Paskibraka Tangsel Aurellia Meninggal Tak Wajar, Diduga Mendapat Hukuman Berlebihan dari Senior

Selama pelatihan, almarhum kerap disuruh melakukan push up dengan tangan dikepal. Akibatnya, tangan almarhum mengalami lebam.

Editor: Machmud Mubarok
(TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR)
Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, saat melayat almarhum Aurellia Qurratuaini, Paskibraka Tangsel di kediamannya di bilangan Cipondoh, Tangerang, Kamis (1/9/2019). 

"Jadi campur tangan senior di luar pelatih ini ini yang merupakan teror beban psikologis yang sangat luar biasa," ujar Farid saat ditemui Kompas.com, di kediamannya di Perumahan Cipondoh, Tanggerang, Jumat (2/8/2019).

Selama pelatihan, almarhum kerap disuruh melakukan push up dengan tangan dikepal. Akibatnya, tangan almarhum mengalami lebam.

"Kemudian push up kepal yang di aspal dimana cewe suka ada cincinnya. Ini diluar kelaziman. Sedangkan pendidikan militer sendiri tidak sampai sejauh itu," lanjut Farid.

Selain itu, putrinya kerap disuruh makan jeruk beserta kulit - kulitnya. Hal ini yang membuat mental dan keadaan fisik Aurrelia semakin turun.

Selain beberapa hukuman tersebut dan latihan yang sangat menguras tenaga, Aurrelia diharuskan mengerjakan tugas yang diberikan oleh para seniornya.

"Kemudian senior memberikan tugas tambahan tugas tambahan ini yang membuat psikologis makin drop. Seperti dia harus membuat buku diary setiap hari, dia harus ngisi padahal dia sudah capek kegiatan pagi sampai malam," kata dia.

Namun, Aurrelia tidak menceritakan hal tersebut sedari awal. Dia berusaha memendam masalahnya tersebut walaupun belakang dia sempat membuka suara kepada orangtuanya.

"Cuman dari dulu dia memang selalu bertanggung jawab, jadi dia dipendam sendiri baru akhirnya akhir ini cerita sedikit-sedikit ada hukuman yang berlebihan dari senior, oknum senior bukan pelatih. Kalau pelatih pasti akan profesional," ucap dia.

Farid melanjutkan, pada Kamis (1/8/2019) pagi, putrinya sempat bangun pukul 04.00 setelah sebelumnya menyelesaikan tugas buku diary yang diberikan seniornya sejak pukul 01.00 malam.

Namun badan Aurrelia ambruk tidak sadarkan diri.

"Karena sudah capeknya dia limbung langsung nggak sadar kita bawa ke rumah sakit sudah tidak tertolong," ucap dia.

Kerabat dan sanak saudara keluarga Aurrelia berdatangan ke rumah. Mereka memberikan ucapan bela sungkawa kepada keluarga. Dari papan yang terpajang di rumah Aurrelia, tertulis Jika jenazah dimakamkan di TPU Selapajang, Kota Tangerang sekitar pukul 16.00 WIB. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Ayah Paskibraka asal Tangsel yang Meninggal, Ada Hukuman Berlebihan dari Senior", https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/02/18353521/cerita-ayah-paskibraka-asal-tangsel-yang-meninggal-ada-hukuman-berlebihan?page=all.
Penulis : Walda Marison
Editor : Sandro Gatra

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Anggota Paskibraka Asal Tanggerang Selatan Meninggal Dunia", https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/01/21065351/seorang-anggota-paskibraka-asal-tanggerang-selatan-meninggal-dunia.
Penulis : Walda Marison
Editor : Sabrina Asril

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved