KISAH Suyati, Hidup Miskin, Rawat Ibu dan Anak yang Lumpuh, Sampai Gunakan Pembalut Berkali-kali

Suyati (60) bergegas menuju ke rumah sederhana dari kayu dan bambu berukuran 4X6 meter persegi sambil membawa nasi berlauk mi goreng

kompas.com
Suyati bersama anaknya Rini (45) yang menderita lumpuh. Selama 45 tahun kegiatan anaknya hanya berbaring di kamar dan menonton televisi 

Namun, Suyati dengan sabar merawat anaknya hingga tumbuh dewasa.

“Sehari-harinya ya hanya nonton tv di kamar," ujar Suyati.

Rini cukup memahami keadaan perekonomian ibunya yang menjanda. Tak ada permintaan yang aneh-aneh.

Meski dengan bahasa yang lebih mirip merintih, sebenarnya ada beberapa permintaan dari putrinya itu.

Namun, karena tak punya uang Suyati tak bisa mengabulkan permintaan itu.

“Untuk pembalut aja saya tidak bisa belikan. Jadi ya begitu saja, kalau ada kotor dicuci,” ucapnya.

Berharap bantuan tetangga.

Merawat dua orang yang lumpuh merupakan tugas yang cukup berat bagi Suyati. Apalagi jika harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Dulu Suyati bekerja serabutan dengan menjadi buruh tani. Namun, sejak  sakit pinggang, Suyati kini hanya berharap pada pemberian kakak Rini yang sudah menikah dan pemberian dari tetangga untuk memenuhi kebutuhan makan kedua orang yang dicintainya.

“ Karena pikun ibu kadang minta makan sampai tujuh kali. Kalau tidak dikasih terika-teriak,” ujar dia.

Janda Miskin dengan 6 Anak Tinggal di Gubuk Reyot Nyaris Roboh, Didatangi TNI, Apa yang Terjadi?

Cerita Sedih dari Gunung Kidul, Anak Miskin Ini Gagal Masuk SMP Negeri Padahal Dekat Rumahnya

Kabupaten Cirebon Termiskin Keempat di Jabar, Pemkab Bakal Tingkatkan Perdagangan dan Perindustrian

Meski tinggal di rumah yang tidak layak, Suyati tidak pernah menerima bantuan beras miskin dari pemerintah.

Bahkan bantuan untuk anak anak penyandang disabilitas dari Dinas Sosial Kabupaten Ngawi juga dihentikan dua tahun lalu.

“Saya tidak tahu kenapa kami tidak dapat, justru orang yang rumahnya bagus yang dapat. Saya pernah dipanggil ke kantor, tapi katanya nama saya tidak ada,” kata Suyati.

Suyati hanya pasrah dengan keadaan yang harus ia jalani.

Dia berharap selalu diberi kesehatan sehingga bisa merawat kedua orang yang dikasihinya itu. (*)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved