Penyidik KPK Diserang
Novel Baswedan Sudah Lama Tunggu Kasusnya Selesai, TGPF Sebut Itu Hanya Gara-gara Orang Sakit Hati
Bukan saja karena pelaku penyerangan tak teridentifikasi secara gamblang, tapi hasil kajian TGPF malah seolah memojokkan Novel Baswedan.
Penulis: Fauzie Pradita Abbas | Editor: Fauzie Pradita Abbas
TRIBUNCIREBON.COM - Hasil kerja Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) tak bisa mengungkap secara terang benderang kasus penyiraman atau penganiayaan terhadap Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Hasil laporan TGPF membuat Novel Baswedan kecewa.
Bukan saja karena pelaku penyerangan tak teridentifikasi secara gamblang, tapi hasil kajian TGPF malah seolah memojokkan Novel Baswedan.
Hasil pendalaman TGPF seolah-olah penyerangan itu terjadi karena ulah Novel Baswedan sendiri.
Adapun Novel Baswedan mulanya berharap TGPF juga akan mendalami temuan Komnas HAM soal adanya abuse of process dalam pemeriksaan Novel dan para saksi terhadap kasus tersebut.
Namun, hasil pendalaman TGPF malah terkesan Novel Baswedan-lah yang menjadi penyebab peristiwa itu terjadi.
Hal tersebut diungkapkan Novel Baswedan dalam program "Mata Najwa" yang ditayangkan Narasi TV dan diunggah pada Kamis (25/7/219).

Salah satu temuan TGPF, diduga Novel Baswedan menggunakan kekuasaan yang berlebihan atau excessive use of power saat menjalankan tugasnya sebagai penyidik.
"Saya melihat kok malah memberikan opini dan cenderung seperti mengolok-olok saya. Dikatakan bahwa seolah penyerangan terhadap diri saya itu karena salah saya sendiri," ujar Novel Baswedan dalam tayangan yang dikutip pada Jumat, (26/7/2019).
Semestinya, kata Novel Bswedan, tim gabungan memeriksa lebih detil dan mendalam bukti-bukti di lokasi kejadian serta para saksi mata untuk menemukan pelaku lapangan.
Apa yang disampaikan tim dalam rilis, kata Novel Baswedan, terkesan bersifat opini alih-alih mengungkap hasil investigasi terhadap barang bukti yang ada.
Selain itu, ia merasa rekomendasi Komnas HAM pun diabaikan.
"Pemeriksa yang sebelumnya juga dilibatkan dalam tim ini. Apakah pemeriksa itu mampu memeriksa dirinya sendiri? Saya kira itu tidak logis dalam pemikiran saya," kata Novel Baswedan.
Adapun Novel Baswedan mengakui, sejak awal, ia tak menaruh harapan besar pada tim gabungan tersebut. Makanya, ia tak heran jika isi temuannya tak memuaskan dirinya.
Malah, hasil temuan TGPF justru terkesan menjatuhkannya dan membuatnya sebagai penyebab penyerangan itu terjadi.