Ini Kehebatan Denjaka, Pasukan Elite di TNI AL, Kemampuan 1 Personel Setara 120 Anggota TNI Biasa
Detasemen ini menjadi satuan antiteror di bawah komando pelaksana Korps Marinir untuk melaksanakan operasi antisabotase, antiteror aspek laut
Saat proses pendidikan pun, calon anggota Denjaka hanya mendapatkan teori di dalam kelas 20 persen.
Sisanya, calon prajurit Denjaka akan berlatih langsung di dalam hutan, laut, dan udara.
Dengan modal pelatihan praktek itu, calon prajurit Denjaka harus bisa melakukan penyusupan dengan terjun payung, bergerak dengan cepat di dalam laut dan bertahan hidup di daratan.
Berburu Hewan Buas
Saat berlatih di laut, calon prajurit Denjaka ini harus bisa mengatasi terpaan ombak yang biasanya menghanyutkan perahu para nelayan.
Biasanya, calon prajurit Denjaka ini berlatih di Laut Banyuwangi, mereka harus bertahan sekaligus menyelamatkan diri sendiri dan anggota lainnya.
Saat berlatih di laut itu, kerap kali calon prajurit Denjaka juga berada dalam kondisi tangan dan kaki terikat.
Tak hanya di laut, calon anggota Denjaka juga harus bisa bertahan hidup di hutan.
• Kisah Olly Sastra, Wanita yang Pertama Kali Mengibarkan Bendera Merah Putih di Cirebon
Jangan membayangkan calon anggota Denjaka ini membawa perbekalan yang cukup, pasalnya mereka hanya membawa garam saja.
Mereka pun benar-benar harus mencari sendiri di dalam hutan untuk keperluan air minumnya.
Biasanya, proses pelatihan di hutan ini dilakukan di Alas Purwo.
Saat bertahan hidup selama berhari-hari, mereka kadang memutuskan untuk berburu binatang buas, seperti ular.
Hal itu dilakukan agar mereka bisa mendapatkan makan.
Terjun Bebas Malam Hari
Selain pelatihan di laut dan darat, prajurit Denjaka juga harus melakukan pelatihan udara.