Cerita Dibalik Penggerebekan Teroris Cilincing, Warga Sebut Ada Anggota Densus Nyamar Karyawan Kafe
Ada kisah menarik dibalik tragedi penggerebekan dan penangkapan terduga teroris di Cilincing, Jakarta Utara.
TRIBUNCIREBON.COM, BEKASI - Ada kisah menarik dibalik tragedi penggerebekan dan penangkapan terduga teroris di Cilincing, Jakarta Utara.
Diketahui, ada salah satu warga yang kaget terkait anggota Densus 88 menyamar jadi karyawan kafe di lingkungan rumahnya.
Berikut cerita lengkap warga mengenai anggota Densus 88 nyamar jadi karyawan kafe, yang diketahui terduga teroris di Cilincing diintai selama 3 bulan.
Kebenaran ini terungkap setelah proses penangkapan terduga teroris berinisial MA yang terjadi pada Senin (23/9) hari ini.
Dimana seorang pria yang mengaku bekerja di kafe merupakan anggota densus 88 yang mengintai pelaku sejak 3 bulan lalu.
Hal ini diungkapan oleh Ningsih (40) seorang warga sekitar.
Ia sendiri sejujurnya juga kaget, mengetahui jika pria pendatang yang dikenalnya merupakan anggota densus 88 yang telah menyamar sebagai seorang warga.
Pria yang dikenal oleh warga sekitar bernama Iron ini, mengaku merupakan warga pendatang.
Diketahui juga mengontrak di sebuah rumah yang tak jauh dari rumah terduga pelaku teroris yang berhasil diamankan.
"Saya juga keget mas, lah itu si Iron kan, dia yang ikut anter Densus ke rumahnya pelaku itu. Udah gitu dia pakai cadar pas nganter itu," kata Ningsih, Senin (23/9/2019).
Ningsih, mengatakan sempat bertemu Iron sebelum proses pengrebekan berlangsung, saat itu ia baru akan berencana ke Pasar untuk berbelanja.
Ketika itu ia sempat bertanya mengenai keberadaan, namun Iron menjawab jika akan pergi ke tukang jahit.
Sepulangnya setelah dari pasar, ia mendapati Iron tengah akan antar Densus 88 yang tanyakan tempat pak RW.
Ia menyadari jika pria pendatang ini merupakan desus 88 ketika proses pengerebekan.
"Dia kan bilangnya bekerja di kafe. Baru tiga bulan ini, ngak tahunya dia densus, jadi kayaknya emang udah di intai sama di Iron ini," katanya.
Menurut Ningsih, beberapa warga sekitar cukup mengenal Iron, pria yang mengaku sebagai pekerja kafe ini.
Bahkan Iron sangat aktif di beberapa kegiatan warga baik saat tujuh belas Agustus maupun beberapa kegiatan lain yang digelar warga.
"Orangnya mah baik, aktif sama warga sekitar. Ya kayak biasa aja, apalagi waktu 17 Agustus dia juga sempet jadi panitia," ujarnya.
Meski mengaku berkerja di sebuah kafe, Ningsih merasa heran, sebab ia selalu melihat Iron di pagi hari duduk di warung, padahal pekerjaanya selalu malam hari.
• TIM Densus 88 Gerebek 5 Lokasi di Bekasi, Ada 7 Terduga Teroris Beserta Barang Bukti Diamankan
• Suami Terkait Kasus Terorisme, Esha Berjuang Besarkan Anak Sendirian, Peroleh Bantuan Mesin Jahit
• Diduga Teroris, Mantan Intelijen Jamaah Islamiyah Ditangkap Densus 88
Walau curiga ia tak mempermasalahkan hal itu.
"Ya kalo pagi liat dia udah di warung ngopi, saya juga mikir ni orang kerja di kafe tapi pagi udah ada, kayak nggak tidur-tidur gitu"
"Dia juga sering banget kalo lagi kumpul ama warga itu ya main hape," ujarnya.
Walau begitu dirinya mengaku bersyukur aksi tindakan terorisme ini berhasil diungkap.
Sehingga tak ada jatuh korban atas rencana yang akan dilakukan pelaku.
"Untungnya berhasil ditangkap. Yang warga takukan itu kalo meledak di sini, salah bikin apa gimana, meledak gak tahu dah, apalagi saya rumahnya gak jauh dari situ," ucapnya. (JOS)
Ini 9 Identitas Teroris di Cilincing dan Bekasi
TIM Densus 88 Anti-teror mengamankan seorang terduga teroris di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (23/9/2019) pagi.
Densus 88 juga meringkus 8 terduga teroris lainnya di Bekasi, Jawa Barat.
Semua terduga teroris yang diamankan ini satu kelompok.
Hal itu dikatakan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, saat dikonfirmasi, Senin (23/9/2019).
Kelompok yang diamankan ini, kata Argo Yuwono, adalah kelompok Abu Zee.
Mereka yang diamankan adalah:
- Abu Zee Ghurobah (28), dari Jalan Raya Sumber Jaya, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat, Senin (23/9/2019) pukul 05.45.
- Haydar (21) dari rumah kontrakannya di Jalan Desa Tridaya Sakti 48, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat, Senin pukul 06.05.
- Asep Roni (23), yang diamankan dari Perum Alamanda Regency, Blok N, Jalan Nirwana II, Kelurahan Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara, Bekasi, Jawa Barat, Senin pukul 07.05.
- Sutiah, istri Asep Roni.
- Bersama Haidar turut diamankan Igun Gunawan (19).
- Sandi Purnama (18), yang diamankan dari Jalan KH Mas'ud, Tridaya Sakti, Tambun Selatan, Bekasi, pukul 05.35.
- Awal Sapto Hadi (26), yang diamankan dari Jalan Aren Jaya 2, Nomor 53 RT 07/002 Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kabupaten Bekasi.
- Surya Juniawan dari Jalan Desa, Tridaya Sakti 48, Tridaya Sakti, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat.
- Mohamad Arsad (20) alias Mury yang dibekuk dari kediamannya di Jalan Belibis, Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
"Tim masih mendalami para terduga teroris yang diamankan dan memburu jika ada pelaku lain bagian kelompok ini," jelas Argo Yuwono.
Sebelumnya, aparat Densus 88 Anti-teror Mabes Polri membekuk seorang terduga teroris dari kediamannya di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (23/9/2019) pagi.
Inisial terduga teroris itu adalah MA (20) alias Mury.
Dari rumahnya disita sejumlah barang bukti mulai senjata api, hingga bahan peledak jenis Triacetone Triperoxide (TATP).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi menjelaskan, MA diduga disiapkan menjadi 'pengantin' dalam rencana pengeboman yang dilakukan kelompoknya.
Dugaan itu, kata dia, setelah ditemukan surat wasiat dari MA yang menyebutkan ia akan melakukan pengeboman.
"Dari surat yang ditemukan, dia pamitan mau melakukan pengeboman."
"Tapi di mana pengeboman dilakukan tidak dijelaskan. Masih kita cek."
"Jadi memang di surat sudah ada ya, di mana ia menyebutkan akan melakukan pengeboman," ungkap Argo Yuwono, Senin (23/9/2019).
Karena itu, kata Argo Yuwono, terduga diamankan Tim Densus 88, Senin pagi.
"Jadi intinya daripada pelaku diduga teroris yang diamankan ini memang ada rencana untuk melakukan pengeboman."
"Tetapi informasi jelas mau mengebom di daerah mana, sedang didalami," beber Argo Yuwono.
Barang bukti bahan peledak yang diamankan kata Argo Yuwono, rencananya akan didisposal di sana.
"Tapi melihat faktor keamanan dan situasinya," ucap dia.
Sebelumnya, Tim Detasemen Khusus (Densus) Anti-teror Mabes Polri menggerebek rumah terduga teroris di Jalan Belibis V, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (23/9/2019) pagi.
Pantauan Wartakotalive, rumah di Jalan Belibis V RT 13 RW 04 Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, tepatnya di depan rusun baru, sudah banyak aparat kepolisian berjaga-jaga.
Tampak rumah tingkat cat berwarna putih sudah dikepung banyak anggota Densus 88 sejak pagi hingga berita ini ditulis.
Pengamanan terlihat masih ketat. Warga juga sudah disterilisasi oleh kepolisian.
Banyak barang juga dikeluarkan dari rumah terduga teroris tersebut.
Informasi tersebut juga dibenarkan oleh Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.
"Ya, betul (ada penangkapan teroris di Cilincing)," kata Argo Yuwono di lokasi kejadian.
Kendati demikian, belum diketahui secara rinci terkait penangkapan terduga teroris tersebut, karena tim Densus 88 masih berada di tempat kejadian perkara (TKP).
Argo Yuwono hanya menyebut bahwa terdapat bahan peledak di TKP tersebut.
"Ada (ditemukan) bahan peledak," ucap Argo Yuwono.
Pasutri Diciduk di Bekasi
TIM Densus 88 Mabes Polri menggerebek dan menangkap terduga teroris di sebuah rumah kontrakan, Senin (23/9/2019).
Tepatnya, di RT 02 RW 04, Desa Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.
Pantauan Wartakotalive, terpasang garis polisi berwarna kuning di jalan menuju masuk kontrakan.
Warga juga berkerumun melihat proses penggerebekan dan penangkapan terduga teroris itu.
Terlihat aparat kepolisian bersenjata lengkap berada di lokasi tersebut. Ada juga Tim Gegana Polri.
Proses penggerebekan dan penangkapan baru selesai sekitar pukul 11.50 WIB.
"Ada teroris, mas," ungkap Karmen, warga setempat, kepada awak media, Senin (23/9/2019).
"Tadi ada yang dibawa satu laki-laki dan satu perempuan tadi pagi jam 07.30," imbuhnya.
Ketika itu, ia seusai mengantarkan istrinya, tiba-tiba ia tidak bisa masuk ke kontrakannya karena ditutup garis polisi.
"Saya pas datang sudah ramai, sudah enggak boleh masuk," kata dia.
Ia melihat aparat kepolisian membawa sejumlah barang dan mengamankan kedua orang yang tinggal di rumah kontrakan itu.
"Lihat ada yang dibawa sama polisi itu, yang ditangkap suami istri," jelasnya.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Candra Sukma Kumara membenarkan adanya penggerebekan dan penangkapan terduga teroris.
"Iya betul (penggerebekan dan penangkapan terduga teroris)."
"Tapi detailnya tanya Mabes Polri ya," ujar Candra saat dikonfirmasi, Senin (23/9/2019).
Berdasarkan informasi yang diperoleh, Tim Densus 88 melakukan sejumlah penggerebekan dan penangkapan di Bekasi.
Pertama di wilayah RT 02 RW 04, Desa Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.
Kedua, di Desa Tridaya Sakti 48, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Ketiga, di Jalan Aren Jaya 2 RT 07 RW 02 Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi. (*)