Rencana Pembangunan Tol Bandung Hingga Pangandaran, Bupati Tasikmalaya Harapkan Ini di Wilayahnya

Rencana pembangunan jalan tol Bandung-Garut-Tasikmalaya-Ciamis-Banjar-Pangandaran saat ini terus dimatangkan.

Tribun Jabar/Isep Heri
Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto 

TRIBUNCIREBON.COM, TASIKMALAYA - Rencana pembangunan jalan tol Bandung-Garut-Tasikmalaya-Ciamis-Banjar-Pangandaran saat ini terus dimatangkan.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan untuk pembangunan tahap awal, rencananya exit tol akan dibangun di empat titik.

Di antaranya satu di Kabupaten Bandung, dua titik di Garut, dan satu titik di Tasikmalaya.

Menanggapi itu, Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto berharap exit tol berada di wilayahnya.

"Hadirnya tol harus bermanfaat kepada masyarakat, paling tidak saya titip pesan ke Pemprov ada kebaikan yang dirasakan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya, exit tolnya harus ada lah di Kabupaten Tasikmalaya," kata Ade, Kamis (26/9/2019).

Pemkab Tasikmalaya, kata Ade tidak mematok jelas di mana lokasi exit tol nantinya.

"Untuk penloknya kami serahkan ke Pemprov, apa itu mau di daerah Salawu atau di daerah yang lain yang penting ada exit tol aja bagi warga kami, sehingga tidak terlewat begitu saja," kata Ade.

Berbeda dengan Pemkot Tasikmalaya yang memiliki persiapan khusus menyambut pembangunan tol semisal merevisi RTRW mereka, Ade mengatakan pihaknya tidak bersiap sejauh itu.

"Kami tidak ada persiapan khusus, kami akan memanfaatkan saja. Yang jelas kami harap bisa mendorong potensi perdagangan, kreativitas penduduk, dan juga potensi wisata kami yang sangat tinggi," ujar Ade Sugianto.

Sementara itu, sekretaris daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan yang mengatakan kemungkinan exit tol di Tasikmalaya direncanakan akan di Jalan Gubernur Sewaka.

"Tadi Kadis PUPR menghadiri rapat koordinasi di Bandung, memang exit tol kemungkinan besar di Jalan Sewaka nantinya langsung terakses ke Jalan Lingkar Kota Tasikmalaya, lokasinya di Kecamatan Mangkubumi," Kata Ivan Dicksan saat ditemui Tribun Jabar, Rabu (25/9/2019) Malam.

Lokasi tersebut kata, Ivan berada di tengah-tengah Tasikmalaya. Dan digadang-gadang akan menjadi faktor pendorong majunya Tasikmalaya.

"Exit tol nanti pastinya banyak memberikan keuntungan bagi kami selain akses ke pusat pemerintahan dekat, juga ke pusat kegiatan masyarakat mudah," jelasnya.

"Apalagi kehadiran tol juga kan diharapkan bisa mendorong untuk perkembangan di wilayah Selatan Tasikmalaya," lanjutnya.

Pemprov Bersama Kabupaten/Kota Siap Bangun Tol Sepanjang 100 KM dari Bandung ke Pangandaran

Ribuan Mahasiswa Lintas Perguruan Tinggi di Sumedang Gelar Aksi Damai Tolak RKHUP dan Revisi UU KPK

Banyak Yang Belum Tahu, Ini Sanksi Jika Putar Balik di Jalan Tol

Selain itu, kata dia lokasi yang direncanakan itu juga relatif tidak terlalu jauh untuk menuju pusat pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya.

"Besok kan akan kopdar pak Gubernur bersama para wali Kota dan Bupati se-Jawa Barat di Pangandaran mungkin besok akan ditelaah lagi dan akan disampaikan pak wali ke pak Gubernur," kata dia.

Sementara itu saat ini pihaknya tengah menggodog revisi RTRW dengan rencana hadirnya tol ini.

"Kalau kepastian trase tolnya maka mau tidak mau akan melakukan penyesuasian," ujar Ivan.

Dia berharap hadirnya tol nantinya akan meningkatkan iklim investasi di Tasikmalaya.

"Akses distribusi akan lebih cepat. Kami akan bersiap juga nanti di sekitar exit tol diharapkan menghidupkan investasi industri di Tasikmalaya, bisa menyerap tenaga kerja. Jelasny kami berharap banyak dengan hadirnya tol ini," kata Ivan.

Rencana Pemprov Jabar

Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama pemerintah kabupaten dan kota kembali mematangkan rencana pembangunan jalan tol Bandung-Garut-Tasikmalaya- Ciamis-Banjar-Pangandaran, dalam rapat koordinasi di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (25/9).

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam kesempatan ini meminta semua pihak, terutama kepala daerah yang kawasannya terlewati jalur tol tersebut untuk tidak lagi mengubah-ubah trase sehingga penetapan lokasi atau penlok yang merupakan kewenangan Pemprov Jabar segera dilakukan.

Gubernur yang akrab disapa Emil ini mengatakan tol yang memiliki panjang lebih dari 100 kilometer tersebut terbagi dalam dua seksi. Seksi pertama pembangunan dimulai dari Gedebage, menyambung ke selatan ke Kabupaten Bandung, Garut, sampai Tasikmalaya. Kemudian tahap dua dibangun dari Tasikmalaya-Ciamis-Banjar- Pangandaran, sampai Cilacap. 

Pengelola pembangunan tol sudah diputuskan, kata Emil, dengan pemilik konsorsiumnya adalah PT Jasa Marga. Pembebasan lahan sekaligus pembangunan jalan tol ini rencananya dimulai pada 2020.

"Semua sudah diputuskan pemilik konsorsiumnya ke PT Jasa Marga yang akan mengelola, terbagi dua tahap. Tahap pertama Rp 60 triliun, sampai Tasikmalaya. Tahap duanya kurang lebih sama seperti itu. Pembebasan lahan sama mahalnya dengan konstruksi," kata Emil seusai pertemuan tersebut.

Menurut Emil, exit tol nanti pada tahap pertama akan dibangun di empat titik, yaitu satu di Kabupaten Bandung, dua titik di Garut, dan satu titik di Tasikmalaya. 

Pada tahap dua akan ada exit tol di Kalipucang atau 17 kilometer menuju kawasan Pangandaran, pintu tol tersebut merupakan hasil perubahan yang semula lurus ke Cilacap, namun trase akhirnya dilengkungkan untuk mendukung Pangandaran sebagai destinasi pariwisata. 

"Rapat hari ini untuk menentukan trase tidak boleh berubah-ubah lagi karena penlok kan ada di saya. Kenapa bupati dateng, agar exit-nya di titik A apa titik B, sudah jangan ubah-ubah lagi karena urus pembebasan tanah panjang dan engga mudah," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved