Kecelakaan Beruntun
Paranormal Ini Bongkar Sosok Makhluk Halus Usil di Tol Cipularang: Bentuknya Kayak Bapak-bapak Botak
Disebut black spot dikarenakan dalam ruas tersebut terdapat beberapa faktor penyebab kecelakaan.
TRIBUNCIREBON.COM - Sebuah kecelakaan maut di Tol Cipularang ruas Purbaleunyi melibatkan setidaknya 21 kendaraan dari mulai mobil pribadi sampai bus besar.
Terjadi di KM 91-92 Tol Cipularang, rupanya kecelakaan maut tersebut berlokasi di sebuah area yang disebut sebagai black spot.
Tak cuma itu, lokasi kecelakaan maut Tol Cipularang ternyata juga dikenal memiliki aura negatif, karena dihuni makhluk halus yang kerap mengganggu pengemudi.
Hingga berita ini diturunkan (4/9/2019), korban jiwa akibat kecelakaan maut di Tol Cipularang ini berjumlah 9 orang.
Menurut polisi, lokasi kecelakaan maut di Tol Cipularang ini memang dikenal sebagai area black spot.
Disebut black spot dikarenakan dalam ruas tersebut terdapat beberapa faktor penyebab kecelakaan.
Faktor-faktor yang dimaksud adalah kontur jalan, human error, dan cuaca.
"Di lokasi black spot Cipularang menjadi titik lelah pengemudi.
• TERUNGKAP, Ternyata 2 Sopir yang Jadi Tersangka Kecelakaan Maut Cipularang Bekerja di Perusahaan Ini
• 4 Jenazah Terbakar Saat Kecelakaan Tol Cipularang Sulit Diidentifikasi, Diduga Semua dari Jakarta
• Saiful Paksa Ibu Muda Bersuami Lakukan Hubungan Intim, Alat Vital Sampai Terluka, Perhiasan Digondol
"Kemudian kontur jalannya turunan, tanjakan, dan dikombinasi dengan banyak tikungan," kata Kanitlaka Satlantas Polres Purwakarta, Iptu Asep Kusmana, saat diwawancarai Tribunnews.com pada 28 Juli 2019.
Wawancara tersebut dilakukan usai terjadi kecelakaan di Tol Cipularang KM 96, Juni 2019.
"Karena mengantuk menjadi faktor paling tinggi kecelakaan di situ.
"Meski microsleep itu hanya beberapa detik, tapi akibatnya fatal dan hampir selalu tabrak belakang kendaraan," lanjut Iptu Asep.

Faktor lain yang sering diduga jadi penyebab banyaknya kecelakaan di area black spot Tol Cipularang tersebut lantaran lajurnya yang cenderung lurus tanpa belokan.
Ketika kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi di jalan yang lurus secara terus-menerus, maka kontrol pengemudi terhadap kendaraan jadi melemah.
Kendaraan yang lepas kontrol tentu saja mempertinggi risiko terjadinya kecelakaan, apalagi dalam kecepatan tinggi.