Pemda Cirebon Janji Fokus Tangani Tumpukan Sampah Plastik Hingga Hewan Ternak di Sungai Cipager
Pemerintah Kabupaten Cirebon mengaku akan fokus melakukan penanganan terhadap permasalahan sampah
Laporan wartawan Tribun Cirebon, Hakim Baihaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Pemerintah Kabupaten Cirebon mengaku akan fokus melakukan penanganan terhadap permasalahan sampah, sesuai dengan kajian rancangan pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2019-2024.
Plt Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, mengatakan, pihaknya serius menangani permasalahan sampah di Kabupaten Cirebon, bahkan pemerintah pun saat ini sudah mulai bergerak, agar permasalahan sampah dapat teratasi dengan baik.
Imron menuturkan, berbicara masalah sampah menjadi tanggung jawab semua pihak, karena dalam agama pun dijelaskan, seluruh manusia dianjurkan menerapkan pola hidup bersih, karena kebersihan sebagian dari iman.
"Annadhofatul minal iman, jadi kalau seseorang ragu dengan hal tersebut maka imannya diragukan. Kami pemerintah pun konsen dengan hal itu," kata Imron di Kantor Bupati Cirebon, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Senin (19/8/2019).
Sejak awal menjabat sebagai Plt Bupati Cirebon, kata Imron, sampah semakin hari menjadi polemik berkepanjangan di masyarakat, sehingga pemerintah wajib mengeluarkan solusi, agar dapat ditangani dengan baik.
Imron mengatakan, dinas yang terkait melakukan penanganan sampah, harus bekerja secara maksimal dan mesti memiliki target, sehingga dapat selesai secara maksimal.
"Setelah open bidding, kami bisa menargetkan pejabat baru bisa tangani masalah sampah," katanya.
Pihaknya memastikan, dinas terkait yakni Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon dapat bekerja secara amanah dan merealisasikan gagasan sesuai dengan jabatan yang diberikan.
"Jangan enak pejabatnya saja, harus punya target. Kalau tidak punya konsep sih bagaimana," katanya.
Permasalahan sampah masih terlihat di Kabupaten Cirebon, salah satunya di Sungai Cipager yang berada di Blok Babadan, Desa Battembat, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon, karena aliran sungai tersebut tertutupi sampah plastik.
• Duh, Lautan Sampah Menutupi Sungai Cipager Cirebon, Sering Terjadi Saat Kemarau
• Lautan Sampah Menutupi Sungai Cipager Cirebon, Warga Keluhkan Aroma Busuk
• DLH Indramayu Ingin Tiru Swedia Dalam Pengelolaan Sampah Menjadi Sumber Energi Listrik
Pantauan Tribun Jabar, di sekitar Bendungan Suplesi Canggong, Kecamatan Tengah Tani, sampah yang sebagian besar merupakan sampah rumah tangga sepanjang 100 meter itu, menutupi seluruh permukaan aliran sungai.
Jenis sampah yang menutupi aliran Sungai Cipager, yakni sampah plastik kemasan, styrofoam, ranting pohon, bambu, baliho bekas, bangkai hewan ternak, peralatan rumah tangga, hingga plastik kemasan alat medis.
Dari radius 50 meter, aroma busuk dari aliran Sungai Cipager mulai tercium terutama oleh para pejalan kaki serta pengendara, bahkan ratusan lalat pun terlihat mengerubuni sampah, terutama sampah bangkai hewan ternak.
Berbeda dengan sungai lainnya, kondisi fisik air Sungai Cipager berwarna hijau lumut dan tidak mengalir, akibat tertutup tumpukan sampah di Bendungan Suplesi Canggong.
Mugeni (64), warga Blok Babadan, Desa Battembat, mengatakan, kalau ia mengeluhkan kondisi tersebut, lantaran hanya berjarak puluhan meter dari kediamannnya, bahkan bau busuk kerap tercium hingga ke dalam rumah.
"Sangat terganggu, kadang-kadang suka mual kalau terlalu menghirup," kata Mugeni di sekitar Sungai Cipager. (*)