Rencana Pembangunan Tol Bandung Hingga Pangandaran, Bupati Tasikmalaya Harapkan Ini di Wilayahnya
Rencana pembangunan jalan tol Bandung-Garut-Tasikmalaya-Ciamis-Banjar-Pangandaran saat ini terus dimatangkan.
"Besok kan akan kopdar pak Gubernur bersama para wali Kota dan Bupati se-Jawa Barat di Pangandaran mungkin besok akan ditelaah lagi dan akan disampaikan pak wali ke pak Gubernur," kata dia.
Sementara itu saat ini pihaknya tengah menggodog revisi RTRW dengan rencana hadirnya tol ini.
"Kalau kepastian trase tolnya maka mau tidak mau akan melakukan penyesuasian," ujar Ivan.
Dia berharap hadirnya tol nantinya akan meningkatkan iklim investasi di Tasikmalaya.
"Akses distribusi akan lebih cepat. Kami akan bersiap juga nanti di sekitar exit tol diharapkan menghidupkan investasi industri di Tasikmalaya, bisa menyerap tenaga kerja. Jelasny kami berharap banyak dengan hadirnya tol ini," kata Ivan.
Rencana Pemprov Jabar
Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama pemerintah kabupaten dan kota kembali mematangkan rencana pembangunan jalan tol Bandung-Garut-Tasikmalaya- Ciamis-Banjar-Pangandaran, dalam rapat koordinasi di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (25/9).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam kesempatan ini meminta semua pihak, terutama kepala daerah yang kawasannya terlewati jalur tol tersebut untuk tidak lagi mengubah-ubah trase sehingga penetapan lokasi atau penlok yang merupakan kewenangan Pemprov Jabar segera dilakukan.
Gubernur yang akrab disapa Emil ini mengatakan tol yang memiliki panjang lebih dari 100 kilometer tersebut terbagi dalam dua seksi. Seksi pertama pembangunan dimulai dari Gedebage, menyambung ke selatan ke Kabupaten Bandung, Garut, sampai Tasikmalaya. Kemudian tahap dua dibangun dari Tasikmalaya-Ciamis-Banjar- Pangandaran, sampai Cilacap.
Pengelola pembangunan tol sudah diputuskan, kata Emil, dengan pemilik konsorsiumnya adalah PT Jasa Marga. Pembebasan lahan sekaligus pembangunan jalan tol ini rencananya dimulai pada 2020.
"Semua sudah diputuskan pemilik konsorsiumnya ke PT Jasa Marga yang akan mengelola, terbagi dua tahap. Tahap pertama Rp 60 triliun, sampai Tasikmalaya. Tahap duanya kurang lebih sama seperti itu. Pembebasan lahan sama mahalnya dengan konstruksi," kata Emil seusai pertemuan tersebut.
Menurut Emil, exit tol nanti pada tahap pertama akan dibangun di empat titik, yaitu satu di Kabupaten Bandung, dua titik di Garut, dan satu titik di Tasikmalaya.
Pada tahap dua akan ada exit tol di Kalipucang atau 17 kilometer menuju kawasan Pangandaran, pintu tol tersebut merupakan hasil perubahan yang semula lurus ke Cilacap, namun trase akhirnya dilengkungkan untuk mendukung Pangandaran sebagai destinasi pariwisata.
"Rapat hari ini untuk menentukan trase tidak boleh berubah-ubah lagi karena penlok kan ada di saya. Kenapa bupati dateng, agar exit-nya di titik A apa titik B, sudah jangan ubah-ubah lagi karena urus pembebasan tanah panjang dan engga mudah," ujarnya. (*)