jelas langsung melepas pakaiannya dan bertelanjang.
Kisah Sedih TKW Asal Cianjur, Sering Dipukul Jika Minta Pulang, Gaji Lima Tahun Pun Belum Dibayar
Saat itu, Puan meminta N untuk melayani napsu bejatnya dengan berhubungan intim layaknya suami istri.
N yang mahir berbahasa Mandarin kemudian meminta dengan baik-baik kepada majikannya untuk tidak berbuat hal yang macam-macam.
"Coba pakai lagi baju kamu, ngapain kamu kaya gitu," ujar N menirukan percakapan dia dengan Puannya kepada Tribuncirebon.com.
• TERBONGKAR Perdagangan Manusia di Indramayu,Tarif Rp 8 Juta Istri Berikan ke Suaminya Tiap Kirim TKW
Beruntung, di hari pertama bekerja itu, Puan mau menuruti permintaan N, lelaki itu kemudian mengenakan kembali pakaiannya.
Tidak berhenti di situ, kejadian berulang terus terjadi pada hari-hari berikutnya. Puan bahkan bersikap kasar pada N karena tidak mau menuruti perintahnya berhubungan intim.
Ia memaksa N dan melakukan tindakan kekerasan.
Setiap menolak, N selalu dipecut menggunakan sebuah alat semacam lidi berukuran besar.

N menyebut, memar akibat pecutan itu masih membekas di bagian pundaknya.
"Tapi alhamdulillahnya tidak sampai terjadi (tindak pelecehan). Saya mencoba menjaga kehormatan saya," ucap dia.
Selama tiga hari bekerja di Hongkong itu, N mengaku batinnya tersiksa. Ia kemudian mengadukan kejadian yang dialaminya kepada PT yang memberangkatkannya bisa dipulangkan ke Indonesia.
• Seorang Ibu Asal Sumedang Melahirkan Bayi Perempuan Tanpa Hamil, Setiap Bulan Menstruasi Lancar
Nahas, permintaan N itu mendapat respon tidak baik dari pihak PT, N diminta untuk membayar ganti rugi sebesar Rp 30 juta jika ingin kembali ke Indonesia.
"Selama saya bisa selamat bisa pulang ya sudah saya bilang ke keluarga untuk bawa uang ke PT, tapi baru dibayarkan Rp 20 juta. Saya terus diizinkan untuk pulang," ucapnya.
N menyebut, meski dapat selamat dari perlakuan bejat majikannya itu dan kembali ke Indonesia. Namun atas kejadian itu menimbulkan luka batin yang mendalam dan trauma pada dirinya.
Ia bahkan mengaku tidak ingin lagi kembali bekerja ke luar negeri.
• Kesabaran Jokowi Kembali Diuji, Dibuat Jengkel oleh Hal Ini, Sampai Mengamuk
"Memang saya seorang janda anak satu, tapi saya punya harga diri, saya ingin mencari nafkah yg halal bukan untuk menjual harga diri saya. Saya trauma mas," ucapnya. (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)
TKW Asal Indramayu Hilang
Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Indramayu kembali dikabarkan hilang.
Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Juwarih mengatakan, TKW itu bernama Muyasiroh (30), warga Blok Panggang, Desa Dukuhjati, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu.
"Muyasiroh dikabarkan hilang kontak selama 15 tahun dengan keluarganya saat bekerja menjadi pekerja rumah tangga di Muscat, Oman," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (16/10/2019).
Disampaikan Juwarih berdasarkan keterangan ayah Muyasiroh, Rulani, anaknya pergi ke Oman pada Oktober 2004.
• Gusi Sering Berdarah Bisa Jadi Anda Sakit Kronis, Ini Penyebab dan Obat Alami Untuk Mengobatinya
Dulu ia diajak oleh seorang calo asal Kecamatan Kandanghaur untuk dijadikan pembantu rumah tangga di luar negeri.
"Saat itu Muyasiroh masih berumur 15 tahun, belum lulus SMP," ujar dia.
Namun, setelah bertahun-tahun tidak ada kabar. Keluarga korban pun berkali-kali mendatangi perusahaan yang memberangkatkan anaknya itu di Jakarta.
Namun, di sana orangtua Muyasiroh hanya diberi selembar kertas saja lalu memberi saran untuk bersabar dan berdoa.
Diketahui di sana, Muyasiroh bekerja pada majikan bernama Habib dan istrinya bernama Sangadah beralamat di Sultanate of Oman, PO. Box 4,ZlP Code 420, Mudhaibi, Muscat.
Sementara iru, Juwarih menyampaikan, pihaknya akan melakukan upaya untuk menindaklanjuti aduan dari keluarga Muyasiroh.
"Dalam waktu dekat, kami akan membuat aduan secara tertulis ke Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, dengan tembusan ke BNP2TKI, Kemnaker RI, dan KBRI Oman," ujar Juwarih.
Berhasil Pulang
Sebelumnya, TKW asal Cirebon, Fitriyah (36), asal Kampung Lungbenda, Blok Desa, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, yang selama 13 tahun hilang kontak dengan keluarga kini telah kembali ke Indonesia.
Diketahui, Fitriyah bekerja di Jeddah, Arab Saudi, bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART).
Ayah kandung Fitriyah, Marka (55), menuturkan, kalau Fitriyah tiba di Kecamatan Palimanan pada Kamis (10/10/2019) kira-kira pukul 14.00, diantar oleh warga Sindanglaut, Kabupaten Cirebon.
Marka menambahkan, dari Arab Saudi Fitriyah, berangkat seorang diri, namun pada saat di Bandara Soekarno, Fitriyah tampak tertatih-tatih saat menukarkan uang dan kemudian diantarkan ditawarkan pulang bersama ke Cirebon.

"Saya lupa nama orangnya, lalu anak saya diantar ke balai desa oleh orang itu. Waktu ke desa benar saja, itu anak saya," kata Marka di Kecamatan Palimanan, Jumat (11/10/2019).
Marka mengatakan, meskipun bahagia atas kepulangan anaknya tersebut, keluarga tampak prihatin lantaran kondisi kedua lutut Fitriyah tampak mengalami lebam.
"Katanya jatuh dari tangga, jalan juga harus dibantu," katanya.
• DUA Gadis Disetubuhi Paksa Bergiliran Oleh Empat Pria, Sudah Puas Korban Diantar Pelaku
Menurut pengakuan Fitriyah, Marka mengatakan, sebelum pulang ke Indonesia, Fitriyah sempat terjatuh dari lantai 3 rumah majikannya di Jeddah, Arab Saudi.
Hal tersebut lantaran selama bekerja sebagai ART disekap oleh majikan tidak bisa keluar rumah dan setiap harinya Fitriyah bekerja lebih dari 15 jam serta tidak diberikan gaji.
"Pokoknya jahat, sampai sekarang anak saya juga tidak mau ngomong banyak sama orang, hanya keluarga saja, mungkin masih trauma," katanya.
Marka mengatakan, Fitriyah dipulangkan oleh majikannya lantaran majikannya tersebut ketakutan, di mana pemberitaannya tersebut telah beredar di media sosial.
"Takut diproses hukum, jadi dipulangkan sampai bandara," katanya.
Berangkat pada Desember 2006, Fitriyah diberangkatakan oleh perusahaan jasa penyalur tenaga kerja untuk ke luar negeri yang berada di Jakarta, yakni PT Safika Jaya Utama.
Satu tahun setelah bekerja di Jeddah, Fitriyah sempat mengirimkan uang gaji tersebut kepada, namun tidak mampu berkomunikasi, karena pada saat itu yang menyampaikan adalah majikannya, yakni Mahmud Ibad Althuwairiqi.
Perginya Fitriyah ke luar negeri, kata Marka, adalah kemauannya sendiri, lantaran Fitriyah ingin membahagiakan kedua orangtuanya dengan cara menjadi TKW, dengan harapan mendapatkan banyak pundi-pundi rupiah.
"Fitriya berangkat menjadi TKW setelah lima bulan lulus dari sekolah menengah atas (SMA)," katanya.(*)