Rayya Pemeran Video Vina Garut Postif HIV, V Mantan Istrinya Negatif HIV, Kok Bisa? Ini Pejelasannya

Rayya Pemeran Video Vina Garut Postif HIV, V Mantan Istrinya Negatif HIV, Kok Bisa? Ini Pejelasannya

Via alodokter.com
Ilustrasi HIV 

TRIBUNCIREBON.COM- Polisi memastikan tersangka A alias Rayya dalam kasus video 'Vina Garut' positif menderita HIV.

Hasil itu berdasarkan pemeriksaan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut.

Rayya diketahui memiliki kelainan seksual yaitu menyukai laki-laki dan menyukai wanit.

Selain itu, Rayya pun senang melihat dan menyetubuhi mantan istrinya, V bersama-sama dengan beberapa pria sekaligus.

Perilaku seksual ini yang menjadi salah satu penyebab Rayya kin postif mengidap HIV.

Namun, yang menjadi pertanyaan adalah mantan istri Rayya, V yang pernah berhubungan seksual dengan rayya dan beberapa pria lain dinyatakan negativ HIV, kok bisa?

Pernah Sulit Bangun Seperti Lumpuh Saat Tidur? Begini Penjelasan Medis Tentang Sleep Paralysis

Dilansir Tribuncirebon.com dari alodokter.com, penularan HIV terjadi saat darah, sperma, atau cairan vagina dari seseorang yang terinfeksi masuk ke dalam tubuh orang lain.

Hal ini dapat terjadi melalui berbagai cara, antara lain:

Hubungan seks. Infeksi HIV dapat terjadi melalui hubungan seks baik melalui vagina maupun dubur (anal). Meskipun sangat jarang, HIV juga dapat menular melalui seks oral.

Akan tetapi, penularan lewat seks oral hanya akan terjadi bila terdapat luka terbuka di mulut penderita, misalnya seperti gusi berdarah atau sariawan.

Masker Kunyit Ternyata Banyak Manfaatnya, Ampuh Hilangkan Bekas Jerawat Hingga Kurangi Kerutan Wajah

Berbagi jarum suntik. Berbagi penggunaan jarum suntik dengan penderita HIV, adalah salah satu cara yang dapat membuat seseorang tertular HIV.

Misalnya menggunakan jarum suntik bersama saat membuat tato, atau saat menggunakan NAPZA suntik.

Transfusi darah.

Penularan HIV dapat terjadi saat seseorang menerima donor darah dari penderita HIV.

BREAKING NEWS: Pemeran Pria Video Vina Garut, A Alias Rayya Positif HIV, Belum Ditahan, Kena Stroke

Selain melalui berbagai cara di atas, HIV juga bisa menular dari ibu hamil ke janin yang dikandungnya. Virus HIV juga dapat menular pada proses melahirkan, atau melalui air susu ibu saat proses menyusui.

Perlu diketahui, HIV tidak menyebar melalui kontak kulit seperti berjabat tangan atau berpelukan dengan penderita HIV. Penularan juga tidak terjadi melalui ludah, kecuali bila penderita mengalami sariawan, gusi berdarah, atau terdapat luka terbuka di mulut.

Faktor Risiko AIDS
HIV bisa menginfeksi semua orang dari segala usia.

Akan tetapi, risiko tertular HIV lebih tinggi pada pria yang tidak disunat, baik pria heteroseksual atau lelaki seks lelaki. Risiko tertular HIV juga lebih tinggi pada individu dengan sejumlah faktor, di antaranya:

Video Vina Garut Ada 50 Episode, tapi yang Diproses Hanya 2, Vina Negatif HIV, Rayya Kena Stroke

Hubungan seks tanpa mengenakan kondom. Risiko penularan akan lebih tinggi melalui hubungan seks anal, dan hubungan seks dengan berganti pasangan.

Menderita infeksi menular seksual. Sebagian besar infeksi menular seksual menyebabkan luka terbuka di kelamin penderita, sehingga meningkatkan risiko tertular HIV.

Berbagi suntikan. Pengguna NAPZA suntik umumnya berbagi jarum suntik dalam menggunakan narkoba.

Informasi Penting Mencegah Penularan HIV
Sampai saat ini belum ada obat ataupun vaksin untuk mencegah dan menyembuhkan infeksi HIV/AIDS.  

Bagi Anda yang menderita infeksi HIV, ada upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan infeksi tersebut, yaitu mengonsumsi obat antiretroviral sesuai dosis yang disarankan dokter.

Obat tersebut akan membantu menekan aktivitas virus dalam tubuh, sehinggu penderita HIV mampu hidup lebih sehat dengan harapan hidup lebih panjang dan memperkecil risiko menularkan HIV pada pasangan.

Yang tidak kalah penting adalah mencegah penularan HIV sejak awal. Pencegahan dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:

Gunakan kondom setiap kali berhubungan seks
Jika Anda tidak mengetahui status HIV pasangan Anda, gunakan kondom setiap kali Anda melakukan hubungan seks vaginal, anal maupun oral.

Untuk wanita, bisa menggunakan kondom wanita.

Hindari perilaku seksual yang berisiko

Seks anal adalah aktivitas seks yang memiliki risiko tertinggi dalam penularan HIV. Baik pelaku maupun penerima seks anal berisiko untuk tertular HIV, namun penerima seks anal memiliki risiko tertular lebih tinggi. Karena itu disarankan untuk melakukan hubungan seks yang aman, serta gunakan kondom untuk mencegah penularan HIV.

Hindari penggunaan jarum bekas
Hindari penggunaan jarum bekas saat menyuntikkan obat.

Penularan HIV melalui tato dan tindik juga berisiko terjadi jika memakai jarum tato yang tidak disterilisasi dengan baik atau menggunakan tinta tato yang terkontaminasi. Sebelum melakukan tato atau tindik, pastikan jarum steril.

Pre-exposure prophylaxis (PrEP)
PrEP merupakan metode pencegahan HIV dengan cara mengonsumsi antiretroviral bagi mereka yang berisiko tinggi tertular HIV, yaitu mereka yang memiliki lebih dari satu pasangan seksual, memiliki pasangan dengan HIV positif, menggunakan jarum suntik yang berisiko dalam 6 bulan terakhir, atau mereka yang sering berhubungan seksual tanpa pengaman.

Pemahaman dan stigma yang salah mengenai penularan HIV merupakan salah satu kendala dalam penanggulangan penyakit ini.

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan pemeriksaan dini terkait HIV, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter. (Tribuncirebon.com/Mutiara Erlanti)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved