Politik
Anies Baswedan Akhirnya Bertemu Ahok BTP, Ternyata Keduanya Bicarakan Hal Ini Saat Cipika Cipiki
Meski demikian, Ahok BTP merasa tidak bernostalgia meskipun hadir di DPRD DKI.
4. Tina Toon
5. Jhonny Simanjuntak
6. Ida Mahmudah
7. Steven Setiabudi Musa
8. Gani Suwondo Lie
9. Dwi Rio Sambodo
10. Gilbert Simanjuntak
11. Syahrial
12. Pantas Nainggolan
13. Rasyidi
14. Manuara Siahaan
15. Gembong Warsono
16. Indrawati Dewi
17. Panji Virgianto
18. Yuke Yurike
19. Lauw Siegvrida
20. Cinta Mega
21. Ong Yenny
22. Ima Mahdiah
23. Merry Hotma
24. Hardiyanto Kenneth
25. Stephanie Octavia
Partai Gerindra
1. Iman Satria
2. Dian Pratama
3. S Andyka
4. Prabowo Soenirman
5. Moh. Taufik
6. Zuhdi Mamduhi
7. Adi Kurnia Setiadi
8. Thopaz Nuhgraha Syamsul
9. Ichwanul Muslim
10. Syarif
11. Abdul Ghoni
12. Esti Arimi Putri
13. Wahyu Dewanto
14. Nurhasan
15. Inggard Joshua
16. Rany Maulani
17. Purwanto
18. Yudha Permana
19. Syarifudin
PKS :
1. Dany Anwar
2. H Ismail
3. Moh Arifin
4. Yusriah Dzinnun
5. Taufik Zoelkifli
6. Muhayar
7. Abdurrahman Suhaimi
8. Muhammad Thamrin
9. Nasdiyanto
10. Umi Kulsum
11. Khoirudin
12. Achmad Yani
13. Dedi Supriadi
14. Nasrullah
15. Solikhah
16. Abdul Aziz
Partai Demokrat
1. Desie Christhyana
2. Neneng Hasanah
3. Faisal
4. Ferrial Sofyan
5. Mujiyono
6. Misan Samsuri
7. Ali Muhammad Johan
8. Achmad Nawawi
9. Nur Afni Sajim
10. Wita Susylowati
PAN
1. Riano P Ahmad
2. Oman Rohman Rakinda
3. Syahroni
4. Zita Anjani
5. Bambang Kusumanto
6. Farazandi Fidinansyah
7. Habib Muhamad Bin Salim Alatas
8. Lukmanul Hakim
9. Guruh Tirta Lunggana
PSI
1. Idris Ahmad
2. Anthony Winza Prabowo
3. Viani Limardi
4. Justin Adrian
5. Anggara Wicitro Sastroamidjojo
6. August Hamonangan
7. William Aditya Sarana
8. Eneng Malianasari
Partai Nasdem
1. Hariadi Anwar
2. Muhammad Idris
3. Hasan Basri Umar
4. Wibi Andrino
5. Nova Harivan Paloh
6. Abdul Azis Muslim
7. Jupiter
Partai Golkar
1. Basri Baco
2. Dimaz Raditya
3. Judistira Hermawan
4. Taufik Azhar
5. Jamaludin
6. Khotibi Achyar
PKB
1. Jamaluddin Lamanda
2. Hasbiallah Ilyas
3. Sutikno
4. Yusuf
5. Ahmad Ruslan
PPP
1. Matnoor Tindoan (PPP)
Pernah Sindir Soal Banjir Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok BTP, sempat mengomentari soal banjir Jakarta saat ditanya wartawan beberapa waktu lalu.
Kemudian wartawan pun menanyakan tanggapan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, atas komentar tersebut.
Adapun Anies Baswedan pun mengucapkan terima kasih kepada BTP.
"Pak, ada yang berpendapat ketika hujan turun memang potensi ranting dan sampah meumpuk di dekat saluran air, makanya DKI harus sigap soal pemompaan, air, dan menaruh alat berat di sekitar," tanya wartawan di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019).
Selain itu, Anies Baswedan kemudian menanyakan siapa yang menyampaikan hal itu. Ketika dijawab itu adalah ucapan Ahok BTP, Anies Baswedan langsung menyampaikan terima kasihnya.
"Nah…saya terima kasih semua orang yang pernah bertugas di Jakarta, termasuk Pak Basuki (BTP) pasti berpengalaman terkait dengan banjir," kata Anies Baswedan.
Anies Baswedan menyampaikan, banjir pada zamannya tak separah pada era Ahok BTP.
Menurutnya, di musim banjir kali ini, hanya 1.600 orang yang mengungsi. Sementara saat banjir 2015, pengungsi bisa mencapai 200.000.
Menurut Anies Baswedan, saat ini hanya wilayah di bantaran sungai yang tergenang seperti Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Sementara di wilayah pusat dan utara Jakarta, genangan bisa teratasi karena pompa. Ia memastikan saran Ahok BTP soal pompa sudah dijalankannya.
"Poin utamanya adalah kita apresiasi semua perhatian dan insya Allah semua yang disebut sebagai isu-isu teknis akan selalu diantisipasi dengan baik," kata Anies Baswedan.

Sebelumnya, saat berkunjung ke kediaman Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi, BTP alias Ahok BTP menceritakan pengalamannya menangani banjir Jakarta.
Menurut dia, Jakarta sebenarnya siap menghadapi hujan deras.
"Enggak tahu ya, kalau pengalaman saya pasti sebenarnya Jakarta itu pompanya sudah cukup oke, tanggul juga sudah oke, jadi perhatikan saja biasa kalau hujan sama kemarau," kata Ahok BTP di rumah Prasetio di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (30/4/2019).
Menurut Ahok BTP, saat hujan biasanya air memang terhambat masuk saluran karena ada sampah kayu dan ranting.
Namun, hal ini bisa diantisipasi dengan pengerukan menggunakan alat berat maupun menyiagakan pasukan oranye. Saat genangan muncul, yang paling penting dilakukan yakni mengoperasikan pompa.
Jika terlambat, genangan sulit surut.
"Saya orang tambang, (kalau) teori tambang, ngidupin pompanya telat, sudah terlalu tinggi bisa enggak keburu. Saya kira mungkin tergenang itu karena ada pompa yang telat. Saya enggak tahu," kata Ahok BTP.