VIRAL Informasi Minum Air Es Saat Cuaca Panas Bisa Bikin Pembuluh Darah Pecah, Hoax atau Gak Ya?
Beberapa hari belakangan, beberapa daerah di Indonesia, khususnya Jawa Barat, Jawa Tengah
TRIBUNCIREBON.COM - Beberapa hari belakangan, beberapa daerah di Indonesia, khususnya Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur mengalami cuaca panas ekstrem.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menilai suhu terik Matahari akan terjadi beberapa minggu kedepan. Stasiun meteorologi di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara mencatat suhu udara maksimum terukur berkisar antara 35 derajat celcius hingga 36,5 derajat celcius akhir-akhir ini.
Diprediksi cuaca panas akan berlangsung sampai November 2019. Banyak pesan berantai yang memberikan informasi dampak cuaca ekstrem.
Salah satunya adalah pesan dari media sosial dan aplikasi WhatsApp yang beredar pada Rabu (23/10/2019). Pesan tersebut menjelaskan bahaya meminum air es saat saat cuaca panas. Dalam pesan tersebut, meminum air es saat cuaca panas akan menimbulkan pecahnya pembuluh darah.
Berikut rincian pesan yang tertulis di media sosial Facebook :
"Indonesia, Malaysia dan bbrp negara lain. Saat ini sedang mengalami gelombang panas.
Apa tips yang harus dilakukan dan dihindari simak ya.
Harap perhatikan hal-hal berikut ini:
1. Seorang teman dokter datang ke saya mengatakan, cuaca sangat panas. Di siang hari, bisa mencapai 40C.
Katanya: Pada 40 derajat, jangan Anda langsung minum air es! Pembuluh darah mikro bisa meledak. Seorang temannya, dari terkena terik matahari masuk ke rumah, mencuci kaki dengan air dingin. Pandangan mata jadi kabur, dia pun pingsan
2. Suhu di beberapa tempat telah mencapai 38C atau lebih.
Dalam kondisi ini, jaga suhu tubuh agar lebih tinggi.
Bahaya ini tak ahnya dari minum air es/dingin. Bahaya ini dapat terjadi bahkan sekadar mencuci tangan/muka/kaki.
Anda tidak boleh menyiram/menyeka bagian tubuh yang panas terkena sengatan terik, dengan air dingin.
Anda membutuhkan sekitar 30 menit untuk membuat tubuh menjadi dingin sesuai suhu dalam ruangan.
Minumlah air hangat suam, 34-36 Celsius.
3. Seorang dokter di rumah sakit, memeriksa seorang pria yang sangat sehat. Tiga tahun kemudian, dokter tersebut bertemu pria itu lagi dalam kondisi stroke.
Pria itu pun bercerita: Beberapa waktu lalu, hari amat panas. Setelah kembali ke rumah, agar cepat dingin, saya segera mandi air dingin. Lalu, saya tidak dapat menggerakkan rahang dengan benar. Segera saya panggil ambulanas untuk membawaku ke rumah sakit..
Ingat, terutama di hari yang panas, hindari air dingin karena akan menyebabkan kontraksi pembuluh darah yang cepat.Yang di rumah ada anak kecil, harus memberi tahu pembantu dan seisi rumah tentang hal ini.
Akhir-akhir ini cuaca panas di atas normal.Walau mungkin kita rasa nyaman bila minum dingin..namun, itu sangat berbahaya!
Hindari meneguk langsung minuman.Minumlah sedikit-demi sedikit, dengan perlahan.
Tebarkan pesan ini ke keluarga-kerabat sekitar. Ini bisa menyelamatkan nyawa!"
Mengutip dari Nakita dari laman Kompas.com, salah satu dokter spesialis penyakit dalam, Dr Ari Fahrial Syam, mengonfirmasi pesan tersebut tidaklah benar. Ari Fahrial menjelaskan hubungan antara panas dan heat stroke saat dehidrasi, bukan pecahnya pembuluh darah.
"Jika dehidrasi terus berlanjut disertai terpapar panas yang terus menerus, maka akan berlanjut menjadi heat stroke, suatu gangguan kesehatan yang bisa berakibat kematian." ujar Ari.
Gejala awal seseorang terkena heat stroke adalah merasa haus yang sangat, kelelahan, keringat berlebih, mengalami keram otot, sakit kepala dan air seni yang berwarna keruh dan kuning
"Gejala dan tanda awal ini harus dikenali oleh masyarakat dalam mengantisipasi cuaca panas saat ini di Indonesia," ujar Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu.
Ari menjelaskan heat stroke menjadi penyebab utama seseorang meninggal ketika terpapar suhu panas tinggi dalam rentang waktu yang lama.
Orang yang beresiko terkena heat stroke adalah orang tua dan lansia yang punya riwayat kencing manis, jantung, dan paru menjadi yang paling berisiko mengidap penyakit ini. (*)