HUT ke 74 TNI

Sejarah Awal Lahirnya TNI, Mantan Perwira KNIL Ditunjuk Wapres Mohammad Hatta Jadi Kepala Staf TKR

muncul inisiatif untuk membentuk sebuah wadah militer dalam bentuk tentara nasional. Hal ini berguna untuk meningkatkan fungsi BKR

Editor: Machmud Mubarok
Dok Kompas
Tentara Keamanan Rakyat (TKR) asalnya dari Badan Keamanan Rakyat (BKR). 

TRIBUNCIREBON.COM - Tentara Nasional Indonesia (TNI) lahir dari rahim rakyat. Itu jargon yang melekat pada tentara kebanggaan Indonesia.

Kok bisa dari rahim rakyat? Bagaimana sejarahnya? Begini ceritanya. Setelah merdeka pada 17 Agustus 1945, Indonesia tentu harus segera membentuk pasukan tentara untuk menjaga kedaulatannya.

Karena itu, tak lama kemudian dibentuklah Badan Keamanan Rakyat pada 23 Agustus 1945. Namun, BKR bukanlah suatu badan tentara atau institusi militer resmi Indonesia.

BKR dibentuk untuk menjaga keamanan daerah dan membantu korban-korban seusai perang kemerdekaan.
Mereka berada di bawah Komite Nasional Indonesia (KNI) yang berada di tiap daerah untuk memberikan rasa aman dan mengembalikan kesejahteraan bagi masyarakat.

Lucinta Luna Tinju Laki-laki Sampai Terpental, Ada Sesuatu yang Jatuh dari Badan Lucinta, Apa ya?

Ditelantarkan, Puluhan PSK Protes ke Pemkot Sambil Bawa Celana Dalam Merah

Kemudian, muncul inisiatif untuk membentuk sebuah wadah militer dalam bentuk tentara nasional. Hal ini berguna untuk meningkatkan fungsi BKR dari menjaga keamanan menjadi lebih kompleks.

Ide itu dirasa dianggap perlu karena bersamaan dengan situasi dan kondisi yang mendesak. Buku TNI-AD Dahulu, Sekarang, dan Masa Depan (2000) karya Saurip Kadi menjelaskan bahwa keberadaan militer diperlukan untuk mempertahankan eksistensi bangsa dan negara.

Apalagi pada masa-masa kemerdekaan, pasti ada berbagai masalah yang datang dengan kondisi negara yang belum stabil. Akhirnya, mantan anggota Pembela Tanah Air (PETA), Heiho dan KNIL yang dahulunya tergabung dalam BKR sepakat untuk memperdalam tugas dan fungsinya menjadi organisasi ketentaraan.

Peningkatan fungsi BKR pada awalnya dianggap kurang perlu karena tak mendapat restu dari pendiri bangsa. Presiden Soekarno misalnya, yang lebih menitikberatkan pada segi diplomasi daripada peperangan.

Namun, karena kebutuhan dan situasi yang mendesak karena kedatangan tentara Sekutu ke Indonesia, pada 5 Oktober dibentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Tentara ini merupakan angkatan perang pertama yang dibentuk oleh Pemerintah Indonesia.

Wakil Presiden Mohammad Hatta mengutus Mayor Oerip Soemohardjo, mantan Perwira KNIL untuk menjadi Kepala Staf TKR dan mengkoordinasi keberadaan TKR.

Maka dari itu, muncul seruan kepada seluruh pemuda rakyat Indonesia baik yang belum pernah ikut militer maupun sudah untuk mendaftarkan diri menjadi anggota TKR. Mantan anggota PETA, KNIL, dan Heiho juga masuk dalam jajaran ini untuk menunjukkan kesetiaannya terhadap Tanah Air.

Sosok Sebenarnya Suami Nella Kharisma Akhirnya Terungkap, Bukan Orang Sembarangan

Oerip Soemohardjo yang ditunjuk menjadi Kepala Staf TKR membuat Markas Besar Umum sebagai markas tertinggi TKR di Yogyakarta.

BKR Laut mengubah dirinya menjadi TKR laut. Selang beberapa bulan, TKR Jawatan Penerbangan juga dibentuk untuk melengkapi sektor udara.

Sudah ada tiga matra, darat, udara dan laut terbentuk dan bisa saling berkoordinasi di bawah Komando Markas Besar.

Karena belum ada kejelasan soal seragam, maka Mabes TKR menginstruksikan bagi jajarannya yang berada di wilayah Jawa dan Madura untuk melengkapi seragam dan personelnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved