Viral
TERUNGKAP Alasan Ibu Kandung di Indramayu Minggat dari Rumah, Tinggalkan 4 Anaknya, Demi Urusan Duit
Ada sebuah kasur yang kondisinya sudah sangat kumel. Di kasur itu mereka berempat biasa tidur bersama.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Tim Reaksi Cepat Perlindungan Anak Indonesia menilai ada beberapa faktor yang menyebabkan seorang ibu tega menelantarkan anak kandungnya sendiri.
//
Menurut Koordinator Tim Reaksi Cepat Perlindungan Anak Indonesia, Dewi Siti Komariyah mengatakan, faktor ekonomi keluarga menjadi penyebab utama.
"Tapi bisa juga disebabkan oleh faktor lain," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (5/11/2019).
• KECURIGAAN Sule soal Mantan Istri Menikah Lagi Akhirnya Terbukti, tapi Sule Ngaku Woles
• VIDEO - Dua Wanita Cantik Ini Ditilang Polisi, Tadinya Mau Pamer SIM Ternyata Belum Dibayar Pajak
• Bayern Muenchen Cari Pelatih, Ditolak Massimiliano Allegri, Muenchen Lirik Arsene Wenger
Faktor lainnya, yakni karena beban yang dipikul ibu tersebut terlalu berat.
Dia mencontohkan, beban merawat anak berkebutuhan khusus membuat psikologis seorang ibu bisa terbebani.
"Dan di sini yang menjadi korban itu si anak," ujar dia.
Sementara itu ia menilai, siklus penelantaran itu bisa terulang kembali oleh si anak kepada anaknya suatu saat nanti.
Karena menaruh dendam di masa lalu atas apa yang dialaminya, ketika kelak dewasa dan mempunyai anak, kemungkinan anak itu melakukan hal serupa bisa saja terjadi.
Oleh karena itu, perlu adanya penanganan khusus terhadap si anak.
Mental mereka perlu dipupuk agar bisa menerima kenyataan dan tidak lagi melihat kebelakang.
Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi agar si anak bisa menerima apa yang dialaminya.
"Ini sebenarnya kalau orangtuanya itu perhatian dan telaten tidak akan ada kasus seperti itu," ucapnya.
Ditelantarkan
Keluarga kakak beradik yang ditelantarkan ibu kandungnya masih mengharapkan sang ibu pulang ke rumah.
Diketahui, keempat kakak beradik itu kini tinggal rumah gubuk yang berlokasi di Desa Karanganyara, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.
Mereka tinggal berempat dengan kondisi serba kekurangan. Bahkan dua di antara kakak beradik itu, yakni Refi (14) dan Pian (7) kondisinya sangat memprihatikan.
• WOW, Claudia Emmanuela Santoso Dapat Tepuk Tangan Juri di Semifinal The Voice Nyanyi Lagu Ini
Kedua bocah itu mengalami Gizi buruk dan psikologinya sedikit gangguan.
Kakak pertama, Nur Wenda (23) mengatakan, tidak mempermasalahkan kepergian ibunya itu meski tanpa alasan.
Dirinya juga tidak menghiraukan kabar yang mengatakan ibunya tersebut pergi meninggalkan mereka demi hidup bersama laki-laki lain.
"Kalau kehilangan pasti, misal pulang pasti kami juga menerima," ujar dia.

Dirinya menceritakan, yang paling terpukul dengan kepergian ibunya itu adalah Refi.
Sejak ditinggal ibu ia yang tidak bisa berbicara hanya bisa tertawa seharian.
Dari mulutnya hanya kata "mah" saja yang dapat keluar.
Dikisahkan dia, pada satu tahun yang lalu ibunya pergi meninggalkan mereka saat tengah malam.
"Dulu bilangnya mau beli sabun ke warung, tapi tidak kembali lagi," ucapnya.
• Terpilih Jadi Ketum PSSI, Iwan Bule Lakukan Langkah Awal Bentuk Direktorat Soal Suporter, Tepatkah?
Sementara itu, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Indramayu rencananya akan membawa Refi dan Pian untuk mendapat rehabilitasi di panti sosial.
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinsos Kabupaten Indramayu, Aam Aminah mengatakan, mereka akan di bawa ke Panti Sosial Rehabilitasi Anak membutuhkan Perlindungan Khusus (PSRAMPK) yang berlokasi di Pagaden Kabupaten Subang.
• Nasib Malang Refi dan Pian Hidup Susah, Ibunya Kabur Dengan Pria Lain, Hingga Dapat Banyak Bantuan
• Ditelantarkan Orang Tuanya, Dua Balita Ini Berteriak Mama, Hanya Dibekali Permen & Sekantung Baju
• Oknum Polisi Hamili Dua Wanita, Dua-duanya Dinikahi Secara Agama, Lalu Ditelantarkan
"Supaya anak itu terawat, mendapat pendidikan yang layak dan juga kesehatan," ujar dia.