Polres Indramayu Amankan 15 Orang Aksi Unjuk Rasa, 2 Orang Disebut Sebagai Pelaku Penyelundup Tiner

Polres Indramayu mengamankan sebanyak 15 orang massa unjuk rasa penolakan revisi UU KPK, Kamis (19/9/2019).

Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Polisi saat mengamankan massa yang mengatasnamakan Wadon Dermayu Ora Meneng sebelum aksi unjuk rasa penolakan revisi UU KPK di Sport Center Indramayu, Kamis (19/9/2019). 

Aksi unjuk rasa terkait penolakan revisi UU KPK yang rencananya akan digelar oleh massa yang mengatasnamakan Wadon Dermayu Ora Meneng batal digelar, Kamis (19/9/2019).

Pasalnya, saat sebelum memulai aksi polisi menemukan adanya dua buah botol tiner dengan beberapa helai kain yang dimasukan kedalam kantung keresek.

Kantung keresek itu disembunyikan massa aksi ke dalam replika keranda mayat.

Kapolres Indramayu, AKBP M. Yoris MY Marzuki mengatakan, pada pagi ini pihak kepolisian sudah bersiap untuk melaksanakan pengamanan aksi.

Polisi saat mengamankan massa yang mengatasnamakan Wadon Dermayu Ora Meneng sebelum aksi unjuk rasa penolakan revisi UU KPK di Sport Center Indramayu, Kamis (19/9/2019). (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)
Tapi, saat sebelum dimulai unjuk rasa tersebut, pihak kepolisian mencium adanya indikasi bahwa akan dilakukan aksi bakar-bakaran.

Demi menjaga keamanan dan ketertiban, polisi pun membatalkan aksi unjuk rasa tersebut.

Rencananya, para massa aksi itu akan menggelar long march dari Sport Center Indramayu menuju DPRD Indramayu dan Bunderan Kijang Indramayu.

"Ini kami hindari, sebagaimana yang kami ketahui seperti kejadian di Cianjur lalu yang menimbulkan korban jiwa oleh karenanya massa aksi ini kami amankan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di depan Sport Center Indramayu, Kamis (19/9/2019).

Polisi saat mengamankan massa yang mengatasnamakan Wadon Dermayu Ora Meneng sebelum aksi unjuk rasa penolakan revisi UU KPK di Sport Center Indramayu, Kamis (19/9/2019). (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)
Pantauan Tribuncirebon.com di lokasi, sempat ada aksi adu mulut dan saling dorong antara polisi dan massa unjuk rasa.

Sebelumnya, polisi mencium adanya bau tiner yang menyengat dari dalam replika keranda yang terbuat dari bambu. Di dalamnya ada juga mayat-mayatan lengkap dengan kain kafan.

Polisi pun langsung merusak replika keranda itu dan menemukan dua buah tiner dalam kantung keresek yang disembunyikan di dalam replika mayat.

Dari aksi adu mulut itu, para massa aksi demo mengaku tiner tersebut adalah milik tukang.

Namun, untuk pemeriksaan lebih lanjut pihak polisi mengamankan seluruh massa aksi termasuk tukang tiner dan pemilik warung yang menjadi titik kumpul massa aksi.

"Sekarang mereka kami amankan terlebih dahulu ke Mapolres Indramayu untuk dimintai keterangan lebih lanjut, untuk aksi dibatalkan," ujar dia. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved