VIDEO - Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa di Depan Gedung DPRD Bandung Ricuh, Sejumlah Mahasiswa Berdarah
VIDEO - Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa di Depan Gedung DPRD Bandung Ricuh, Sejumlah Mahasiswa Berdarah
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Video detik-detik Aksi unjuk rasa dari puluhan mahasiswa berakhir bentrok dengan aparat Polisi yang menjaga.
Bahkan, ada sejumlah mahasiswa yang terluka hingga berdarah-darah. Sejumlah mahasiswa dan anggota polisi terdengar saling berteriak dan baku hantam.
Aksi unjuk rasa dari puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan diri Aliansi Cipayung Kota Bandung mewarnai Rapat paripurna pelantikan serta pengambilan sumpah/janji 50 orang anggota DPRD Kota Bandung terpilih tahun 2019-2024
Aksi unjuk rasa tersebut berlangsung di depan Gedung DPRD Kota Bandung, Jalan Sukabumi, Kota Bandung, Senin (5/8/2019).
• Korban Laka Dititipkan ke Supir Truk Malah Tewas, Anak Korban: Mama Saya Dibawa Supir Entah Kemana
Di bawah terik matahari, massa yang berasal dari lima unsur organisasi kemahasiswaan tersebut, yaitu Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen (GMKI), dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) tersebut, terus meneriakan beberapa tuntutan
melalui pengeras suara, bentangan spanduk, aksi bakar ban, dan aksi teterikal bertelanjang dada terhadap Pemerintah Kota Bandung.

Terdapat empat poin tuntutan meliputi, menuntut para anggota DPRD Kota Bandung untuk bertanggung jawab dalam fungsi legislatif; menuntut Walikota Bandung untuk mengevaluasi kinerja dan kebijakan Kota Bandung; mempertanggungjawabkan penyalahgunaan kekuasaan (kasus korupsi yang terus terjadi di Kota Bandung, seperti RTH, PDAM Tirtawening, PD. Pasar Bermartabat, dan kasus korupsi lainnya) kepada masyarakat Kota Bandung; dan mengusut tuntas seluruh kasus korupsi di Kota Bandung.
• VIDEO Detik-detik PLN Minta Waktu untuk Jelaskan Listrik Padam, Jokowi Pilih Pergi, Terlihat Jengkel
Ketua GMNI Kota Bandung, Antonius Doni MS mengatakan, aksi unjuk rasa tersebut, dilakukan dalam upaya menyadarkan Pemerintah Kota Bandung agar mampu menuntaskan segala permasalahan penyalahgunaan kekuasaan yang berdampak pada penderitaan masyarakat Kota Bandung.
"Kami melihat kejadian-kejadian sebelumnya sampai hari ini, bahwa begitu banyak fenomena permasalahan yang luput dari pandangan masyarakat, karena adanya kongkalikong (persekongkolan) antara sesama pejabat atau pengusaha dengan pejabat daerah, sehingga terjadi pembiaran. Seperti beberapa kasus korupsi yang sempat mencuat di media, kemudian menguap hilang begitu saja tanpa kejelasan penyelesaian masalah," ujarnya di sela aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Bandung.
Oleh karena itu, melalui aksi ini pihaknya menuntut adanya kejelasan transparansi dari kinerja dan kebijakan Pemerintah Kota Bandung terhadap rakyat selama ini.
Kemudian pemerintah harus dapat mempertanggungjawabkan penyalahgunaan kekuasan yang sampai hari ini terus terjadi di Kota Bandung.
• Gara-gara Mati Lampu, Pengantin Baru Ini Justru Habiskan Malam Pertama Bukan Dengan Suaminya
"Salah satu contoh kasus korupsi yang jelas terjadi dan adanya pembiaran adalah PD. Pasar Bermartabat, dimana dimainkan dengan berbagai cara dan pertaruhan modal kongkalikong didalamnya, antara pengusaha dan pemilik kekuasaan untuk mengamankan kepentingan satu sama lain," ucapnya.
Antonius pun berharap, dengan dilantiknya para anggota DPRD Kota Bandung dapat segera memberikan perubahan positif yang nyata bagi kepentingan masyarakat dan mengusut tuntas seluruh kasus korupsi dan potensi penyalahgunaan wewenang kekuasaan di Kota Bandung, agar Kota Bandung bebas dari tindak korupsi.
"Kami meminta adanya perubahan nyata yang berpihak pada rakyat, bukan lagi mengedepankan kepentingan pribadi atau golongan partai politik manapun, bila itu tidak sanggup lebih baik mereka mengundurkan dari dari peran wakil rakyat selama ini," katanya.
Sebelumnya, aksi mengejutkan pun terjadi di dalam Gedung DPRD Kota Bandung, saat prosesi penandatanganan fakta integritas para anggota legislatif yang telah diambil sumpah/janji jabatannya. Di balik balkon lantai dua aula rapat DPRD Kota Bandung, tampak seorang pemuda tiba-tiba berteriak sambil membentangkan sebuah spanduk putih bertuliskan "5 Agustus Kematian Aspirasi Rakyat".
Sontak aksi ini pun mendapat sosrotan dari seluh tamu undangan yang hadir termasuk Wakil Walikota Bandung, Yana Mulyana, serta petugas keamanan yang senantiasa berjaga sejak dimulainya acara pelantikan. Tidak berselang lama, pemuda itu pun kemudian diamankan oleh petugas keamanan dan kepolisian dari Polrestabes Bandung. (Cipta Permana)