Janda Beranak Satu Tewas Dicekik Pelanggan Warung Kopinya Gara-gara Tolak Cinta Pemuda Pengangguran
Trisna Juwita yang akrab dipanggil Dede (36) sehari-hari mengelola warung kopi di kawasan wisata Batu Hiu Dusun Golempang
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani
TRIBUNCIREBON.COM, CIAMIS – Trisna Juwita yang akrab dipanggil Dede (36) sehari-hari mengelola warung kopi di kawasan wisata Batu Hiu Dusun Golempang Rt 01 RW 01, Desa Ciliang, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran. Rabu (18/9) pukul 04.00 subuh, janda beranak satu tersebut ditemukan tewas dan jasadnya tergeletak di teras dalam warung milik korban.
Semula sempat diduga ibu muda asal Tasikmalaya korban perampokan disertai pembunuhan karena sepeda motor dan Hp milik korban raib. Ternyata ada unsur asmara dibalik kisah tewasnya Trisna Juwita.
Pelakunya adalah TR (27), bujangan pengangguran warga Dusun Cipangasih, Desa Kertaharja Cimerak, Pangandaran yang juga salah seorang pelanggan warung kopi milik korban. Pelaku diciduk tim Satreskrim Polres Ciamis saat duduk di teras sebuah toko di Cimone Cibodas, Tangerang Sabtu (12/10) pukul 22.00 malam. Penyergapan pelaku dipimpin langsung Kasatreskrim Polres Ciamis, AKP Risqi Akbar . Pelaku sempat berusaha kabur namun berhasil dilumpuhkan dengan tindakan yang terukur.
“Saat akan ditangkap, pelaku sempat berusaha kabur. Tetapi berhasil dilumpuhkan dengan tindakan terukur,” ujar Kapolres Ciamis AKBP Bismo Teguh Prakoso yang didampingi Kasat Reskirim AKP Risqi Akbar dan Kasubag Humas Polres Ciamis, Iptu Hj Iis Yeni Idaningsih kepada Tribun wartawan lainnya di Mapolres Ciamis, Selasa (15/10) .
Menurut pengakuan pelaku kata Kapolres AKBP Bismo Teguh Prakoso, pelaku bertemu korban sebulan sebelum kejadian. Pelaku kemudian beberapa kali mampir ke warung kopi milik korban. Termasuk pada Selasa (17/9) malam. Rupanya pelaku menaruh hati pada korban.
“Korban seorang janda, tinggal di warung tersebut hanya bersama anaknya (laki-laki) yang masih berusia 9 tahun,” katanya.
Pada malam kejadian tersebut menurut Kapolres pelaku sempat mengutarakan maksudnya untuk membina rumah tangga bersama korban. Asalkan korban mau meninggalkan profesi plus yang dilakoni korban. Tapi korban menolak.
Kemudian sewaktu pelaku mengajak korban untuk bersetubuh, korban juga menolak. Sehingga terjadi pertengkaran. Sampai pelaku gelap mata, tega mencekik janda beranak satu itu hingga tewas. Mengetahui korban tewas, pelaku sempat panik. Dan kemudian kabur sembari membawa lari Honda beat milik korban dan dua hp.
Rabu (16/9) paginya sekitar pukul 04.00 subuh, anak korban bangun dan mendapati ibunya tidur tergeletak di teras dalam warung. Anak korban minta tolong warga, dan kemudian warga melapor ke polisi dan diketahui korban sudah meninggal. Batu Hiu pun sempat geger menyusul tewas korban dan sepeda motornya raib.
Terancam hukuman 15 tahun penjara
Jajaran satreskrim Polres Ciamis bekerjasama dengan Polda Jabar melakukan penyelidikan dengan kesimpulan korban meninggal akibat dibunuh. Pelakunya mengarah ke TR, salah seorang pelanggan warung korban.
Dari sejumlah pelanggan yang suka mampir ke warung milik korban, menurut Kasatreskrim Polres Ciamis AKP Risqi Akbar, hanya pelaku yang menghilang sejak korban ditemukan tewas.
“Pelaku tidak berada di tempat sejak kejadian. Tiga minggu kami memburu pelaku. Ia berpindah-pindah tempat selama pelarian. Terakhir ia diketahui berada di Tangerang. Sabtu (12/10) sekitar pukul 22.00 malam itu diketahui pelaku berada di halaman sebuah toko kawasan Cimone Cibodas Tangerang. Ia sempat melawan dan mau kabur saat mau ditangkap. Akhirnya dilakukan tindakan terukur di kakinya,” ujar Kasat Reskrim Polres Ciamis AKP Risqi Akbar.
Setelah membunuh korban, pelaku TR katanya membawa kabur sepeda motor milik korban dan menjualnya kepada K (33) warga Cimanuk Cikalong Tasikmalaya selatan. Sepeda motor tersebut dibayar dengan uang tunai Rp 1 juta tambah sebuah HP.