Menko Polhukam Wiranto Ditusuk, Kepala BIN Budi Gunawan Sebut Pelaku Sudah Dipantau dan Jaringan JAD

Kepala Badan Intelijen Negara ( BIN ) Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan mengungkap motif penikaman terhadap Menteri Koordinator Politik

Kolase
Luhut Binsar Pandjaitan, Gories Mere, Wiranto,dan Budi Gunawan 

Tapi memang dia tertutup dan saya tidak tahu pekerjanya apa," sambungnya.

Sementara itu, warga lainnya Ismawati (54) mengatakan bahwa dia memang lahir dan asli orang Medan.

"Kedua orangtuanya sudah meninggal. Dia enggak pernah aneh-aneh. Kadang dia suka belanja di gang depan sini," kata Ismawati.

"Memang dia tertutup orangnya. Saya pun terkejut, kok bisa dia begitu (tusuk Wiranto) ya," jelas Ismawati.

Melansir kompas.com, Syahril Alamsyah dan Fitri tinggal di rumah kontrakan di Kampung Sawah Desa Menes, Pandeglang.

Ngontrak di Banten

Ketua RT Kampung Sawah, dekat Alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang, Mulyadi, mengatakan, keduanya tinggal di sebuah kontrakan petak yang disewa sejak Februari 2019.

"Mulai ngontrak kira-kira Februari, sudah sekitar 7 bulanlah, pertama masuk dia yang laki-laki bernama Syahril Alamsyah sama anaknya perempuan umur sekitar 13 tahun," kata Mulyadi, kepada Kompas.com, di Kampung Sawah, Desa Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Kamis (10/10/2019).

Kepada Mulyadi, Syahril mengaku berbisnis online berbagai macam barang, mulai dari madu, pakaian anak-anak, pulsa dan travel.

Saat pertama masuk ke kontrakan di Kampung Sawah, kata Mulyadi, Syahril tidak membawa istri.

Namun tiga bulan lalu, sekitar bulan Agustus, dia meminta izin akan menikah di Bogor.

KESAKSIAN Warga soal Sosok Misterius Fitri Andriana, Si Pelaku Penusukan Menko Polhukam Wiranto

Jokowi & JK Jenguk Wiranto, Presiden Minta Kapolri, BIN, dan TNI Kejar Jaringan Pelaku Penusukan

Wiranto Nyaris Terbunuh Karena Ditusuk, 3 Pejabat Penting Ini Juga Pernah Jadi Target Pembunuhan

"Dia minta izin menikah di Bogor, pas balik lagi ke sini sudah bawa istri, bercadar, sekitar 19-20 tahunan," kata Mulyadi.

Mulyadi mengaku, tidak menaruh curiga apapun terhadap keluarga Syahril.

Sebagai Ketua RT, dia hanya menjalankan tugasnya saja seperti menanyakan identitas dan pekerjaan sehari-hari.

"Makanya saya kaget pas tahu mereka pelakunya, enggak nyangka," kata dia. (*)

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved