Harus Beli Buku Pelajaran Jutaan, Siswa MAN Bangkalan Demo Lemparkan Buku, Minta Turunkan Kepsek

Harus Beli Buku Pelajaran Jutaan, Siswa MAN Bangkalan Demo Lemparkan Buku, Minta Turunkan Kepsek

(TRIBUNMADURA/AHMAD FAISOL)
Siswa melempar buku ke tengah tumpukan buku-buku dalam aksi unjuk rasa di halaman MAN Bangkalan, Madura, Senin (5/8/2019) 

TRIBUNCIREBON.COM, BANGKALAN - Suasana pagi menjelang waktu upacara bendera di Madrasah Aliyah Negeri / MAN Bangkalan Madura berubah menjadi ajang aksi unjuk rasa ratusan siswa, Senin (5/8/2019).

Pantauan Tribunmadura.com di lokasi, aksi unjuk rasa siswa digelar pada pukul 06.30 WIB di halaman MAN Bangkalan.

 
Gerbang sekolah MAN Bangkalan Madura tertutup dengan penjagaan seorang satpam, ketika unjuk rasa siswa berlangsung.

"Jangan sekarang Mas. Nanti siang saja menemui humas," ungkap seorang guru kepada Tribunmadura.com, ketika hendak memasuki lokasi.

Beberapa jam berselang, beredar video aksi siswa MAN Bangkalan di halaman sekolah yang biasa difungsikan untuk upacara.

Tak Perlu Operasi, Pakai Bahan Alami Ini Dijamin Ampuh Hilangkan Bopeng Pada Wajah

Dalam video tersebut, tampak buku-buku berserakan.

Bahkan, seorang siswa terekam melempar buku ke tengah tumpukan buku-buku.

Aksi unjuk rasa siswa MAN Bangkalan Madura ini berlansung sekitar 15 menit.

"Mahal guyesss... Mahal guyess," tegas siswi dalam rekaman video aksi tersebut.

Informasi yang dihimpun Tribunmadura.com dari beberapa wali siswa, aksi itu merupakan buntut dari ketidakjelasan sejumlah kebijakan sekolah terkait penarikan biaya.

"MAN Bangkalan terkesan mahal, tidak seperti sekolah lainnya. Biaya pendaftaran hingga biaya beli buku, mahal," ungkap seorang wali siswa kelas X kepada Tribunmadura.com, melalui saluran seluler.

Ia menjelaskan, biaya pendaftaran setiap siswa baru senilai Rp 2,3 juta dengan rincian Rp 1.350.000 untuk seragam batik, seragam olahraga, serta biaya infaq mushala sebesar Rp 900.000.

"Itu bukan untuk seragam putih dan pramuka. Karena kami beli sendiri di luar. Sedangkan pantauan kami, fisik mushala tidak ada perubahan," jelasnya.

Di Depan Istri Yang Baru Dinikahinya, Raja Thailand Melantik Mantan Pacarnya Jadi Selir Resmi

Selain biaya-biaya di atas, lanjutnya, para wali juga dibebankan biaya pembelian buku paket senilai Rp 1,2 juta dan biaya SPP.

"Tiba-tiba anak saya minta uang untuk beli buku senilai Rp 1,2 juta tanpa bisa menjelaskan secara rinci," tegasnya.

VIDEO - Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa di Depan Gedung DPRD Bandung Ricuh, Sejumlah Mahasiswa Berdarah

Humas MAN Bangkalan Madura Hasan membenarkan tuntutan siswa terkait transparansi biaya pendaftaran dan nilai pembelian buku yang dinialai memberatkan siswa dan wali.

"Bahkan sampai ada tuntutan kepala madrasah (MAN) mundur jika tidak mampu memenuhi aspirasi siswa," ungkap Hasan, di hadapan awak media.

Aksi tersebut dinilai Hasan merupakan kejadian luar biasa.

Usai orasi, Hasan menawari siswa beberapa opsi karena kepala madrasan saat itu tengah menghadiri Forum Group Discussion (FGD) tentang Madrasah Penyelenggara Keterampilan di Jakarta.

"Saya tawari apa mau menemui (kepala) langsung besok?. Akhirnya perwakilan siswa memilih untuk menulis surat kepada kepala madrasah," jelasnya.

Gara-gara Mati Lampu, Pengantin Baru Ini Justru Habiskan Malam Pertama Bukan Dengan Suaminya

Menurutnya, apa yang menjadi kebijakan pihak sekolah terkait pembiayaan-pembiayaan itu sudah sangat transparan.

"Ke mana arahnya biaya-biaya itu, anak-anak tidak tahu karena bukan bagian dari OSIS," ujarnya.

Sekadar diketahui, total jumlah anak didik MAN Bangkalan tahun ini sebanyak 1.200 siswa.

Jika dikalikan Rp 1,2 juta, maka akan muncul angka Rp 1.440.000.000 atau Rp 1,4 miliar.

VIDEO Detik-detik PLN Minta Waktu untuk Jelaskan Listrik Padam, Jokowi Pilih Pergi, Terlihat Jengkel

Hasan memaparkan, pembelian buku diwajibkan kepada siswa sebagai konsekuensi dari pilihan MAN Bangkalan dalam mengikuti program SKS atau program kredit semester.

Program SKS, lanjutnya, telah melalui evaluasi dari jajaran pusat dan bisa dijalankan dengan sistem Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM).

"Mirip seperti anak kuliah, siswa nantinya akan menyusun KRS (Kartu Rencana Studi). Jangankan siswa, kami pun kaget dengan program ini," tuturnya.

Ia menambahkan, setiap siswa akan mendapatkan sebanyak 15 buku hingga 19 buku tergantung penjurusannya.

"Angka Rp 1,2 juta itu detailnya belum final. Sistem pembayaran sudah kami sampaikan ke siswa melalui komite," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bangkalan Ach Mudjalli menyatakan, siswa lebih tepatnya menyampaikan aspirasinya ke DPRD Bangkalan.

"Agar tersampaikan ke atas (pusat). Keliru jika disampaikan ke pihak guru," ungkapnya.

Korban Laka Dititipkan ke Supir Truk Malah Tewas, Anak Korban: Mama Saya Dibawa Supir Entah Kemana

Namun, lanjut Mudjalli, dirinya belum bisa banyak memberikan keterangan atas aksi unjuk rasa siswa MAN.

"Saya belum memanggil pihak sekolah karena baru dengar aksi itu. Saya pikir, ramai-ramai tadi itu masih berkaitan dengan upacar," singkatnya kepada Tribunmadura.com.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved