Berkah dari Waduk Saguling yang Kering, Warga Ciminyak Bisa Panen Padi Hingga 3 Ton
padi yang ditanam merupakan padi pendek yang bisa dipanen dengan waktu 3 hingga 4 bulan.
Namun, saat ini tidak ada aktivitas apapun di atas rumah makan terapun ini karena pengunjungnya sudah mulai sepi karena Waduk Saguling pun saat ini dimanfaatkan untuk bercocok tanam.

Rumah makan terapung ini memiliki dua bangunan yang dipasangi beberapa pelampung dari tong plastik. Sedangkan pada bagian tengahnya terdapat kolam untuk menampung ikan.
"Kadang sehari itu enggak ada yang makan, sehingga pendapatan pun sangat menurun drastis," ujar pemilik rumah makan terapung, Yanto Hermansyah (50) di Waduk Saguling, Rabu (25/9/2019).
Namun ia enggan menyebut secara detail besaran omzetnya itu. Hanya saja untuk saat ini untuk menambah pemasukan, ia menanam tanaman palawija di samping rumah makan terapungnya itu.
"Kalau keringnya sampai bulan Desember mungkin bisa dipanen, sekarang saya hanya berdoa sajalah semoga diberikan yang terbaik," katanya.
Saat ini, kedalaman air di Waduk Saguling ini telah menyusut sekitar 15 hingga 20 meter dari ketinggian muka air normal, sehingga sangat berdampak pada pengahasilan pemilik rumah makan terapung itu.
"Untuk sekarang jarang ada yang datang untuk makan disini, tapi kalau airnya normal biasanya ramai. Tapi kami akan tetap mencoba untuk bertahan saja," katanya. (*)