Penangkapan Teroris di Cirebon

Bom High Explosive dan Beracun Disiapkan untuk Hancurkan Markas Brimob Cirebon, Bisa Bunuh 100 Orang

Dedi menyampaikan, dari S dan LT, cukup banyak barang bukti yang berhasil diamankan, yaitu sepeda motor, gawai, sejumlah kartu ATM, senjata tajam, ser

Editor: Machmud Mubarok
Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Petugas menunjukkan belati yang diamankan dari rumah terduga teroris berinisial B di Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Minggu (13/10/2019) malam. 

TRIBUNCIREBON.COM, JAKARTA - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menyatakan, terduga teroris yang ditangkap di Cirebon telah menyiapkan bom dengan daya ledak tinggi.

Menurut Dedi, bom tersebut berbeda dengan bom biasanya yang digunakan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Campuran kimianya lebih berbahaya. Kemudian ditambah juga bahan-bahan semacam racun. Bom yang digunakan oleh pengantin sudah dipersiapkan atau suicide bomber dengan daya ledak tinggi, dengan tambahan bahan kimia, bom ini berbeda dengan yang biasanya dirakit kelompok JAD," ujar Dedi dalam konferensi pers di Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa (15/10/2019).

Dua teroris yang ditangkap di Cirebon itu berinisial S dan LT.

Dedi menyampaikan, dari S dan LT, cukup banyak barang bukti yang berhasil diamankan, yaitu sepeda motor, gawai, sejumlah kartu ATM, senjata tajam, serta beberapa buku-buku yang berisi soal bahan-bahan kimia.

"Kemudian ada beberapa buku terorisme dan berbagai macam peralatan kimia dan berbagai macam bahan yang sudah siap dijadikan bom. Saudara LT ini sudah dipersiapkan sebagai suicide bomber," ucap dia.

Ia menyebutkan, sasaran yang jadi target LT dan S adalah Markas Komando Brimob dan tempat ibadah di Cirebon.

Berdasarkan hasil uji laboratorium forensik Polri, bom itu dicampur racun bernama abrin. Polri sampai saat ini juga masih mendalami bagaimana racun tersebut bisa diperoleh para terduga teroris.

"Karakteristiknya cukup cukup berbahaya dengan jumlah kurang lebih 0,7 mikrogram. Racun ini dapat membunuh 100 orang manusia," ucap Dedi.

Sementara itu, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) Polri menangkap total 26 terduga teroris pascapenusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.

Semua yang ditangkap polisi diduga terkait kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Siswa Penerima Hadiah Sepeda dari Presiden Jokowi Gantung Diri, Tinggalkan Surat Wasiat

Rina Tinggalkan Suami & 3 Anak Untuk Nikah Dengan Berondong,Suami Sah Ngamuk Saat Prosesi Pernikahan

Puluhan orang itu juga diduga telah berbaiat kepada pemimpin organisasi teroris ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi.

Dua orang dari total 26 terduga teroris merupakan pelaku penusukan Wiranto di Banten, yaitu SA alias AR dan FA.

Polisi mengatakan bahwa terduga teroris yang diamankan pascapenusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto tidak terstruktur di lapangan.

Semuanya diduga terkait dengan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah ( JAD). 

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved